Warung Bebas

Senin, 27 Maret 2006

ayo ramai-ramai cuti bareng...

minggu ini hari kerja hanya tiga hari saja. senin, selasa dan rabu sementara kamis dan jumat libur karena sudah diputuskan oleh pemerintah sebagai cuti bersama. ada libur tambahan yang ‘kejepit’ memang menyenangkan. bisa berkumpul sama keluarga bagi mereka yang sudah berkeluarga. atau, kesempatan untuk menyelesaikan ‘side job’ bagi yang punya kerjaan sampingan.

enam hari libur bareng-bareng (secara nasional pula) memang asyik sih namun buat saya pribadi ada ruginya juga. karena ia ‘menyita’ jatah cuti tahunan yang duabelas hari itu. hitung punya hitung sisa cuti yang bisa diambil tak lebih dari tiga hari saja. dan, sudah pasti tidak boleh diambil berdekatan dengan cuti bersama.

padahal cita-cita saya adalah mengambil cuti pada saat nanda libur panjang. namun sudah beberapa tahun belum terwujud juga keinginan itu. yang sudah-sudah saya harus siap-siap menerima protes dari nanda dan ibunya. atau, mereka berdua beserta teman-teman sekelas nanda mengadakan darmawisata bersama. (sementara ayahnya hanya gigit jari mendengar cerita mereka saat kembali ke rumah).

tapi kemarin saya bertemu dengan teman lama yang sedang cuti panjang. “aku lagi unpaid leave nih,” kata dia. “gak lama kok cuma dua bulan aja,” timpalnya sambil senyum. cuti panjang di luar tanggungan perusahaan, kata saya membatin. gerangan apa yang membuat ia mendapatkan cuti itu? seingat saya ia belum terlalu lama bekerja di perusahaan tempat ia bekerja sekarang karena ia tergolong spesies ‘kutu loncat’.

waktu saya tanyakan kepada teman lain perihal cuti panjang itu, teman saya (yang lain) itu malah bilang: “gak usah iri dong.” gubraks! saya bukannya iri tapi sekadar menanyakan, apakah cuti panjang seperti ini dapat dinikmati oleh semua karyawan? (termasuk saya dan juga anda pembaca?)

Selasa, 21 Maret 2006

apa jadinya kalau...

apa jadinya kalau anda punya atasan tapi beliau suka ngabur alias suka gak ada di tempatnya?

apa jadinya kalau anda punya atasan tapi beliau sukanya cuma mengatur dan tidak mau kerja?

apa jadinya kalau anda punya atasan tapi beliau tidak pernah mau masuk di luar hari kerja alias gak mau ngelembur?

apa jadinya kalau anda punya atasan tapi beliau suka mutung alias gampang merajuk bagai anak kecil kehilangan mainan?

apa jadinya kalau anda punya atasan tapi beliau bisa berkata 'a' di depan tapi di belakang berkata 'b' alias plintat-plintut?

apa jadinya kalau anda punya atasan yang kelihatannya moralis tapi bisa dengan tiba-tiba bertanya yang a-moralis?

apa jadinya kalau anda punya atasan tapi beliau bisa menilai seseorang kerjanya tidak bagus padahal ia belum melihat pekerjaan orang itu alias punya indra keenam (kali) ya?
apa enaknya punya atasan kayak begitu?

dijamin semua pasti menjawab 'nggak enak'. bantulah teman saya yang sedang kesusahan ini. saya cuma bisa berempati semoga dia tetap sabar dan tawakal menerima keadaan ini. dalam hati saya pernah membatin: kalo gua sih gua gebuk tuh orang! canda sih. karena saya tahu persis setiap perusahaan pasti punya aturan yang tidak membolehkan orang lain dipukul tanpa sebab yang jelas. bisa-bisa kena kuhp kan. atawa kena phk, masih mending kalo cuma dapat sp alias surat peringatan :d. dan, pasti saya tidak mau melakukan kekonyolan seperti itu. kalau itu saya lakukan apa bedanya saya dengan atasan itu?

bukankan yang waras sebaiknya mengalah?

ya allah... kuatkanlah diri kawan itu dan hindarkan kami dari yang seperti itu...

Kamis, 16 Maret 2006

happy hour yuk...

bagi saya pribadi, angkot adalah tempat yang menarik. angkot penuh dengan aneka cerita. pun sarat berbagai kejadian. rupa-rupanya, ibunya nanda juga punya minat yang sama terhadap angkot. dalam perjalanan menuju rumah, ia merekam dialog dua anak sekolah menengah umum. sebuah percakapan biasa yang sungguh menarik. saya kutipkan di sini buat pembelajaran, terutama, bagi saya pribadi.

fulan 1: habis ujian kita happy hour yuk

fulan 2: wah... gak bisa gua

fulan 1: ya elo... kapan lagi bisa seneng-seneng

fulan 2: emang sih asik seneng-seneng… tapi mama gua…

fulan 1: kenapa mama lu mo ikut…

fulan 2: gila lu... gua gak bisa boong sama mama gua. kalo pulang sekolah gua mo pergi. mama gua pasti nanya. mo pergi kemana, perginya sama siapa, sampe jam berapa, nomor teleponnya berapa dan lain sebagainya...

fulan 1: jadi elo gak mo ikutan ni? terus lo mo ngapain?

fulan 2: ya di rumah aja... maen ps, baca buku… eh, emangnya elo bilang sama mama lo?

fulan 1: hmm... enggak...

fulan 2: jadi elo bohong...

kita tak perlu jawaban dari fulan 1 kan. semua sudah tahu apa yang akan dijawabnya. yang 'ajaib' buat saya adalah hare gene, di tengah begitu derasnya hantaman badai segala macam ketidakbaikan, alhamdulillah, masih ada anak macam fulan 2.

saya berpikir bagaimana caranya ortu fulan 2 mengajarkan atau menanamkan sikap untuk mematuhi apa kata ortunya. dan, saya melihatnya ini bukanlah beban bagi fulan 2. ia berani tampil beda ('ngiklan' banget ya :d) dari temannya itu.

mudah-mudahan, insya allah, anak itu 'tetap pada jalurnya'. dan, bagi kami serta para ortu lain diberikan kemudahan untuk memberikan yang terbaik kepada titipan-nya. amin.

Selasa, 14 Maret 2006

mari bermain dengan buah...

pernah dapat e-mail tentang buah-buahan? subyeknya seperti ini: karakter diri dilihat dari buah kegemaran anda. buah-buahannya yah buah yang pasti dikenal semua. ada jeruk, pepaya, mangga, melon dan lain sebagainya. saya pikir ini serius (bukannya seurieus ya. ini mah lain lagi). tak tahunya setelah selesai saya baca semua, kesimpulannya adalah ‘kalau anda senang mangga berarti kepribadian anda adalah senang mangga’. huahahahaaa... saya ngakak aja sendirian... biarin aja teman-teman kantor bingung.

nah, tadi ada lagi yang ngirim e-mail, masih, berhubungan dengan buah. kalau sudah pernah dapat ya hitung-hitung membaca ulang. kalau belum pernah menerima, silakan membacanya. boleh senyum kalau mau...
jadilah jagung, jangan jambu monyet.
jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.
artinya: jangan suka pamer

jadilah pohon pisang.
pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.
artinya: kesetiaan dalam pernikahan.

jadilah duren, jangan kedondong
walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis, hmmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri.
artinya: don't Judge a book by it’s cover, jangan menilai orang dari luarnya saja.

jadilah bengkoang.
walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih.
artinya: jagalah hati jangan kau nodai.

jadilah tandan pete, bukan tandan rambutan.
tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti rambutan. ada yang kecil ada yang gede.
artinya: selalu adil dalam bersikap.

jadilah cabe.
makin tua makin pedas.
artinya: makin tua makin bijaksana.

jadilah buah manggis
bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.
artinya: jangan munafik

jadilah buah nangka selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yang memakannya.
artinya: berikan kesan kepada semua orang (tentunya yang baik).
sebenarnya ada satu buah lagi setelah buah nangka. namun dengan segala pertimbangan menyangkut moral dan etiket serta sehubungan dengan sedang ramai-ramainya diperdebatkan ruu-app maka dengan sangat menyesal dan berat hati buah yang satu itu saya sensor.

Kamis, 09 Maret 2006

enaknya jadi 'peltu'...

pernah dengar istilah ‘peltu’? pembantu letnan satu? bukan. bukan yang ini maksudnya. bukan pula yang lain. tapi maksudnya adalah ‘nempel langsung turu’ alias ketika kepala menempel di manapun langsung tidur.

sungguh saya iri (:d) dengan mereka. bagi para ‘peltu’ ini tidur demikian mudahnya. mau siang atau malam bukan halangan. tempat pun tak jadi masalah. dulu ada teman sekantor yang kalau diajak pergi bermobil (dan tak lama kepalanya menempel di kursi mobil) hanya dalam hitungan menit ia sudah tertidur. malah ada juga teman yang dibonceng sepeda motor tertidur!

berapa jam anda menghabiskan waktu untuk tidur? tiga, empat, lima atau delapan jam? tentu saja terpulang kepada kebiasaan masing-masing. ada teman lain yang harus tidur tidak boleh kurang dari delapan jam. bila kurang dari itu ia akan merasa lemas seharian. saya biasa menghabiskan waktu sekitar delapan juga. tapi ini bukan harga mati. artinya kalau pekerjaan mengharuskan saya tinggal lebih lama di kantor maka jam tidur saya hanya tujuh atau enam bahkan lima jam saja. bahkan hari senin kemarin saya hanya tidur beberapa menit di kantor.

pada saat ‘lek-lek-an’ badan memang terasa enak-enak aja tuh. namun ketika pulang barulah terasa betapa ‘enak’nya raga ini. sinar mentari begitu terasa menyilaukan. bagaimana pun usia tak dapat ditipu. sampai di rumah penginnya langsung ke peraduan. namun karena saya bukan termasuk golongan ‘peltu’ dan tidak terbiasa ‘siesta’ acara tidur pun tidak berlangsung dengan mulus.

dulu saya berpikir tidur ya tidur. tak lebih dari itu. ternyata ‘tidur sangat penting karena dengan tidur tubuh dipulihkan kembali’. kutipan selengkapnya silakan klik ini. dan, menurut senior saya di kantor, ‘hutang’ tidur tak akan terbayar dengan rapelan tidur siang di akhir pekan.

jadi, minggu-minggu ini saya berharap dapat lebih cepat tiba di rumah untuk melunasi hutang itu. tapi, namanya juga karyawan.... harapan bisa jadi tinggal harapan kalau ada ‘rush job’.

Minggu, 05 Maret 2006

ini baru batu bata...

entah siapa yang menemukan benda yang bernama ‘batu bata’. barangkali diantara anda ada yang mengetahui. kalau pun tidak tahu tentu saja tidak menjadi persoalan besar. untuk apa batu bata digunakan juga tidak usah saya perjelas lagi. namun benda berukuran kecil ini dapat menghidupi orang banyak. di semarang ada sebuah paguyuban pembuat batu bata.

lain semarang lain mancanegara. batu bata yang di sana disebut sebagai brick malahan dipakai sebagai alat uji. benar-tidaknya atau sahih tidaknya alat ukur ini saya serahkan sepenuhnya kepada yang berkompeten dibidang uji-menguji karyawan alias bagian human resources.
Put about 100 bricks in some particular order in a closed room with an open window. Then send 2 or 3 candidates in the room and close the door. Leave them alone and come back after 6 hours and then analyze the situation.

If they are counting the bricks. Put them in the accounts department.
If they are recounting them.. Put them in auditing.
If they have messed up the whole place with the bricks. Put them in engineering.
If they are arranging the bricks in some strange order. Put them in planning.
If they are throwing the bricks at each other. Put them in operations
If they are sleeping. Put them in security.
If they have broken the bricks into pieces. Put them in information technology.
If they are sitting idle. Put them in human resources.
If they say they have tried different combinations, yet not a brick has been moved. Put them in sales.
If they have already left for the day. Put them in marketing.
If they are staring out of the window. Put them on strategic planning

And then last but not least. If they are talking to each other and not a single brick has been moved. Congratulate them and put them in top management.
setelah saya baca, barangkali ada benarnya juga. namun tentu saja anda bebas untuk berpendapat lain. setuju silakan. tidak suka juga tak ada masalah. inikah demokrasi? wah, ya terlalu jauh kalau dikait-kaitkan dengan itu.

Rabu, 01 Maret 2006

database anda = milik semua orang...

dering telepon di minggu pagi itu cukup untuk membuyarkan konsentrasi mata saya yang sedang asyik melahap kata demi kata pada lembaran suratkabar.

penelepon: halo bisa saya bicara dengan pak danu?
danu: saya sendiri… dari mana ini?
penelepon: saya fulan dari dealer mobil x di margonda depok
danu: oh, ya…

percakapan berlanjut dan seterusnya dan lain sebagainya.

awalnya saya merasa terganggu dengan telepon ini. namun setelah tahu saya malah beryukur karena saya membutuhkan informasi yang hendak fulan ceritakan. fulan ternyata seorang wiraniaga dari salah satu dealer mobil keluaran jepang. saya sempat menanyakan dari mana ia mendapatkan nomor telepon saya: “oh, saya dapat dari database bla, bla, bla,” jawab fulan.

fulan kemudian berbicara panjang-lebar mengenai mobil yang dia tawarkan kepada saya. sementara saya pun bertanya banyak hal padanya. dari percakapan singkat yang kami bangun jelas bagi saya bahwa fulan menyiapkan semuanya sebelum menelepon saya. ia benar-benar mewakili mobil yang mau dijualnya. seakan-akan ialah mobil itu. saat saya membandingkan mobilnya dengan mobil lain dengan tangkas ia pun membela mobilnya. right or wrong is my car. betul-betul ia seorang profesional di bidangnya.

selesai pembicaraan saya mendapatkan banyak informasi yang sebenarnya tidak mudah didapatkan bila saya langsung datang ke dealer mobil itu. saya untung fulan pun tidak rugi dengan data yang diberikan. hanya saja ada satu hal yang masih mengganjal benak saya: database. saat bertelepon itu, saya membatin, demikian mudahnya data diri saya (barangkali anda pembaca juga :d) dipindahtangankan. sepanjang jatuhnya ke tangan mereka yang amanah tentunya tidak menjadi masalah. lain cerita kalau ia jatuh ke mereka yang tak bertanggungjawab, naudzubillah.
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger