Warung Bebas

Selasa, 31 Oktober 2006

sebelum lebaran...

pasar agungwaktu seumuran murid sekolah dasar, saya sering diajak nenek atau bude menemaninya berbelanja ke pasar tradisional. dahulu, sih, senang-senang saja karena sebagai imbalannya saya mendapatkan getuk. (dapat getuk aja sudah senang ya. tapi, apa iya nanda, di era internet sekarang ini, cukup diiming-iming-i getuk? :d)

nah, sebelum lebaran kemarin, saya menemani istri berbelanja. ke pasar tradisional juga meski bangunannya sudah modern. namun, di basmant (:d meminjam istilah yang dipakai 'surya segar') tetap saja sama seperti dahulu kala. saat masuk di bagian luar masih kering lantainya. tapi semakin ke dalam yang ditemui adalah becek, padat, pengap, aroma segala macam dan sebagainya.
dahulu kala itu, saya tak memperhatikan apa yang dilakukan nenek atau bude. tugas saya adalah mengikuti mereka dari belakang. membawakan keranjang. memasukkan belanjaan. selesai semuanya ya pulang ke rumah.

saat kemarin itu, saya mau tak mau memperhatikan semuanya. saya tetap berjalan di belakang. karena memang isteri saya yang bernegosiasi alias tawar-menawar dengan pedagang. menjelang lebaran membuat pedagang membuka harga 'sesuka hati'. dengan kata lain, kalau mau beli ya silakan, kalau tidak pun tak menjadi soal. calon pembeli lain toh sudah mengantre.

di tengah kepengapan dan segala 'wewangian' (sayur-mayur, daging sapi, ikan, ayam dan segala macam), para wanita (termasuk bundanya nanda) asyik saja tawar-tawaran. sementara saya (dan para lelaki lain, sepertinya) ingin cepat-cepat selesai. tapi, tentu saja saya tidak mungkin memaksa isteri saya untuk bersegera menyelesaikan berbelanja. maka, saya pun, harus menikmati ritual ini.

seni berbelanja di pasar tradisional ini nampaknya dinikmati para ibu. di sini mereka dapat menemukan barang-barang dalam keadaan segar. semisal, ayam yang langsung dikuliti ketika sudah dipilih. sayur-mayur pun kelihatan mana yang segar ataupun sudah layu. begitu pula dengan daging sapi.

selain itu, dibutuhkan juga keluwesan dalam menawar. apalagi dalam suasana puasa seperti kemarin itu, salah bicara sedikit bisa 'ruksak' suasana. seperti, seorang ibu yang merasa pilihan buahnya ditukar sang pedagang. mereka sempat saling adu leher urat. sampai-sampai si tukang buah dengan entengnya, tapi bermuka marah, mengatakan: 'dasar buta! ditukar dimana. buahnya itu-itu juga kok' dengan logat daerah jawa-timuran yang kental.

ah, pasar tradisional. dapatkah ia bertahan dari gempuran aneka pasar modern yang modalnya bukan cuma besar tapi dari negara luar itu?

Kamis, 19 Oktober 2006

tutup...

usai kemenangan didapat
pertahankan yang baik
tinggalkan yang buruk

selamat idul fitri 1 syawal 1427 hijriah
taqoballahu minna waminkum
mohon maaf lahir batin
buat semua yang merayakannya.

'warung' tutup sementara...

Rabu, 18 Oktober 2006

indahnya rebutan..


Bulan puasa memang membawa berkah. misalnya, berangkat kerja bisa agak siang :d. walaupun sebenarnya berisiko juga, karena pergi agak siang, tibanya otomatis agak siang pula. resiko lain adalah kalau boss datang duluan dan inspeksi ke ruangan. tahu-tahu 'dapur'nya masih kosong-melompong. bersiap-siaplah mendapatkan 'santunan' petuah.

tadi pagi sayapun keluar dari rumah lebih lambat dari jam biasanya. (alasannya sih semalam pulang larut, karena dikejar deadline :d). kalau jam tujuh-an ke atas, umumnya angkot yang hendak saya naiki tidak terlalu penuh. kadang malah kosong. kalau begini, leluasalah saya untuk memilih jok agar tidak kena hujan matahari.

mirip dengan metromini, angkot juga dilengkapi dengan audio system. hanya saja tidak semeriah di metro mini. kadang speakernya sudah bolong-bolong. biasanya sih radionya yang diputar yang dang-dut-an. tadi pagi yang disetel radio cemerlang. sambil cuap-cuap si mbak penyiar bilang: "puasa tahun ini rasanya lebih cepet ya."

lebih cepat, barangkali, karena si mbak tidak pernah menghitung-hitung seperti: "puasa dah hari ke berapa ya?" apalagi hari ini kan sudah hari yang ke-25. sisanya empat atau lima hari lagi. (mengapa 'atau' karena ada yang mau berlebaran hari senin :d).

sepanjang 24 hari kemarin (kecuali sabtu dan minggu) saya (dan kawan-kawan kantor) berbuka bersama di kantor. seperti sudah diatur, menjelang waktu berbuka, ada teman yang bercengkerama di luar kantor dengan tujuan mendengar adzan magrib. oh, ya, sebenarnya jam kerja di bulan ramadan sampai jam 16.30 tapi lebih nyaman berbuka di kantor. kalau pulang jam itu, udah buka di jalanan, magrib pun tak kebagian. saat adzan bergema, si teman pun masuk langsung menuju meja makan.


nah, disini yang seru. semua pada rebutan. padahal tajilnya tiap hari sama: bubur gorontalo atau manado. kadang soto ayam atau mi rebus. yang 'direbut' pertama adalah teh manis. lalu sendok. ya, betul sendok untuk mengambil bubur. lucu kalau melihat tingkah teman-teman.

tanpa rebutan pun mereka takkan kehabisan. apalagi kalau soal minumannya. kalau kurang tinggal bikin lagi. sementara si bubur juga takkan habis. jatah berbuka puasa kan tidak sebanyak makan siang. adakalanya cukup secangkir teh manis hangat perutpun terasa penuh.

tapi, disinilah indahnya kebersamaan di bulan ramadan (halah kayak spanduk di pinggir jalan aja ya). rebutan tapi semua kebagian. insya allah di tahun mendatang saya dan teman-teman masih bisa merasakan manisnya berbuka bersama ala rebutan ini. amin.

Selasa, 17 Oktober 2006

branwir? peduli amat ya...

helikoptersenin kemarin, 16 oktober, (sebagian) gedung pusat pertamina terbakar. "kenapa sih yang terbakar adalah ruangan direksi dan bagian yang ngurusin kapal tanker?" tanya teman saya. "ah, mana ke tehe," celetuk teman lain. "kalo aku kok jadi inget kebakaran gedung bank indonesia," sergah teman lain. halah teman satu ini malah jauh sekali ke belakang berpikirnya. sebelum terlalu jauh, bagi yang ingin membaca tentang kebakaran pertamina silakan klik ini. sementara fotonya saya unduh dari sini.

oke, mari serahkan saja soal 'gedung bi' dan 'pertamina' kepada pihak yang berwajib. saya ingin bercerita sejenak mengenai sesuatu yang masih berhubungan dengan kebakaran. tepatnya dengan mobil 'fire brigade' ini. kenapa? mogok ya mobilnya? tidak. bukan itu kok.

waktu itu saya hendak pulang ke rumah. sedang metro mini yang saya tumpangi menuju pancoran, di belakang terdengar 'nguing-nguing' sirene dinkar alias dinas pemadam kebakaran. saya pikir mobil-mobil brandwir ini hendak balik ke markasnya di jalan soepomo. karena waktu itu kebakarannya di daerah tebet.

ternyata dugaan saya meleset. mobil-mobil merah itu melaju terus menuju perempatan pancoran. sempat saya lihat mobil yang berada di paling depan adalah sebuah jip dengan tulisan 'car command'. baru di belakangnya mobil pemadam yang besar itu. lampu lalu lintas, sebenarnya tidak berlaku untuk mobil dinkar. namun hari itu, dengan susah payah mereka harus menerobos lampu merah.

kendaraan yang berada di depan mereka seperti tak peduli. sementara metro mini saya sudah menepi. perempatan itu benar-benar semrawut. tak ada pak polisi lalu lintas. akhirnya dengan susah payah, mobil merah dapat melaju. tapi ini tidak berarti mereka kemudian dapat melenggang dengan enaknya.

metro mini saya yang berada di belakang mereka masih berjalan di sisi kiri jalan. mobil-mobil merah terus menguing-nguing. tapi, mobil-mobil yang berada di depan branwir itu seakan tuli. sirene yang keras memekakan telinga seperti tak terdengar. si mobil jalan terus seakan tak ada apa-apa. malah memacu kecepatannya.

duh, saya membatin. pantas saja, brandwir telat tiba tiba di tempat kebakaran. apalagi yang namanya jalan di jakarta 'kan hampir semuanya macet. ah, mudah-mudahan apa yang saya saksikan minggu lalu itu takkan terulang lagi. semoga mobil ataupun motor mau memberikan jalan kepada brandwir.

Senin, 16 Oktober 2006

ngaku dong...

lampumerahdulu sebelum 'krismon' berkibar, pekerjaan di kantor biasanya overload. sebagai akibatnya mau tak mau harus ot alias over time alias lembur. dan, untuk pulang ke rumah mau tak mau juga harus menggunakan ta-kali-i alias ta-x-i (tapi sekarang diindonesiakan jadi taksi ya). seringnya saya menggunakan si burung. saking kerapnya naik si burung, saya sampai-sampai hafal kode masing-masing pool, semisal kode 'h' untuk pool cimanggis.

saat 'krismon' berjalan, tak ada lagi lembur. naik taksi, untuk urusan kantor, otomatis hampir tak pernah. apalagi untuk urusan pribadi, prioritas adalah susunya nanda. ketika badai 'si kris' mereda, pekerjaan kembali banyak. lembur pun kerap dijalani. pulang kembali reimburst taksi. hanya saja pilihannya bukan lagi si burung tapi pindah ke taksi ijo yang biayanya lebih murah.

saat kenaikan argo menjadi lima ribu rupiah saat duduk, mau tak mau, pilihan taksi berubah lagi menjadi putra. harganya terpaut lumayan banyak, meski yang bayar adalah kompeni alias perusahaan. sebagai karyawan (teladan :d) tentunya saya harus memilih yang terbaik.

dari ke tiga taksi itu, ada satu hal yang sama yang saya jumpai. ketika pengemudinya mengantuk dan saya tanyakan: "ngantuk ya pak?. jawabannya (hampir) selalu sama. apakah jawabannya ya? bukan. jawaban pak supir selalu: tidak. padahal jelas-jelas dari cara mengemudinya saja kelihatan kalau ia mengantuk. saya tidak tahu apakah ini gengsi atau ada alasan lain.

bagi saya, kalau ia mengaku jelas tidak apa-apa. wong, supir taksi juga manusia kok. berhenti sebentar untuk cuci muka ya tidak menambah beaya kan. atau kalau pengin membeli permen dulu ya silakan. minggu lalu saya mendapatkan supir yang mengantuk juga. dan, ketika ditanya jawabnya: tidak.

padahal ketidakterusterangan pak sopir ini bisa berakibat fatal. bagi dirinya, mobilnya dan juga penumpang. apakah saya harus memaksa pak sopir mengaku? barangkali tidak etis ya. salah satu jalan keluar, si bapak saya ajak mengobrol sepanjang perjalanan. tapi, kadang rasa lelah membuat saya tidak melakukan itu.

pernah saya menemukan sopir yang mengantuk. tapi, si bapak mempunyai kiat tersendiri. ia menyimpan cabe rawit. jadi ketika kantuk menyerang, ia pun tinggal menggigit cabe rawit yang dibawanya. spontan, matanya terbuka kembali. kiat sederhana tapi berdaya guna. hanya saja, tak bisa digunakan di saat kantuk menyerang di siang hari pada bulan puasa sekarang.

atau para sopir, termasuk sopir pribadi, sebaiknya mengikuti seruan ini: "tidur jangan mengemudi. mengemudi jangan tidur" yang pernah dipasang di pintu tol. boleh jadi spanduk itu sudah dipasang lagi untuk mengingatkan para pengemudi.

Jumat, 13 Oktober 2006

dari ayah nih...

hare gene surat-surat-an? kuno deh. budaya (halah budayakah?) saling mengirim surat nampaknya sudah mulai ditinggalkan. jarang rasanya kita mengeposkan surat. dulu jamannya sahabat pena, pastinya kirim-kirim-an surat. kini bila ingin berkomunikasi dengan saudara atau teman atau sahabat di manca negara cukup menggunakan mesenjer. malah dapat saling tatap-muka pula. asyik kan.

tapi bagaimanapun surat mempunyai 'kekuatan' sendiri. rasanya lain. ada sesuatu yang tak dapat diungkapkan. seperti terungkap dalam
jarak jauh. kutipan di bawah dikirimkan seorang teman. selamat menikmati...
Aku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang ayah kepada anaknya yang sesungguhnya bukan miliknya, melainkan milik Tuhannya.

Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.

Nak, menjadi ayah itu mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah dengan anak-anaknya.

Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu.

Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan, ketika aku duduk berdua berhadapan dengan Nya, hingga saat usia senja ini.

Nak, saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan ibumu. Sebagai bukti,bahwa aku dan ibumu tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.

Tapi seiring waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata: "TIDAK", timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya. Engkau bukan milikku, atau milik ibumu Nak. Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ibumu. Engkau adalah milik Tuhan.

Tak ada hakku menuntut pengabdian darimu.Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Tuhan. Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa engkau. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi, kusesali kesalahanku itu sepenuh -penuh air mata dihadapan Tuhan. Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku.

Sejak saat itu Nak, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu. Melakukan segala sesuatu karena Nya,bukan karena kau dan ibumu.

Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Tuhan. Inilah usaha terberatku Nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Tuhan.

Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Tuhan. Agar perjalananmu mendekatiNya tak lagi terlalu sulit. Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu berdua, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku cuma menggenggam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kau rasakan perjalanan rohaniah yang sebenarnya.

Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh berhenti.Perjalanan mengenal Tuhan tak kenal letih dan berhenti, Nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kataku tiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.

Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Tuhan, dan kudapati jarakku amat jauh dari Nya, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Tuhan.

Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya.

Dari ayah yang senantiasa merindukanmu.
bagi saya pribadi, isinya sangat menyentuh. apalagi dari seorang ayah. pernah mendapat surat dari ayah?

Kamis, 12 Oktober 2006

jangan lupa yang ini ya...

hari ini hari kamis, 12 oktober 2006, puasa ramadan sudah di hari yang ke sembilan belas dan nanti malam adalah tarawih malam ke duapuluh. setengah bulan lebih berlalu. apakah yang sudah didapat? tentunya berpulang ke pribadi masing-masing. yang pasti kita semakin dekat ke idul fitri

semakin dekat ke hari kemenangan biasanya sih te-ha-er sudah turun. (kalau belum, tanyakan ke hrd, mungkin dia lupa :d). suasana jalan pun seharusnya sudah semakin sepi. namun kok ya masih cet-macet. pagi hari ya masih macet. sore menjelang jam berbuka, duh macetnya lumayan panjang. namun, ada hikmahnya juga sih.

sambil macet kita bisa menikmati pemandangan di kiri-kanan jalan. yang banyak sih kain rentang alias spanduk. ada yang mengajak kita untuk menjadi konsumtif. ada juga yang mengarahkan kita atau mengingatkan kita untuk tidak melupakan ber
zakat.

secara sederhana menghitung zakat tidaklah sulit. untuk zakat fitrah ketentuannya sangat jelas yaitu tiga setengah liter beras atau uang yang setara itu. biasanya sih dewan kemakmuran mesjid setempat sudah memberikan patokan besarannya. tapi kalau kita merasa itu tidak sesuai dengan beras yang kita konsumsi sehari-hari, silakan saja kalikan dengan harga beras yang anda beli.

sementara untuk zakat yang diluar zakat fitrah -- misal zakat profesi, usaha, investasi, perhiasan, simpanan, undian -- tentu ada ukurannya sendiri. untuk zakat profesi secara umum kalau sudah masuk nizab yaitu 85 gram emas, ya harus dizakatkan. hanya saja ada yang menghitung dari penghasilan kotor ada juga yang dari penghasilan bersih.

masih bingung untuk menghitungnya? silakan tengok
dompet dhuafa atau pkpu boleh juga klik rumah zakat. pada situs terakhir ini kita bisa juga mengunduh kalkulator zakat selain chatting lewat ym dengan konsultan yang sedang online. (saya sudah membuktikan semua pertanyaan dijawab kok).

banyaknya lembaga yang mengurus zakat tentu memudahkan kita untuk menunaikan kewajiban ini. bahkan untuk jumlah tertentu mereka akan 'menjemput' zakat anda. dan, zakat lewat sms pun sekarang sudah bisa dilakukan. dengan banyak cara dan pilihan, semoga yang satu ini tidak terlupakan. sebab seperti kata h.r. tirmidzi: tidak akan berkurang kekayaan karena zakat. wallahu alam bi'shawab.

Rabu, 11 Oktober 2006

tiada kata seindah rayuan...

rayuan
musik adalah bahasa universal. jadi siapapun boleh mendengarkan musik sesuai seleranya. bukankah demikian adanya saudara-saudari sekalian? :d. dan ngomongin soal musik (tapi postingan ini bukan kelanjutan dari elvis. entah kebetulan, entah sedang jadi trend. metro mini kini dilengkapi dengan pengeras suara berukuran besar (seperti di gambar sebelah).

dapat anda bayangkan betapa 'bedegam-bedegum'nya suara yang membahana dari kotak suara itu. suatu hari kebetulan saya menaiki metro mini ini. saya kebagian duduk di paling belakang dan persis di bawah loudspeaker sejenis di depan itu. malah ada tambahan tweeter segala. jadi 'kinyis-kinyis' suaranya ikut terdengar. asyik membelai gendang telinga. ini berlaku kalau lagu yang diputar sesuai selera anda.

tapi sebagai penguasa tunggal di angkutan umum itu, pak sopir tentunya boleh memutar lagu genre apapun yang disukai. (peduli amat dengan penumpang yak :d). pagi menjelang siang itu yang dialunkan lagu berirama melayu. seroja, inilah lagunya, yang dipopulerkan oleh s. effendi. tapi itu tak berlangsung lama. seolah-olah sedang men-demo-kan kecanggihan radio-tape-nya, si supir berulang-ulang mengganti kasetnya. kebanyakan sih berirama dangdut. dan, untuk membesarkan volume-nya ia cukup menyorotkan remote control ke arah tape itu. berkali-kali berganti hingga akhirnya ia bosan sendiri dan klik, suarapun hilang. alhamdulillah, kuping saya jadi bebas polusi :)

senin kemarin saya kembali mendapatkan metro mini berpengeras suara. hanya saja sang supir lebih hemat. ia hanya memasang di bagian depan. ukurannya pun tak sebesar "tiada kata seindah rayuan". tapi suaranya lebih indah didengar. mungkin setting-nya pas. dan, lagu itu loh. saya menengarai itu koleksi pribadi yang tak dipinjamkan. ada billy joel, ada george benson, ada basia untuk menyebut beberapa penyanyi.

kalau yang seperti ini malah membuat penumpang terhibur kan. sayang menjelang terminal pasar minggu, tape-nya dimatikan. tapi saya pun sudah mau turun jadi tak rugi juga. ah, selera musik memang tak berhubungan dengan profesi ya. :).

Selasa, 10 Oktober 2006

are you lonesome tonight...

elvis
elvis sang adalah sang legenda. ia selalu 'hidup'. ketenarannya tak pernah lekang dimakan jaman. terlepas dari kematiannya yang misterius, 'sang raja' memang tak pernah habis. salah satu lagunya yang kondang adalah are you lonesome tonight, saya kutipkan sebagian di sini:
Are you lonesome tonight?
Does your tummy feel tight?
Did you bring your mylanta and tums?

Does your memory stray,
To that bright sunny day,
When you had all your teeth and your gums?
ada yang aneh ya? beda dengan yang pernah anda dendangkan? tapi kalau anda senandungkan sama kan. tapi coba anda bandingkan dengan yang ini:
Are you lonesome tonight
do you miss me tonight
Are you sorry we drifted apart
Does your memory stray to a bright sunny day
When I kissed you and called you sweetheart
Do the chairs in your parlor seem empty and bare
Do you gaze at your doorstep and picture me there
Is your heart filled with pain, shall I come back again
Tell me dear, are you lonesome tonight
nah, yang pertama merupakan senior citizen version, sementara yang belakangan adalah versi aslinya yang musik dan liriknya dibuat oleh roy turk & lou handman. lumayan buat ngabuburit nungguin beduk dipukulin :d.

Senin, 09 Oktober 2006

bukber yuk...

yah, kita buka puasa di ayam goreng ini yuk. atau di rm sederhana di margonda.
ajakan ini sudah disuarakan nanda saat puasa ramadan baru saja berjalan beberapa hari. saya dan bundanya hanya senyum-senyum mendengarnya. berbuka puasa di luar (bukan di luar rumah sendiri alias teras rumah seperti pengertian teman se-kantor saya) bagi saya kok 'gak penting-penting amat gitu loh'.

sudah terbayang penuh-sesaknya orang-orang yang antre. rebutan tempat duduk. sikut juga kadang ikut bicara. bila tempat sudah didapat, maka mereka duduk dengan takzim di meja bagai sedang hadir dalam majlis taklim. padahal sedang menanti beduk magrib.

namun, entahlah bagi sebagian orang acara bukber alias buka puasa bersama di mal, restoran, cafe atau tempat lainnya bagaikan sebuah ritual yang menjadi bagian dari ibadah ramadan. atau sebuah keniscayaan? barangkali ada yang mempunyai jadwal bukber yang tersusun rapi -- dalam artian hari ini di sini dengan si anu, besok di sana dengan si anu -- tak kalah lengkap dari jadwal puasa ramadan. boleh jadi karena keniscayaan (?) itu tempat-tempat makan selalu penuh dengan pengunjung di saat muazin melantunkan adzan magrib. ini tentu tidak salah dan sah-sah saja dilakukan.

teman-teman saya (jaman mahasiswa dulu atau teman-teman kantor lama) suka juga membuat acara bukber. sayapun suka dikirimkan undangan. tapi, saya jarang atau tidak pernah memenuhi undangan itu. kalaupun ada yang saya ikuti biasanya acara kantor. kalau yang ini mau tak mau harus diikuti :d. (saya dan kawan-kawan kantor, sebenarnya, setiap hari kerja, selalu berbuka bersama di kantor. tempatnya ya di ruang makan kantor bukan di mal atau resto)

balik ke ajakan nanda, akhirnya kemarin saya dan bundanya mengajaknya bukber di luar. di rm padang kesukaannya, yang kebetulan anak pemiliknya pernah se-tk bersama nanda. (tapi tak ada harga teman, lho. ini bisnis murni :)loh). kami memilih selesai magrib. agar tak berebut tempat duduk dan suasana makan tetap nyaman.

hari ini anda bukberkah?

Jumat, 06 Oktober 2006

ada 'tiga d' lagi: straples bukan strapless...

uanglogamseperakanda masih punya uang logam senilai ini (yang gambarnya saya unduh dari situs bank indonesia) atau masih menyimpannya? kalau anda tergolong kolektor uang barangkali memilikinya. (tapi apa iya sih, duit logam seperak disimpan juga? ah, kan koleksi harus lengkap dong. lho, kenapa jadi saya yang sok tahu :d)

ngomong-ngomong soal uang. anda semua pasti tahu dan mempunyainya ya. nah, di tahun 2005 akhir (sampai tahun 2006 juga masih ada, mudah-mudah-an tak salah) bank sentral indonesia mengeluarkan iklan layanan masyarakat (ilm) yang bertajuk 'tiga d' alias 'dilihat, diraba, diterawang'. ada yang berupa iklan cetak dan iklan elektronik di radio dan televisi. yang paling menarik tentu yang di teve karena dapat dilihat langsung dan didengar. konon, ilm ini dipasang karena maraknya uang palsu. jadi, agar masyarakat waspada dengan uang palsu diberikanlah petunjuk itu.

saya pernah mengalami 'pemeriksaan' ini oleh supir taksi. saat saya membayar argo, sang supir meraba-raba uang kertas yang mulus itu. saya senyum-senyum saja melihatnya. lalu saya tanyakan: "takut palsu ya pak?" si bapak hanya senyum (kok ikut-ikut-an saya ya?). sebenarnya sih ada alat pendeteksi uang palsu yaitu dengan lampu khusus. di bank alat ini ada. begitupun di beberapa taksi. cukup menyinari uang itu dengan sinar ungunya dan akan kelihatan ciri uang asli atau palsu.

tigaddi tahun 2006 ini, bi mengeluarkan lagi ilm tentang uang. masih berupa himbauan 'tiga d' juga yaitu 'didapat, disayang, disimpan'. saya belum melihat yang versi tevenya baru yang edisi cetak. kalau dulu soal uang palsu yang sekarang berhubungan dengan masalah penyimpanan. jadi bi mengajarkan masyarakat untuk meng-eman-eman-i uang yang dimiliki.

kalau uangnya dari bank boleh jadi halus mulus tanpa lipatan. nah, yang dari kembalian kondektur apa ada yang mulus dan belum terlipat? ilm itu menganjurkan untuk 'merawat' uang sebaik mungkin. jangan dilipat, jangan dicekrek (dalam iklannya disebutkan 'jangan distraples'. sementara 'strapless' (dua-s) berhubungan dengan pakaian wanita. maksudnya pasti 'distaples' sesuai gambarnya), jangan kena air, jangan sampe lecek, jangan kumal, jangan dicoret dan jangan yang lainnya.

mengapa ada himbauan ini. karena kita memang belum memperhatikan uang sedemikian detilnya. setiap hari anda bertransaksi pasti akan menemukan uang yang tidak mulus. entah terlipat, entah bolong bekas staples, entah robek, entah ada selotipnya. apalagi kembalian dari kondektur atau awak angkutan umum.

ribet memang kalau mengikuti anjuran itu. tapi, untuk mata uang asing, semacam dollar, kalau anda membelinya di money changer pasti uangnya mulus. tak ada yang lusuh atau terlipat. kalau untuk mata uang asing kita dapat berperilaku demikian masak sih untuk rupiah yang semakin menguat (:d) itu kita enggan. lagipula menerima uang yang halus mulus kan lebih enak daripada yag lecek dan kumal. tanganpun tidak kotor. entahlah kalau untuk para kondektur. mereka mungkin protes ya? anda setuju?

Rabu, 04 Oktober 2006

bulan penuh diskon...


...ini dia bulan penuh diskon ada segala macam mumpung lagi ada kesempatan terbatas...
tanpa dirasa-rasa. tanpa dihitung-hitung. dan, memang tak perlu. hari ini shaum di bulan ramadhan 1427 h sudah memasuki hari yang ke-12. banyak amalan yang dianjurkan
untuk dijalankan. semisal tadarusan.

sholat malam selain tarawih.
dan, yang lain-lainnya. namun, beraneka anjuran yang pada hakekatnya untuk mendekatkan diri dengan sang khalik harus berebut perhatian dengan tawaran-tawaran duniawi lainnya yang tak kalah agresif.


tanpa disadari, naluri bisnis ditambah pengamatan yang jeli dari para pengusaha, membuat bulan ramadhan menjadi bulan yang 'istimewa'. (istimewa di mata pebisnis tentu beda di mata para ulama). dibuatlah berbagai acara atau kegiatan yang bernafaskan ramadhan. seolah-olah ini adalah bagian dari bulan yang hanya datang sekali dalam setahun itu. maka bertaburanlah aneka tawaran dengan berbagai imin-iming dan dikait(kait)kan dengan ramadhan.

ada yang namanya 'bazaar ramadhan', ada juga 'paket ramadhan'. pun 'diskon ramadhan'. serta 'berkah ramadhan'. tawaran untuk memperbanyak 'amal' ini datang dari, antara lain, institusi pendidikan, pasar swalayan, bank, foodcourt dan banyak lagi lainnya. mulai dari kain rentang, billboard, umbul-umbul, iklan di teve dan radio ikut mendukung program yang sebenernya bisnis semata dan pastinya untuk mencari keuntungan. dan, tanpa disadari (lagi) bisa jadi kegiatan duniawi ini diamini. alias disetujui.

kalau sudah begini, ramadhan akan mendapatkan tambahan sebutan sebagai 'bulan penuh diskon'. wallahu alam bi'shawab.

iklan siapa nih...

bukan japos lagikalau anda ingin berbisnis atau menjadi pengusaha pasti perlu modal dan naluri bisnis yang kuat. katakanlah sekarang anda mempunyai modal yang besar dan naluri bisnis juga tajam, tapi masih bingung ingin berbisnis apa. kenapa tidak mengambil bisnis model waralaba? di jakarta dan kota-kota besar indonesia banyak sekali usaha macam ini. dan, yang banyak bertebaran adalah ini, dan ini.

sementara salah satu waralaba di bidang santap-menyantap yang cukup kondang adalah ini. dulu dekat pertigaan perdatam, pasar minggu, ada salah satu cabang bakmi ini. entah cabang yang ke berapa namun sangat jelas kelihatan karena billboardnya yang lumayan besar. restoran bakmi itu terlihat cukup ramai bila saya melewatinya. dan, ini berjalan sekian lama. tahu-tahu billboard bakmi itu ditutup dengan kain lain yang menggunakan logo bakmi itu. sekilas orang pasti masih mengira bahwa itu cabang bakmi terkenal itu. namun kalau diperhatikan lebih seksama ternyata ada yang berbeda.

kini, restoran itu bukan lagi cabang bakmi bersangkutan. tapi yang menarik adalah tulisan yang ada di billboard itu. meski bukan cabang lagi dan sudah berganti merek, ia masih menggunakan logo yang lama sebagai pemberitahuan. "DISINI BUKAN Bakmi Japos LAGI!!!" itu yang tertera.

kalau sudah begini: siapa mengiklankan siapa ya? dan, bisnis model waralaba yang kelihatannya gampang itu belum tentu bisa berjalan mulus. dilihat sepintas memang kelihatannya meriah. salah pilih ya bisa gulung tikar. entah kalau kasus bakmi ini. saya belum sempat menanyakannya. :d

Selasa, 03 Oktober 2006

mocin berkaki empat...

kiu-kiu
barangkali anda pernah mendengar nama beijing, dast, garuda atau jailing. tapi apakah anda kenal dengan sundiro? kalau tak kenal memang tak menjadi masalah. sayapun tak kenal dengan sundiro :d namun pada masanya, sundiro merupakan salah satu dari 60 merek motor cina alias mocin. serbuan mocin pada awal-awalnya sangat agresif. tapi pada akhirnya seleksi alam juga yang berlaku. kurangnya, kalau tak ingin disebut tak ada, layanan purna jual membuat mocin akhirnya tinggal beberapa merek saja.

setelah era mocin berlalu, di negeri kita tercinta ini, mulai masuk ‘mocin’ juga. namun yang satu ini berkaki empat alias mobil cina. cobalah tengok gambar yang ada. sekilas ia mirip dengan mobil yang mungkin sering anda di jalan, yaitu spark buatan gm. kemiripan ini pernah membuat gm menuduh chery pembuat mobil qq sebagai ‘pencuri’. beritanya bisa disimak di sini dan sangkalannya di sini.

surat kabar yang satu ini menggambarkan mobil dari negeri yang terkenal dengan ‘tembok besar’nya itu sebagai “Bibirnya seakan selalu tersenyum. Matanya bulat, putih, berbinar. Wajahnya merah merona ceria.” kini ‘sang tersayang’ itu sudah hadir di jakarta. mobil bermesin dibawah 1000cc ini menempuh jakarta-bandung pulang pergi 35 liter saja.

di jaman harga bbm yang melangit seperti saat ini, menggunakan qq (kiu-kiu) sangat menguntungkan. harganya juga terbilang murah. tapi, membeli mobil tentunya bukan sekadar hemat bbm kan. banyak faktor yang dijadikan bahan pertimbangan. masalah layanan purna jual, misalnya. atau ketersediaan suku cadang. mudah-mudahan saja, nasib kiu-kiu tidak seperti motor-motor cina yang kini hanya tinggal beberapa nama. apalagi perusahaan yang mengimpornya dari cina sudah menjanjikan untuk memberikan yang terbaik.

setelah kiu-kiu mungkin akan masuk juga mobil-mobil cina lainnya. jadi siap-siaplah diserbu mobil cina lagi ya :d. tinggal sang waktu yang akan membuktikan, apakah mobil cina memang setangguh mobil korea atau jepang yang sudah lebih dulu tampil di Indonesia.

Senin, 02 Oktober 2006

sebatang pohon apel

kasih orang tua kepada anaknya takkan pernah berhenti. sementara kasih anak bukan tidak mungkin dapat berubah-ubah. seperti ungkapan: 'orang tua kaya anak jadi raja' sementara 'anak kaya orang tua jadi gembel'.

Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang anak-anak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya. Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut.

Masa berlalu... anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu."Aku bukan lagi anak-anak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau," jawab remaja itu."Aku mau permainan. Aku perlukan wang untuk membelinya," tambah remaja itu dengan nada yang sedih.Lalu pohon apel itu berkata,"

Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan." Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon apel itu merasa sedih.

Masa berlalu...Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa. Pohon apel itu merasa gembira."Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohonapel itu."Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bolehkah kau menolongku?" Tanya anak itu."

Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya." Pohon apel itu memberikan cadangan.Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong semua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudian merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telah matang dan dewasa."Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu." Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk berlayar. Malangnya, aku tidak mempunyai perahu. Bolehkah kau menolongku?" tanya lelaki itu."

Aku tidak mempunyai perahu untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan perahu. Kau akan dapat belayar dengan gembira," kata pohon apel itu. Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin dimakan usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apel itu."

Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untuk diberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangku untuk kau buat perahu. Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati..." kata pohon apel itu dengan nada pilu." Aku tidak mau apelmu karena aku sudah tiada bergigi untuk memakannya, aku tidak mahu dahanmu karena aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mau batang pohonmu karena aku berupaya untuk tidak belayar lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat," jawab lelaki tua itu."

Jika begitu, istirahatlah di perduku," kata pohon apel itu. Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohon apel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangis kegembiraan.

Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan didalam cerita itu adalah kedua ibu bapa kita. Bila kita masih muda, kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan.

Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup. Anda mungkin terpikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi pikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayani ibu bapa mereka. Hargailah jasa ibu bapa kepada kita.
ini hanya salah satu cerita yang saya unduh dari sini. masih banyak lagi cerita lainnya yang dapat anda baca.

 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger