Warung Bebas

Jumat, 31 Agustus 2007

tebang saja, jangan ragu...

pohon di rumah sudah mengganggu? tapi tak bisa menebangnya sendiri? jangan takut dan tak perlu cemas. hubungi saja nomor telfon yang ada. sms juga diterima kok. hanya saja ukuran kecil, sedang atau besar silakan dinegosiasikan sendiri.

Selasa, 28 Agustus 2007

kembali ke mpok aja...

makan siang terkadang menjadi sesuatu yang membingungkan. secara menunya mengulang-ulang yang itu-itu lagi bagaikan pesan lewat katering. tapi the show must go on alias perut tetap harus diisi kalau tak ingin maag kambuh. daripada bingung memikirkan pengisi piring makan, kebetulan pula opas lewat, tinggal melambaikan tangan bereslah. 'kayak kemaren ya pak?' tanyanya. 'hmm,sok mikir, apa yah? ya udah sama aja, cuman tambahin bakwan jagung yak.' si opisboi cuma manggut dan berlalu.

jelas terlihat apa yang dibeli si mas ob. ada ikan mas goreng, kentang (tapi gak ada atinya), bakwan jagung, sepotong timun dan selada air sebagai pemanis. oh, ya, kemarin ada terong yang menjadi balada, halah, terong balado maksudnya. dan, harganya dengan dibayar dengan uang sepuluh ribuan masih dikembalikan tiga ribu rupiah. murah? relatif barangkali. karena kalau makannya nambah ini dan itu serta minumnya pakai es jeruk atau teh es manis ya sepuluh ribu masih kembali juga seribu perak. meriah? lah iyalah. kalau makan di tempat, di warungnya, yang namanya lalapan ya gratisan. silakan ambil sekuatnya perut memamah.

sebenarnya pernah ada postingan soal ini di sini. hanya saja waktu itu belum ada ilustrasinya. nah, pada postingan hari ini biar tambah meriah, di sebelah kiri bisa dilihat(lihat saja) menu andalan mpok nana yaitu soto tangkar. kuahnya yang kuning itu bukan pewarna tapi kunyit. kalau kena baju jadinya ya kuning juga. :d. gajihnya dimakan? kalau suka ya silakan saja.

Jumat, 24 Agustus 2007

kena tipu dia...

mendengar kata 'otomatis' yang terbayang, barangkali, adalah sebuah kemudahan. atau kepraktisan. tapi, tidak selamanya demikian.

seperti kejadian yang dialami oleh seorang teman dan boleh jadi dialami juga oleh orang lain. ceritanya sang teman ingin berhajat kecil. secara kebetulan saat itu ada sebuah acara di hotel berbintang yang harus dia ikuti. setelah bertanya ke kiri dan ke kanan, ia menemukan peturasan. senang sekali hatinya. namun, selesai berhajat ia malah kebingungan. ia ingin 'bersih-bersih' tapi 'kok gak ada air,' katanya. kebetulan saya ada di belakang dia.

saya yang sudah pernah melihat urinoir dengan sistem sensor itu, hanya tersenyum, tapi dalam hati kok. 'tipu aja mas,' kata saya kepadanya. 'kok malah ditipu?' tanyanya. 'iya, mas mundur aja dulu, biar disangka mas sudah selesai buang air kecil. nanti airnya keluar,' jawab saya. si mas pun mengikuti saran saya. dan, eurekavoila, 'wah bener om,' ujarnya senang.

pernah mengalami yang seperti itu? kalau begini kan teknologi canggih malah bikin repot. kalau saya tidak salah, ada juga kran wudhu yang pakai sensor. bagaimana ya memakainya? padahal, bukankah, yang namanya teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam berinteraksi. bukan ya? :d.

Rabu, 22 Agustus 2007

tolongin dong...

nyang namanye rejeki kan udah diatur dan kagak bakalan ketukar deh. nggak perlu kan sampe bekelai kayak gini...
Tatkala temperatur terik terbakar terus, tukang tempe tetap tabah, "Tempe-tempe," teriaknya. Ternyata teriakan tukang tempe tadi terdengar tukang tahu, terpaksa teriakan tukang tahu tambah tinggi, "Tahu-tahu-tahu!"

"Tempenya terbaik, tempenya terenak, tempenya terkenal!!!" timpal tukang tempe. Tukang tahu tidak terima, "Tempenya tengik, tempenya tawar, tempenya terjelek!"

Tukang tempe tertegun, terhenyak, "Teplakkk...!" tamparannya tepat terkena tukang tahu. Tapi tukang tahu tidak terkalahkan, tendangannya tepat terkena tulang tungkai tukang tempe.

Tukang tempe terjengkang tumbang! Tapi terus tegak, tatapannya terhunus tajam terhadap tukang tahu. Tetapi, tukang tahu tidak terpengaruh tatapan tajam tukang tempe tersebut, "Tidak takut!!!" tantang tukang tahu.

Tidak ternyana tangan tukang tempe terkepal, tinjunya terarah, terus tonjokkannya tepat terkena tukang tahu, tak terelakkan! Tujuh tempat terkena tinjunya, tonjokan terakhir tepat terkena telak.

Tukang tahu terjerembab. "Tolong... tolong... tolong...!" teriaknya terdengar tinggi. Tetapi tanpa tunda tempo, tukang tempe teruskan teriakannya, "Tempe... tempe... tempe...!
ade kagak yang mau nulungin tuh tukang? atawa ada nyang mo nambahin cerita nyang kagak jelas juntrungannya ini? tapi ente kudu inget, semuanya kudu dimulai pake huruf 't'. oke deh, kalo kagak ada yang nambahin ya tamat teritanya
tampe tisini...

Selasa, 21 Agustus 2007

buat para perokok...

para perokok sejati (berarti ada yang gak merokok dengan sejati juga yak :d) pastinya tahu merek-merek berikut:
Pada jaman dahulu kala di sebuah kerajaan Nikotin yang bernama Cigarilos, hiduplah seorang raja bernama Minak Djinggo. Raja yang memimpin dengan adil dan bijaksana ini mempunyai seorang putri yg cantik jelita, namanya Sri Wedari.

Suatu ketika putri sedang bermain di Long Beach, tiba-tiba datanglah segerombolan koboi Marlboro di bawah pimpinan Mr. Brown. Koboi-koboi itu lalu menculik sang putri. Beberapa waktu kemudian sang raja menerima surat ancaman dari sang koboi yang isinya: "Wahai raja, kalau putrimu ingin selamat, anda harus menebus dengan uang sebesar US$ 555 juta. Kami tunggu anda di Gudang Garam di negeri Kansas . Jika anda tidak mau memenuhi permintaanku, maka kami akan menusuk putrimu dengan Djarum Super sampai Bentoel Bentoel !!!. Rajapun menjadi geram, sehingga diadakanlah sayembara untuk mencari pendekar yang dapat menyelamatkan sang putri.

Singkat cerita terpilihlah pendekar Sampoerna dengan senjata andalan Grendel dan Gentong !!! Sang pendekar rupanya pernah berguru dengan seorang suhu dari negeri Tiongkok, bernama Djie Sam Soe dan dia mempunyai PRINSIP "kalau bisa nomor 1 buat apa 2,3,4". Sang pendekarpun pergi menyeberangi lautan dengan kapal U.S.S Kennedy dengan nakodanya Marcopolo menuju medan laga untuk menyelamatkan sang putri. Sebelum berangkat sang pendekar mohon pamit "Wismilak suhu!" kata sang pendekar. Dijawab oleh suhu "Get lucky muridku".

Sang rajapun berucap untuk sang pendekar "Losta Masta". Dengan mengendarai Mustang serta semangat kepahlawanan yang besar di bukit DUNHILL akhirnya sang pendekar berhasil meyelamatkan sang putri. Raja sangat gembira dan kemudian diadakanlah pesta semalam suntuk di restaurant LA Light. Pada saat makan malam berlangsung sang raja menghampiri sang pendekar yang sedang murung. Raja berkata, wahai pendekar, ini Bukan Basa Basi Lho !!!, pesta ini diadakan khusus untuk merayakan kegagahberanian anda, mengapa malah murung bukankah pendekar pernah bilang "Asyiknya rame-rame !!!" Pendekarpun menjawab "Pria Punya Selera". Lalu apa maumu, tanya sang raja. Dijawab oleh sang pangeran "Minta Krisdayanti Dong !!!". "Kenapa Krisdayanti? Putriku kan lebih cantik?" Tanya Raja. Jawab pengeran, "Maybe yes maybe no! Tapi Yang Penting Rasanya Dong!"
kalau ada merek yang salah, mohon maaf dengan sebesar-besarnya secara saya sudah tidak merokok lagi (halah, malah promosi diri :d)

Kamis, 16 Agustus 2007

the story of muthu...

MUTHU & THE INTERVIEWER
Interviewer: What is your birth date?
Muthu: 13th October
Interviewer: Which year?
Muthu:… EVERY YEAR

MUTHU & HIS MANAGER
Manager asked to Muthu at an interview…
Can you spell a word that has more than 100 letters in it?
Muthu replied: P-O-S-T-B-O- X

MUTHU & LONDON TRIP
After returning back from a foreign trip, Muthu asked his wife, Do I look like a foreigner?
Wife: No! Why?
Muthu: In London, a lady asked me, "Are you a foreigner?". . that's why ...
Wife: SHOCKED!

MUTHU & TOURIST
One tourist from U.S.A. asked to Muthu whether any great man born in this village or not and Muthu said… "No sir, only babies were born here…"

and this is the funniest part…
On a political rally Muthu was arrested. Why?
Because, a woman journalist walking with a badge wrote "PRESS" on her right chest… and he did it!

gak mutu yak. selamat libur panjang (hah, libur panjang lagi? setahun berapa hari sih yang namanya hari libur di indonesia). last but not least, dirgahayu hari ulang tahun republik indonesia ke 62.

Rabu, 15 Agustus 2007

pinangku sayang, pinangku malang...

Batang langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 Cm, tajuk tidak rimbun.
seterusnya silakan baca diwiki. sudah pasti dapat segera ditebak itu adalah cerita pohon pinang. dan, sudah pasti pula posting-an ini berhubungan dengan tujuhbelasan.

(angka) tujuh belas (di bulan agustus) adalah angka keramat. entah siapa yang (memulai) mengeramatkannya. tapi keramat atau tidak, bulan agustus selalu penuh dengan aneka keramaian serta lomba sebutlah yang klasik seperti tarik tambang, makan kerupuk, lari gundu kelereng, balap karung. bahkan, kadang, sebelum agustus pertandingan sudah digelar demi finalisasi di tanggal tujuh belas.

ada satu lomba yang memerlukan banyak biaya yaitu, apalagi, kalau bukan panjat pinang. berapa harga sebatang pohon pinang? tidak kurang dari seratus ribuan. malahan bisa lebih. belum lagi ragam hadiah yang digantungkan. jadi berapa total biaya? tak perlulah kita repot menghitungnya ya. biarkan panitia yang sibuk mencari dana.

adapun yang (sok) menjadi perhatian saya adalah batang-batang pinang itu. berapa banyak pohon pinang yang ditebang dan dikuliti setiap tahun demi memeriahkan hari ulang tahun republik indonesia? berapa banyak pula yang akhirnya terbuang alias tidak terjual dan teronggok sia-sia di pinggir jalan?

pohon pinang, barangkali, tidak termasuk tanaman langka yang dilindungi undang-undang. namun, menyia-nyiakannya jelas tidak ber-peri-pepohonan. mengapa tidak diganti saja dengan tiang stainless yang portable dan dapat digunakan setiap tahun. tapi, namanya bukan panjat pinang lagi dong. atau, ide ngawur dari tetangga sebelah: manfaatkan saja tiang yang ada seperti tiang telepon atau listrik. halah, bukannya dapat hadiah malah kesetrum. dasar tetangga ngeyel, masih dijawabnya pula: bikin aja khusus buat para pegawai pln. halah...

Senin, 13 Agustus 2007

ada kekerasan di rumah...

...Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau...
untuk lebih lengkap dan lebih jelas mengenai kutipan di atas silakan klik ini. pagi-pagi masuk kantor dengan mata lebam sebelah, membuat mata-mata yang lain bertanya-tanya. bila ada seribu orang berarti ada seribu seribu pasang mata dengan seribu kepala yang isinya bermacam-macam. alhamdulillah mata-mata yang bertanya-tanya tidak seramai itu.

"makanya lebih baik mengalah. gak perlu sampe begitu toh mas," kata seseorang. "lu sih sampe segitunya. apa enggak bisa dibicarakan lagi?" timpal yang lain. "ini eranya kebangkitan wanita," ujar yang lain lagi. "wah hebat euy, kalah dong si rampoknya yah," tebak-tebakan temen satu lagi. "tega banget sih. elu aja yang lelaki begitu, gimana yang perempuan? tuduh teman lain.

waduh, ampun mak. kenapa jadi begini ribet urusannya yak. padahal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kdrt. tapi memang tak bisa disalahkan para komentator itu. ini dikarenakan si pemilik mata lebam itu termasuk kategori 'manusia iseng'. pertama kali ditanya, jawabnya ringan saja: biasalah dalam rumah tangga kan tidak harus selalu rukun dan damai. sesekali ribut kan akan membuat hubungan tambah mesra.

padahal yang sebenarnya terjadi adalah sebuah kekerasan juga tapi dalam artian lain. secara bahasa atau arti kamus, kekerasan itu kan artinya terlalu keras. nah, yang ini karena terlalu keras memasang selang ke mulut kran dan hasilnya alih-alih si selang masuk malahan krannya patah dan mencelat. alhasil, kran menyerempet alis dan kening. dan, lebamlah sang mata.

makanya jangan sok-sok-an jadi tukang om.

Selasa, 07 Agustus 2007

omong-omong menjelang pilkada...

+ gua lagi pusing nih.

++ pusing gimana? (sambil garuk-garuk kepala)

+ kalo gak dapet 48 setahun. gua gak bisa makan.

++ (dalam hati)... 48 setahun berarti dalam sebulan harus 4.

+ elu juga masih enak. masih bisa santai. bangun siang. sementara gua jam delapan sudah di kantor...

++ dan pulangnya pasti malam ya...
itu sepenggal percakapan yang diceritakan seorang teman sambil saya menikmati sepiring mie goreng aceh. empat puluh delapan yang dimaksudkan adalah empat puluh delapan miliar rupiah. iya, benar dengan jumlah nol sembilan.

saya tertegun mendengarnya (untung tidak melongo sehingga nyamuk tidak masuk ke dalam mulut :d). tapi saya juga tak habis pikir. sementara orang lain untuk mendapatkan puluhan ribu demikian susahnya sementara ia yang mendapatkan ratusan (atau ribuan?) kali lipat masih 'ketakutan' tidak bisa makan.

kita (saya dan anda) boleh jadi berpikiran: udah enak gitu kok masih mengeluh ya. ini yang kata orang jawa 'wang sinawang'. kita melihat dia 'enak' sementara dia merasa tidak enak. dan sebaliknya kita dianggapnya 'enak'

apa sih usaha temannya teman saya itu? usaha halal kok. distributor barang-barang bermerek yang harganya paling murah jutaan rupiah per buah.

Senin, 06 Agustus 2007

indonesia raya (baru) tapi lama...

roy suryo lagi? atau, ah, roy suryo. begitu barangkali komentar pertama ketika membaca berita mengenai indonesia raya yang diakui sebagai temuannya bersama yayasan air putih.

tetapi cobalah simak komentar ini:
2. Air Putih tidak pernah bekerjasama dan/atau membentuk tim khusus dengan Roy Suryo, terkait dengan penemuan klip Indonesia Raya. Dan ditegaskan pula bahwa Roy Suryo bukanlah anggota Air Putih, dan juga bukan pimpinan Air Putih.
selengkapnya silakan klik ini

nah, kan, padahal kata ini lagu itu sudah di-upload ke youtobe sejak akhir tahun lalu. apa karena 'nama besar' pesohor ahli telematika itu ya yang bikin orang-orang heboh. coba si fulan atau siapa saja yang tak punya nama berkoar-koar atas 'penemuan' itu, dijamin dah gak bakalan ada yang ngeributin.

gak percaya? coba aja :d

Jumat, 03 Agustus 2007

pindah lagi ya...

memasuki sebuah dunia (yang sebenarnya tidak) baru memang tidak menyenangkan. inilah yang harus dialami nanda dengan sekolah barunya. sekolah baru? ya, sekolah baru. hari ini merupakan hari ke lima nanda bersekolah di sebuah sekolah dasar negeri. dan, ini merupakan kepindahan yang ke dua kali dalam kurun waktu hampir enam tahun nanda bersekolah. (kalau dipikir-pikir, 'sadis' juga ya ibu dan ayahnya nanda. buat anak kok coba-coba :d).

banyak yang bertanya-tanya dengan kepindahan ini. tetangga juga berpikir ada apa dengan nanda. di sekolah (lamanya), konon, berhembus kabar angin bahwa nanda keluar karena 'gini dan gitu'. apalagi pindahnya ke sekolah dasar negeri. sekolah yang kadang dipandang sebelah mata. sekolah yang sering diberitakan gedungnya amburadul. sekolah yang mutunya dianggap lebih rendah (namun dipakai untuk numpang ujian akhir oleh sekolah swasta -- yang konon lebih tinggi mutunya tapi tidak dapat menyelenggarakan ujian sendiri karena tidak atau belum mempunyai ijin dari depdiknas). dan, berbagai predikat lain yang diberikan. tapi, biarlah itu semua berlalu bersama sang waktu yang tak pernah berhenti berdetak.

berbagai penyesuaian harus dilakukan nanda di sekolah barunya. secara ia terbiasa dengan sekolah swasta. oh, ya, ke belakang sejenak, mengapa kami memilih sekolah swasta? karena kami ingin nanda belajar tanpa tekanan dengan banyak pekerjaan rumah dan sistem drilling. (beberapa sekolah swasta sebenarnya ada juga yang memakai sistem ini).

pilihan pun jatuh ke sekolah swasta dengan sistem pembelajaran alternatif. dimana, belajar seperti bermain-main. pekerjaan rumah hampir tidak ada, kecuali saat libur panjang. jumlah siswa di kelas paling hanya 24 orang dengan dua orang guru. ini sebuah pilihan sadar yang penuh risiko karena umumnya sekolah model ini belum (atau tidak) mempunyai ijin operasional dari departemen pendidikan nasional. tapi kami bergeming meski banyak yang mempertanyakan pilihan ini.

sekarang di sd negeri, nanda harus menggunakan seragam (putih-putih, putih-merah, rompi-putih-merah, pramuka, olahraga). warna sepatu pun harus hitam (alhamdulillah mereknya bebas :d). buku catatan juga harus rapi, tidak boleh di-gambar-in. ada piket membersihkan kelas. ada juga buku paket yang tiap hari harus dibawa. hari sabtu pun tetap sekolah. semuanya memang jadi teratur. (namun tidak berarti di sekolah swasta tidak teratur. peraturan tentu saja ada. hanya saja lebih luwes.)

nanda pun harus membiasakan diri dengan tiga puluh delapan teman baru di kelasnya. ia pun harus terbiasa dengan hiruk-pikuk teman-temannya saat bersenda-gurau. pun dengan keributan di ruang kelas yang dapat mendadak sontak menjadi sunyi manakala guru memasuki kelas. juga dengan om ojek yang mengantar-jemput.

sungguh ini bukan sekadar masa transisi dari swasta ke negeri. bukan pula melebih-lebihkan kalau ini merupakan masa paling sulit bagi nanda untuk menyesuaikan diri. betapa tiba-tiba perutnya menjadi mual saat ia dijemput om ojek. dua sungai kecil pun mengaliri wajahnya. melihatnya hati bagai diiris. kalau sudah begini, mau tak mau, jam keberangkatan ke kantor pun harus ditunda. alhamdulillah, jam kerja saya cukup luwes.

adalah bundanya yang demikian sabarnya menghadapi hal-hal semacam ini sejak dulu. sementara sesabar-sabarnya bapaknya, tetap saja berbeda. alias gak sabaran. (dunia lelaki memang berbeda dengan dunia kaum hawa. lah iyah lah om :d).

jalanmu masih panjang anakku. bermimpi tentu boleh. tapi janga terlena. sementara masa depan belum lagi kita ketahui rupanya. sekarang ini merupakan saatnya kau belajar lebih banyak tentang dunia yang nyata. tak perlu tergesa-gesa. berjalan perlahan namun yakinlah dengan segala langkahmu. ibu dan ayah hanya dapat mendoakan dan tut wuri handayani. dan, jangan pernah keluar dari jalur-nya. insya allah semua menjadi tabungan untuk ukhrowi kelak. amin.

pemutakhiran: pindah pertama karena konseptor sekolahnya keluar dan masuk investor baru yang otomatis mengubah juga konsep sekolah. pindah kedua karena kami menginginkan nanda mempunyai lebih banyak kesempatan saat meneruskan smp karena wilayahnya sama-sama di depok. kalo pindahnya nanti setelah lulus sd, sementara sekolahnya yang menumpang ujian di sd negeri terdekat masuk rayon jakarta selatan, urusannya repot bin sulit.
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger