Warung Bebas

Rabu, 06 Desember 2006

bahkan bila cuma secelah sempit...

kabah








bahkan bila cuma secelah sempit maaf
yang saya dapatkan

daripada yang selebar daun pintu,
atas segala salah dan khilaf
baik yang diperbuat dengan tidak sengaja
dan terlebih lagi yang disengaja,
saya pamit untuk melakukan tikam jejak
nabi ibrahim as, siti hajar
nabi ismail as, nabi muhammad saw.
sekaligus mohon doa
agar ibadah haji yang insya allah saya jalankan
untuk allah swt semata
dapat berjalan dengan lancar, penuh kemudahan
dan kenikmatan bahkan di saat kesulitan ada.
amin, amin, amin, ya rabbal alamin.

insya allah kita bersua lagi di tahun muka.

Jumat, 01 Desember 2006

sekali ros tetap ros dong...

rostinggal di kompleks be-te-en dengan tanah yang tidak terlalu luas tapi mempunyai kesukaan atau hobi bertanam pepohonan memang jadi rada repot. kebutuhan untuk melihat yang hijau-hijau (tanaman) dan keinginan memperluas kamar jadi berbentrokan. kalau semuanya bangunan (seperti kebanyakan rumah lain) rasanya mata sepet juga. tapi, kalau kebesaran tamannya nanti dibilang mau menyaingi rumah di rel-estat. ambilah jalan tengah: kamar tetap diperluas dan sisakan tanah untuk bertanam.

sebenarnya yang mempunyai hobi hijau-hijau-an ini yah ibunya nanda alias isteri saya. sementara saya hobi juga tapi bagian melihatnya :d. soal pemeliharaan tidaklah susah. sesekali saya atau nanda ikut membantu menyiram. si ros, seingat saya waktu itu ada tiga pot yang dibeli, ada warna merah menyala dan yang putih. semasa di pot, tumbuhnya kelihatan tidak maksimal. dipindahkanlah ia ke tanah dan alhamdulillah tumbuh subur.

senang sekali melihat si merah menyala yang sedang mekar. atau yang putih merekah. namun sayangnya si merah, karena terkena renovasi harus merelakan nyawanya dan gugur ke bumi. tinggallah si putih. sisa satu inipun diragukan kehidupannya, karena pernah tanpa sengaja saya membersihkannya. ibunya nanda pun sempat protes. alhamdulillah si putih tetap merekah.

namun, ada yang agak aneh dengan si putih ini. selain ada bunganya yang berwarna pink, ia bertumbuh ke luar pagar rumah. jadilah ia seperti tanaman liar atau tanaman makan pagar. bila sedang mekar, anak-anak sekolah yang lewat suka memetiknya. tapi ini tak menjadi masalah. senang rasanya melihat anak itu riang hati sambil menciuminya.

si ros juga selalu kami bawa saat nyekar ke makam almarhum bapak dan almarhumah ibu mertua. eyang putri nanda semasa hidupnya suka sekali dengan bunga mawar. dan, setiap si putih mekar (lebih dari satu tentunya) seakan mengingatkan kami kepada beliau.
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger