Warung Bebas

Rabu, 31 Mei 2006

sosial ya sosial aja...

tanpa diminta. tak perlu komando. tidak ada instruksi. masyarakat langsung membuat posko bantuan untuk korban gempa yogyakarta yang menelan korban lebih dari tigaribu jiwa manusia. di pinggir-pinggir jalan bermunculan spanduk 'peduli jogja' lengkap dengan nomor rekening bank sehingga memudahkan bagi mereka yang ingin berperanserta menyumbangkan sebagian hartanya.

semua sigap bereaksi. tak ada saling tunggu. tidak menanti departemen ini yang punya moto 'kesejahteraan sosial oleh dan untuk semua' ataupun lembaga ini. tak perlu ada yang mengatur-atur. bahkan layanan pesan singkat alias sms juga didayagunakan.

tapi ada juga yang mengedarkan kotak-kotak di pinggir jalan juga dengan tulisan 'peduli jogja'. kalau yang ini, kita berharap tentunya, sumbangan yang mereka dapatkan dikirimkan kepada para korban di yogyakarta.

kita patut bersyukur bahwa jiwa sosial masih bersemayam dalam diri. tak perlu kan kita mengatur atau membuat aturan agar jiwa sosial tetap ada dan tumbuh, seperti bisa dibaca di
sini.

atau?

Senin, 29 Mei 2006

rayap oh rayap...

”ah, istana aja kena kok. apalagi rumah lo yang cuma kelas btn,” kata seorang teman saat saya bercerita soal si kecil yang hanya berukuran empat milimeter namun dapat meruntuhkan kuda-kuda sebuah rumah. betul! saya sedang berbicara soal rayap, yang di spesiesnya di dunia mencapai hingga 2000 jenis. dan, di indonesia ada sekitar 200 jenis. untungnya (atau rugi?) sembilan puluh lima persen rayap yang hidup di tanah air kita sangat bersahabat dengan manusia.

nah, yang lima persen sisanya inilah nampaknya yang sangat tidak bersahabat dengan istana serta bangunan lain (termasuk rumah saya dan anda juga, barangkali). apa sih tanda-tanda rumah terkena rayap? kalau rayapnya sudah lama mengendon di kayu, katakanlah kusen pintu atau jendela, sangat mudah mengenalnya. adanya serbuk atau serpihan seperti pasir di bagian bawah kusen boleh jadi anda sedang ‘beternak’ rayap di rumah. dan, ketuk-ketuklah kusen itu kalau berbunyi sepertinya kosong, siap-siaplah menggantinya dengan yang baru.

tapi, kayu yang keras belum dan ketika diketuk-ketuk berbunyi padat belum tentu bebas dari rayap. seperti yang saya alami, kasonya ketika diangkat masih keras dan berat tapi saat diperhatikan detailnya jelasnya mulai bolong-bolong digerogoti rayap.

lantas bagaimana agar tak terkena rayap? banyak perusahaan yang menawarkan anti rayap. dengan sistem suntik tanah pada saat konstruksi bangunan akan dimulai. atau dengan menyuntikan anti rayap di dinding bangunan yang sudah jadi. biayanya? relatif mahal (atau relatif murah, tergantung kondisi keuangan masing-masing tentunya).

cara lain adalah janganlah membiarkan kebocoran yang ada. bak kata pepatah, sedikit demi sedikit jadi bukit, kebocoran kecil yang dibiarkan akan menjadi sarang koloni rayap. bisa juga menggunakan kayu yang anti rayap atau sudah dianti-rayap-I, misal kamper yang di-oven atau jati atau ulin. semuanya masuk kategori kayu mahal serta susah didapatkan:d.

atau, gunakan rangka baja. bisa juga mengambil bangunan berbentuk ruko yang atapnya dicor. "bentuknya gak manis ah,” kata seorang teman. “pakai dong jasa arsitek biar manis seperti rumah minimalis,” kata teman lain. dan, teman yang lain lagi bilang: modelnya emang minimalis tapi biayanya mahalis. :d

Selasa, 23 Mei 2006

etikanya orang iklan...

”etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (ahlak)” seperti inilah rumusan mengenai etika yang dicatat dalam kamus besar bahasa Indonesia, edisi kedua, cetakan keempat, 1995, terbitan balai pustaka.

jadi kalau seseorang belajar etika, diharapkan, sesudahnya, ia bukan hanya sekadar mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk tetapi juga dapat melakukan sesuatu sesuai dengan etika. dan, saudara-saudara sekalian setuju kalau rumusan ini tentunya berlaku untuk semua bidang kehidupan.

lantas kalau persatuan perusahaan periklanan indonesia atau pppi juga mengeluarkan ‘etika pariwara indonesia’ (epi), janganlah lantas diartikan para insan yang bergerak di bidang jasa komunikasi yang ditujukan untuk membujuk (mohon diartikan meyakinkan ya, bukan menipu seperti di kamus besar) orang banyak tidak mempunyai etika.

seperti tertulis dalam ikrar yang ditandatangani sembilan asosiasi yang mendukung ‘epi’ dikatakan bahwa ini dilakukan “demi peningkatan kwalitas industri periklanan nasional, iklim usaha yang kondusif dan sehat, serta terjaganya nilai-nilai dalam masyarakat dan sendi-sendi budaya bangsa.”

banyak hal yang diatur dalam ‘epi’ yang merupakan penyempurnaan ‘tata krama dan tata cara periklanan indonesia’ ini. meski kalau mau disederhanakan hanya ada dua kategori: boleh dan tidak boleh. adakah ini kumpulan rambu yang menghalangi kreativitas orang-orang iklan? saya pikir tidak. (“jangan ngaku orang kreatif kali, kalo epi dibilang rambu penghalang,” mengutip seorang teman).

berpatokan pada ‘boleh’ dan ‘tidak’ mestinya tak ada lagi iklan yang melanggar aturan. misal, iklan yang merendahkan atau menjelek-jelekan produk pesaingnya. tapi dalam kenyataan banyak kasus yang terjadi (sayangnya di situs resmi pppi itu hanya ada judul ‘kasus 2002-2005’ tanpa kita ketahui pelanggarannya). sayangnya pula ‘epi’ ini hanya berlaku untuk perusahaan periklanan yang tergabung di pppi.

terlepas dari kekurangan yang ada tentunya masih lebih baik ada ‘epi’ daripada tidak ada. bagi yang berminat mengetahui lebih rinci mengenai apa dan bagaimana ‘epi’ silakan klik ini. sebagai konsumen tak ada ruginya kita mengetahui aturan yang menjelaskan hak-hak kita.

Rabu, 17 Mei 2006

secure but not secure...

pernah baca himbauan seperti ini: ‘lengkapi kendaraan anda dengan kunci tambahan’ atau “jangan lupa kunci kendaaraan anda”. benar! ini adalah urusan parkir.

anda juga pasti paham, meski sudah membayar retribusi parkir, kalau kendaraan anda hilang ini adalah urusan anda. di karcis parkir pun biasanya tertera: ‘Atas hilangnya kendaraan dan/atau barang-barang yang berada di dalam kendaraan atau rusaknya kendaraan selama berada di petak parkir merupakan tanggung jawab pemakai tempat parkir’. klausul ini mengacu pada: Pasal 36 Ayat 2 Perda No 5/1999 DKI Jaya yang bunyinya: “kehilangan kendaraan dan atau barang-barang yang berada di dalam kendaraan atau rusaknya kendaraan selama di petak parkir merupakan tanggung jawab pemakai tempat parkir”.

mengesalkan dan menyebalkan serta meresahkan ya? jangan bingung dulu. sebenarnya sudah ada asuransi parkir dengan klaim maksimal rp 100 juta untuk mobil dan motor hingga rp 15 juta. preminya pun murah meriah. bisa daftar lewat sms dengan biaya rp 2 ribu. lebih lengkap baca di sini. dan, jangan lebih bingung karena dengan adanya UU no. 8 tentang perlindungan konsumen asuransi itu tidak perlu. kita sebagai konsumen sudah dilindungi. pasal 18 ayat 1 menyatakan:

“Pelaku usaha (dalam hal ini pengelola parkir) dalam menawarkan barang/atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan, dilarang membuat atau mencantumkan klausul baku pada setiap dokumen dan/atau perjanjian (dalam hal ini karcis tanda bukti parkir) apabila: a) Menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha.” selengkapnya silakan klik ini. dan, pelanggaran pasal 18 ini hukumannya pidana paling lama 5 tahun atau denda 2 miliar rupiah.

atau kalau berniat berperkara bisa mencontoh hontas tambunan yang memenangkan gugatannya tapi ganti ruginya belum dibayar. berita bulan maret tentang dia dapat dibaca di
sini. (terima kasih buat bu linda atas kiriman e-mailnya yang jadi bahan postingan ini)

Selasa, 16 Mei 2006

maaf saya mengganggu...

”maaf pak supir mengganggu,” si bapak membuka salam yang kemudian dilanjutkan dengan: “selamat pagi penumpang semua. maaf kalau keberadaan saya mengganggu bapak dan ibu sekalian.”

bagi mereka yang menumpang bus kota kalimat pembukaan di atas tentunya bukan sebuah intro yang asing lagi. boleh dikatakan hampir semua pedagang (sah-sah saja ya kalau saya menyebut mereka pedagang) yang menjajakan dagangannya di dalam kendaraan umum ini mempunyai urutan: pembukaan, isi dan penutup.

bagian pembukaan ya seperti saya sudah tuliskan di awal posting-an ini. bagian isi dapat dipastikan keterangan atau informasi panjang lebar mengenai produk yang dijual. tapi tergantung mata dagangannya juga. kalau yang ditawarkan permen jahe atau asam, penjelasan produk ya singkat-singkat saja. lain kalau yang ditawarkan seperti alat pengupas serbaguna. bukan hanya penjelasan yang diberikan tapi juga ditambah dengan peragaan langsung.

sambil membeberkan usp (unique selling proposition) yang dimiliki alat itu, sang pedagang pun dengan lincah mengupas dan memotong-motong. alhasil lantai metro mini pun dipenuhi kotoran. dan, sebagai penutup: “kami bagikan barangnya. boleh dilihat-lihat dulu kalau tidak berminat, kami ambil kembali,” kata si pedagang serta menambahkan bahwa harga barangnya lebih murah daripada di toko.

saya sering memerhatikan para pedagang ini. (tapi kebanyakan pria ya, yang wanita kok ya jarang kalau tak ingin dibilang tak ada.) saya kagum dengan kemampuan menjual mereka. sangat boleh jadi mereka tidak mengerti tentang usp. pun tidak belajar teori pemasaran philip kotler atau membaca tulisan hermawan kartajaya. tapi yang mereka lakukan, kalau mau diakui, berdasarkan ilmu pemasaran.

inikah yang disebut dengan pembelajar sejati?

Selasa, 09 Mei 2006

bekam itu bukan beckham mas...

’pak junaidhi bekam, datang hari jumat’ kata pesan yang masuk lewat sms. junaidhi bekam? ‘siapa sih? yang saya tahu victoria bekam yang suaminya suka banget nendang-nendang bola di lapangan,’ pesan balik saya ke pengirim sms. alih-alih menjawab kembali pesan saya si pengirim sms malah menelepon dan dengan sedikit kesal mengabarkan bahwa pak junaidhi itu ahli bekam yang bakal datang membekam siapa saja yang berminat. selesai pembicaraan singkat itu saya baru sadar kalau saya pernah menanyakan kapan sang ahli bekal mau praktek di kantor.

melihat teman yang selesai dibekam, hati saya lumayan menciut. terbayang rasa sakitnya, saat melihat warna membiru seperti bekas dipukul. namun sebelum bercerita lebih panjang, apa sih yang dimaksudkan dengan bekam itu? dari sini saya mendapatkan definisi bekam:
Bekam merupakan salah satu warisan perubatan Islam yang dianjurkan oleh Rasullullah s.a.w Ia merupakan istilah Melayu bererti perlepasan angin dalam badan atau perlepasan darah kotor dari badan.

Dalam bahasa Arab juga dikenali sebagai 'Al-Hijamah' bermaksud satu kaedah pembersihan darah atau angin dengan megeluarkan sisa toksik dalam badan melalui kulit secara sedutan dengan berbagai alat seperti tanduk kerbau, gading gajah, batang buloh, gelas atau yang paling moden dengan menngunakan alat vakum moden yang bersih dan suci hama.
kalau masih kurang bisa juga melihat ke sini. atau ini. kembali ke bekam akhirnya saya memberanikan (weh kayak fear factor aja :d) untuk dibekam. sebelumnya pak junaidhi menanyakan apa keluhan saya. tapi ini tentu saja bukan diagnosa seperti dokter dengan pasien. kalau mau menegakan diagnosa tentu saja lewat dokter. mesti inipun belum tentu dijamin seratuspersen benar kan? selesai tanya-jawab (ini sepertinya lebih pas) saya pun siap dibekam, eh, lebih tepat disebut pak junaidhi siap membekam.

giliran mulai dikop seperti ini (perhatikan gambarnya) rasanya kulit tertarik. setelah dibiarkan sebentar, gelas kop diangkat, nah mulai kebayang nih sakitnya. kulit yang sudah seperti membengkak kemudian di’cucuk-cucuk’ dengan alat khusus yang biasa digunakan untuk tes golongan darah. lalu gelas kop dipasang kembali dan merembeslah tetes-tetes darah memenuhi gelas kop itu.

setelah gelas kop dibuka kembali maka tampaklah ‘darah bersih’ dan ‘darah kotor’. yang kotor bentuknya seperti gel. yang bersih ya seperti umumnya darah yang kita lihat. berapa lama dibekam? tergantung keluhan pasien. lazimnya sekitar satu jam-an. bolehkah anak-anak dibekam? anak-anak usia enam tahun ke atas silakan dibekam. sakitkah? lumayan.

namun demikian sodara-sodara sekalian, bekam atau terapi lainnya hanyalah sarana untuk menyembuhkan sementara kesembuhan itu sendiri datangnya dari allah swt semata. tapi kalau anda berminat mencoba bisa menghubungi pak junaidhi di 021-826 06441 atau 0856 1635219. pak junaidhi juga mengadakan pelatihan bekam, kalau anda ingin menjadi pebekam.

Selasa, 02 Mei 2006

hardik? hardiknas?!

kemarin pagi sambil sarapan saya bertanya kepada nanda: "hari ini hari apa mas? nanda malah senyum-senyum. dipikirnya saya bercanda. padahal saya sudah menunjukkan wajah serius loh. jawabnya hari selasa ya. saya menggelengkan kepala. "oh, aku tahu, hari buruh kan," katanya lagi. bukan kata saya. "kamu tahu tidak?" kejar saya. "tidak yah," jawabnya. hari ini hari pendidikan nasional nak, ujar saya mengakhiri percakapan singkat itu.

apakah nanda di sekolahnya tidak diterangkan bahwa dua mei adalah hari pendidikan nasional? barangkali saat diterangkan nanda tidak masuk. soalnya nanda sempat tidak masuk sekolah dan istirahat di rumah karena gak enak bodi. di mobil jemputan saya kembali bertanya dengan salah satu temannya nanda. "kamu tahu tidak hari ini hari apa? jawaban yang diberikan sama dengan yang dikatakan nanda. temannya juga tidak tahu.

kalau menarik kesimpulan sekilas, hari pendidikan nasional ternyata kalah top dibandingkan hari buruh ya. tidak ada demonya sih. eits, tunggu dulu coba baca yang ini. memang tak seramai ‘mayday’ kemarin. tapi tetap ada ramai-ramainya kan :d.

berbicara soal pendidikan di negeri tercinta ini memang takkan ada habis-habisnya. mengutip suratkabar ini, dikatakan masalah pendidikan belum ditangani dengan sungguh-sungguh. kata wapres di sini, pemerintah memang belum mampu memenuhi anggaran pendidikan.

namun demikian, di tengah karut-marutnya masalah ini kita masih boleh berbangga bahwa anak-anak indonesia mempunyai kemampuan yang hebat. “mencuatnya dua siswa smp asal Indonesia sebagai peraih medali perunggu mencatat rekor tersendiri bagi sejarah penyelenggaraan olimpiade fisika tingkat asia 2006. selengkapnya dapat dibaca di situs ini.

dan, sebagai penutup simaklah bagaimana siswa-siswi tk di surabaya memperingati hardiknas tahun ini.

Senin, 01 Mei 2006

yang baru ni bos...

sabtu kemarin antara rasa iseng dan penasaran saya menyusuri jalan pinangsia (seberang stasiun kota atau yang lebih dikenal dengan beos) menuju pancoran. iseng yang tak perlu karena ada pilihan untuk menaiki angkot, ojek sepeda atau ojek motor. entah mulai kapan ojek motor beroperasi di sana. penasaran ingin melihat ada gak sih yang berubah di daerah pecinan itu.

siang yang agak terik tidaklah menjadi masalah, yang membuat saya tidak tahan adalah asap knalpot yang disemburkan mobil serta motor di jalan yang macet itu. tapi ini memang resiko yang harus dijalani. sambil melangkahkan kaki mata saya melihat ke kiri dan kanan seakan sedang mencari sesuatu. padahal pengin melihat ada yang barukah di situ. ternyata mata dagangan para pebisnis masih seperti dulu: keramik, kunci-kunci, kran, perlengkapan kamar mandi dan sebagainya.

sampai di seberang orion plaza sambil ingin memastikan jalan menuju harco saya berhenti sejenak untuk mereguk segelas es jeruk. pura-pura sok tahulah saya. “bang jalan ke harco kan deket situ ya,” tanya saya sambil menunjuk ke seberang jalan. “iya pak. itu yang kayak antena udah harco,” jawabnya. saya manggut-manggut sambil bertanya lagi: “cuma satu kan jalan ke situ.” saya pun beranjak menuju harco.

sejatinya saya tak perlu bertanya-tanya karena pernah ke daerah ini (karena masa kecil saya habiskan di daerah jembatan lima yang dekat ke pancoran kota). namun sejak pindah domisili saya jarang ke china town ini. daripada nyasar lebih baik bertanya kan. saat kaki melangkah memasuki jalan ‘setapak’ pemandangannya masih seperti dulu. di atas meja di depan kios laki-laki dan wanita muda serius membungkus cd/vcd atau dvd berisikan lagu mp3 atau film.

ada yang agak berbeda memang. kalau dulu para penjual vcd ‘felem biru’ menawarkan dagangannya seperti malu-malu sambil berbisik. kini tak perlu lagi basa-basi. tak perlu lagi bisik-bisik. langsung saja sambil berusaha menggandeng saya: “bos be-ef ni. baru ni.” saya hanya senyum sambil menggelengkan kepala. lepas yang satu pedagang lain tetap mencoba menawarkan barang barunya. saya bergeming. saat itu saya jadi ingat dengan sebuah kain rentang yang berbunyi ‘berantas pornografi. wujudkan indonesia yang bermartabat’. bak kata pepatah: anjing boleh terus menggonggong jualan (be-ef) juga jalan terus.

selepas dari harco saya menyeberangi jalan menuju glodok. saya sengaja melipir jalan di belakang gedung glodok. di sini pun tak suasananya hampir sama. tak banyak yang berubah. para pembawa barang ada yang menggunakan lori atau dipanggul di pundak lalu lalang di jalan yang sempit. sambil jalan mata perut mencari-cari hidangan untuk makan siang. makanan kegemaran di masa kecil. saya berjalan semakin ke dalam. tapi kok tak ada tukangnya. ke dalam lagi sedikit dan aha itu dia: soto mie. makanan murah meriah. bergizi? insya allah.

selesai bersantap kaki kembali melangkah. toko-toko lama yang berjualan barang kelontongan masih ada juga. tapi ada satu toko yang tidak lagi saya temukan: 'set tjioek'. toko sepatu kulit yang menjual barang-barang buatannya sendiri. ini toko langganan saya berbelanja sepatu sandal. modelnya sederhana. hanya dua kulit menyilang seperti sandal jepit. sepatu pastur kata teman-teman dulu karena mirip dengan yang digunakan pastur.

dari glodog menuju jembatan lima saya menggunakan ojek sepeda. kemacetan sudah menanti saat melaju di jalan toko tiga. mau protes dengan supir-supir angkot yang ngetem sembarangan? tak ada guna. mari nikmati saja. :d akhirnya saya pun memilih turun untuk berjalan kaki. ah, panas yang menerpa kepala tak lagi terasakan saat sampai di rumah ibu. "bu, aku datang nih..."

catatan: jadi gak ke harco? jadi sih. kata temen kalo mo beli sidi sofwer di harco aja lebih murah daripada di mangdu alias mangga dua. saya pun berputar-putar di harco. tapi yang ketemu malah tukang komputer. tak masalah bagi saya. saya pun turun ke lantai satu di sini pemandangan lebih asyik: banyak peralatan audio-visual yang oke-oke. tapi saya hanya window shopping.:d
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger