Warung Bebas

Kamis, 31 Januari 2008

Mahasiswa Mengamuk

MEMECAHI KACA KAMPUS SENDIRI
Karena Tak Terima Rekan Mereka Terkena Drop Out

Itulah kenyataan yang tengah terjadi di sekitar kita, yang bisa kita saksikan melalui seorang pewarta yang sedang menuturkan kalimat hangat yang berisi informasi pada sebuah acara berita di televisi itu. Berita tentang meninggalnya mantan presiden Soeharto yang silih berganti menghiasi layar selebar 14 inch di kosku itu tiba-tiba berlanjut dengan drama sadis yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa bertopeng yang masing-masing membawa sebatang kayu besar dan beberapa buah batu di tangan. Muka mereka diselimuti kain penutup mulut dan hidung, bukan untuk demo membisu diam dan mogok makan, tapi sekadar menutupi raut wajah innocent mereka agar terhindar dari terungkapnya jati diri mereka sesungguhnya.

Berang karena keputusan Rektor Universitas Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Nommensen Medan yang menskorsing dan men-drop-out 16 mahasiswa yang melakukan pelanggaran tentang mahasiswa senior yang tidak boleh ikut serta dalam acara ospek itu, lantas mahasiswa bertopeng tadi menjadikan kaca-kaca di lingkungan kampusnya dan papan-papan pengumuman sebagai sansak pelampiasan emosi dan kesal yang memuncak menjebol nalar dan logika jernih itu.

Sungguh sebuah perbuatan konyol bin lucu penuh humor dadakan yang tersaji manakala melihat mahasiswanya menghancurkan sendiri fasilitas kampus yang seharusnya mereka nikmati untuk mendapatkan secercah harapan masa depan lewat ilmu yang mereka dapatkan di kampus itu.

Bahkan sang dosen yang merupakan wakil orang tua dan pendidik mereka di kampus itu pun tak luput dari sasaran. Nyaris saja bogem mentah dan luncuran sabetan kayu itu mendarat ke wajah sang bapak dosen yang sedang mencoba menenangkan dan meredam gemuruh emosi mereka. Sungguh keterlaluan...

Apa toh yang sebenarnya terlintas di pikiran mereka itu? Beginilah kalau rasa marah merajalela dan bersinggasana di dalam jiwa yang telah terbakar api emosi itu. Emosi memang kadang melenakan akal sehat... Karena musuh paling nyata manusia adalah dirinya sendiri. Bagaimana menahan nafsu emosi dan amarah agar tidak menyebabkan kehancuran dan bisa berfikir lebih tenang...

Berarti sudah saatnya menambah 4 tipe mahasiswa itu dengan satu jenis lagi yaitu tipe mahasiswa anarkis, hehe... Tapi jangan tunjuk hidung saya!! Saya mantan mahasiswa baik-baik.

Rabu, 30 Januari 2008

revisi tiada henti...

kerjaan kok ya blom beres-beres juga. sampean ditanyain sama traffic (yang ngurusin lalulintas kerjaan), kok reimburst taxinya masih kerjaan yang itu-itu lagi. padahal bukannya pengin ngelama-lamain kerjaan, masalahnya revisian lagi, revisian lagi dari yang ngasih kerjaan. pusing euy. mo ditinggalin namanya karyawan. mau gak mau kudu dituntasin. iseng-iseng sambil nungguin revisian datang lagi, buka e-mail lumayanlah ada cerita yang bikin senyum. kalo yang udah pernah baca dan dapet juga lewat e-mail lewatkan saja yah...
Darsono, Wardi, Sugeng dan Jono janjian mengadakan reuni di restoran yang ada tempat Karaokenya. Sambil makan, mereka berempat ber-bincang2 sambil bernostalgia. Setelah makan Darsono pamit meninggalkan teman-temannya sebentar untuk nyanyi karaoke, "Minta lagu apa Rek? Dangdut?"

Sambil mendengarkan Darsono nyanyi, teman-temannya melanjutkan obrolan mereka.
"Bagaimana anak anakmu Geng?" tanya Wardi ke Sugeng.

Sugeng bercerita:
"Oo, baik-baik saja, anak saya kan dua. Yang cewek ikut suaminya jadi Kapolres di Medan. Sedangkan yang cowok sudah jadi boss, pabriknya dua, pabrik sepatu dan pabrik mie. Tapi ya gitu..., saya yang jadi bapaknya saja ndak pernah dibelikan motor sama sekali, eeeh... pas kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan BMW 318i gress."

"Lha kalau anakmu War?" Wardi pun bercerita, "Anakku dua kerja di Amerika, yang bonthot sekarang sudah jadi direktur developer rumah. Tapi agak gendeng juga anak saya yang bonthot ini. Rumah bapaknya sudah doyong dibiarkan aja, tapi waktu kemarin pacarnya ulang tahun di belikan rumah baru."

"Kalau kabar anakmu bagaimana Jon?" Sekarang Jono yang cerita, "Anak saya empat, cowok satu, cewek tiga. Sekarang sudah pada mandiri. Yang paling sukses ya anakku yang cowok. Sekarang jadi pialang saham. Cuman ya agak nggak bener juga. Lha... saya ini nggak pernah di kasih uang sama sekali, tapi kemarin waktu pacarnya ulang tahun di kasih deposito 100 juta."

Setelah Jono cerita, Darsono selesai karaoke, "Nyritain apa sih Rek?".
"Ini lho Dar, pada nyritain anaknya, gimana anakmu Dar?" tanya Jono.

Setelah nyalain rokok, Darsono mulai cerita: "Anakku cuma satu, tapi payah. Aku ingin dia jadi ABRI, eeeh malah jadi bencong. Sudah lima tahun dia buka salon, dari dulu sampek sekarang ya teteeep aja nyalon. Tapi meskipun bencong dia tetep anak ku. Apalagi dasarnya anaknya itu baik, pergaulannya luas dan sayang sama bapaknya.

Setiap dapat rejeki saya pasti diberi. Kemarin pas dia ulang tahun, ada temannya yang ngado BMW 318i gress, rumah baru, dan deposito 100 juta. Dia bilang semua itu buat bapak saja, dia tetep seneng buka salon saja, katanya.
dan, selesai posting ini, hape ber-tit-tit menandakan surat-menyurat-singkat masuk yang berbunyi: saya kirim e-mail ada revisian.

hah, revisian lagi?

Senin, 28 Januari 2008

Sate Ayam Ponorogo

CINDERA MULUT SPESIAL DARI DONNY



Sebuah cinderamulut datang dari seorang sahabat yang memiliki nama julukan Donny itu. Sebuah besek, wadah berbentuk segi empat yang terbuat dari anyaman bambu, terbungkus kresek tas plastik merah jumbo yang didalamnya berisi berpuluh-puluh tusuk sate ayam dan sebongkah sambal sate yang masih padat tiba-tiba berpindah tangan di depan swalayan sakinah dekat kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada senin malam itu.

Dan secarik kalimat basa-basi pun terlontar hangat dari bibir ini, dan dibalas dengan suara lirih yang menandakan bahwa rasa ikhlas itu telah muncul di benak kedua orang tersebut. Serta disusul deretan huruf-huruf pujian yang melayang pada layar selebar 320x240 piksel dengan 256ribu warna pada sebuah fasilitas chat mobile pun terkirim dengan sukses.

Hmm, sebuah pemaksaan yang menghasilkan sebuah hasil sempurna hehe. Si Donny a.k.a Dion ini sedang mudik ke kampung halamannya di Ponorogo dalam rangka bulan madu, entah seperti itulah jawaban yang saya terima saat deal itu tercipta. Nah, berhubung pernah baca ulasan Donny tentang keunggulan dari sate Ponorogo dari sate-sate daerah lainnya di blognya, saya jadi tergerak untuk mencoba mencicipinya dan membuktikannya. Sekalian penghematan juga tentunya, selain tak perlu mengeluarkan sepeser uang untuk transportasi guna bertandang ke markas tukang satenya serta menebus segala jerih payah sang penjual dalam usahanya menyajikan makanan tersebut hehe.

Posting tentang kehebatan sate ponorogo sudah pernah diulas oleh sang empunya cinderamulut, Donny, serta seorang jurnalis kuliner yang bertubuh subur dan pernah memenangi sebuah ajang adu kuliner via goresan tulisan di layar virtual itu, Manda La Mendol, serta keluarga Rustamaji. Silahkan baca sendiri bagaimana detil tentang sate ponorogo ini.

Dan satu kata terucap dari saya untuk kita semua. Mari kita bersama-sama melestarikan kekayaan kuliner bangsa ini...! Menghargai aneka jenis masakan nusantara warisan bumi pertiwi ini tentunya harus lebih digiatkan kembali ketimbang membuang uang berlebihan lewat aneka sajian cepat franchise milik luar negeri yang keuntungannya digunakan untuk menghancurkan muka dunia lewat bom dan peluru itu.

Sabtu, 26 Januari 2008

Soeharto Meninggal Dunia

SANG JENDERAL BESAR ITU TUTUP USIA


Berita duka tersiar dari lantai 5 Rumah Sakit RSPP Pertamina Jakarta tentang wafatnya Bapak Pembangunan yang selama kurang lebih 32 tahun berkuasa menjabat sebagai Presiden RI selama 7 periode berturut-turut.... Putra asli Kemusuk Yogyakarta yang lahir pada 8 Juni 1921 itu telah berpulang ke Rahmatullah pada usia 87 tahun setelah berjuang keras melawan kompleksnya penyakit yang mendera tubuh renta tak berdaya itu. Kegagalan multiorgan hingga mengantarnya hidup dengan bantuan alat medis yang terpasang di tubuh untuk menyangga kehidupannya selama kurang lebih 3 minggu terakhir tak mampu menyelamatkan terpisahnya jiwa dari raga. Suratan takdir yang telah ditulis sejak ruh tertiup ke jasad semenjak masih berada di perut bunda mengatakan bahwa IT'S OVER, SOEHARTO DEAD, PASS AWAY AND REST IN PEACE pada hari ini, Minggu 27 Januari 2008. Soeharto telah tiada. Pemimpin bangsa itu telah tidur tenang di alam sana...

Pukul 13.10 WIB, salah satu pemimpin legendaris bangsa yang bergelar 'The Smiling General' ini meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Pria bernama lengkap Haji Muhammad Soeharto ini merupakan presiden kedua yang memimpin bangsa besar Indonesia ini telah kembali kepada Sang Pemilik Kehidupan. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni segala kesalahan yang telah beliau perbuat selama hidupnya dan memberikan tempat yang layak disisi-Nya... Amin...

Bagaimanapun beliau adalah seorang bapak bangsa ini. Seorang yang pernah menjadi bapak dan mengurusi anaknya yang bernama Indonesia... Indonesia sebagai seorang anak yang berbakti sudah seharusnya menghormati dan mendoakan bapaknya yang telah tiada.. Urusan kesalahan sang bapak yang pernah diperbuat sudah pasti Sang Maha Segala yang juga Sang Maha Adil itu akan menjadi hakim sesungguhnya kelak di hari penghitungan amal... Semua kejujuran akan terkuak dan terbuka lebar disana kelak. Marilah kita jauhkan diri dari yang namanya fitnah. Kalau tidak punya cukup bukti yang kuat, janganlah sok ikut-ikutan berteriak lantang, karena itu adalah jalan menuju sebuah fitnah. Karena bagaimanapun juga fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.

tetangga lagi...

++ (temen) ah, hari ini gua bener-bener terkejut-kejut
-- (sayah, meledek) terkejut aja udah bikin kaget apalagi sampe terkejut-kejut
++ ah, elo emang gak boleh orang salah sedikit, langsung nyamber kayak bajaj
-- (ketawa) yah mahaf deh, silakan dilanjut...
++ gua pikir tetangga gua itu bener-bener gak mau kenal sama orang lain
-- maksud lo?
++ gini nih, tetangga gua yang satu ini ditengarai sebagai sombong. ada yang senyum sama dia, eh, malah buang muka. pokoknya kesannya gak ada bagus-bagusnya deh...
-- terus, ternyata kesimpulan lu salah kan...
++ (tertawa) tadi pagi gua gak nyangka bakal bareng-bareng satu angkot sama tuh bapak. ya, sebagai orang yang lebih muda gua negur duluan. basa-basi aja sih maksudnya...
-- terus keterusan basa-basinya ya...
++ masih dalam kerangka basa-basi gua jadi nanya soal kerjaan dia. secara gua emang gak ngerti-ngerti amat kerjaan dia. ceritalah si bapak panjang lebar. gua manggut-manggut aja, meski gak semua yang dia terangkan gua ngerti...
-- uh, dasar lu... terus...
++ bukan cuma soal kerjaan aja yang dia cerita. gua juga nanya soal keluarganya. ah, bener-bener panjang lebar deh. sampe-sampe mau turun angkot kita masih ngobrol. dan, gua dibayarin ongkosnya...
bukan cuma teman saya saja bahkan saya juga punya pandangan atau prasangka bahwa bila seorang tetangga kelihatannya tak mau bersosialisasi dengan lingkungan lantas dengan mudah si tetangga itu dilabeli sebagai asosial.

padahal saya dan juga barangkali teman saya itu tidak pernah menanyakan mengapa si tetangga itu bersikap demikian. yang ada dalam benak, kemudian, adalah: itu orang sombong, itu orang sok, itu orang gak mau kenal dan lain sebagainya. saya pikir-pikir saya sudah berlaku tak adil dengan orang itu.

setelah mendengar cerita teman saya itu barulah saya berpikir bahwa ada sesuatu yang membuat seseorang jadi menutup diri. boleh jadi ia trauma dengan tetangga lamanya. atau karena pengalaman orang tuanya atau saudaranya yang pernah berurusan tidak enak.


hidup bertetangga memang susah-susah-gampang. terlalu banyak gaul dengan tetangga bisa-bisa kena label ember. jarang bergaul boleh jadi dikatakan sombong. buat kaum ibu mungkin keadaannya bisa lebih 'ramai' seperti tak ikut arisan dianggap tak mau kenal lingkungan dan lain-lainnya.

enaknya bagaimana ya?

Tragedi Payudara Dewi Persik

SALAH SIAPA, SIAPA SALAH ?

Berita basi tentang tragedi yang menimpa seorang biduanita penyanyi dangdut tersohor di jagad infotenmen Indonesia, si ratu goyang gergaji Dewi Persik. Barang tersembunyinya berhasil dijamah tangan jahil seorang yang memiliki kenekatan luar biasa. Padahal saat sedang wawancara di TV lho, kok ya nekat amat tu orang.... Walhasil si lelaki berwajah tembok itupun harus merelakan dirinya kena tonjok dari mantan istri Syaiful Jamil dalam keadaan tersorot banyak kamera, dan sampai di zoom dan nongollah wajah ingusannya pada beragam acara infotainment yang muncul bertubi-tubi di layar kaca hehehe...

Nah, mustahil jika ada asap tapi tidak ada api... Siapa yang menyulut apinya hayo?! Lha wong barang rahasia yang seharusnya disembunyikan kok malah dibuka-buka dengan seenaknya, ditontonkan dengan gratis untuk konsumsi publik... Kalau boleh adil ya dua-duanya salah, pihak pelaku dan korban sama-sama menanggung kesalahan...

Seperti yang diutarakan berkali-kali oleh bang Napi lewat acara berita kriminal di salah satu televisi swasta itu, "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah!". Pelaku punya niat, dan si korban memberikan kesempatan..... Dua pihak yang sama-sama harus menanggung konsekuensinya... Si pelaku menjadi pesakitan, dan si korban mendapatkan perlakuan yang tak semestinya ia terima jika saja ia menihilkan yang namanya kesempatan itu....

Dalam setiap peristiwa pasti mengandung hikmah dibaliknya... Pintar-pintarlah mengambil hikmahnya dan buang jauh contoh-contoh buruk yang hadir pada peristiwa itu... Buat kaum hawa, selektiflah kalian dalam memilih kain penutup aurat kalian.. Jangan pancing naluri pria untuk meningkatkan kadar libido yang mengalir dalam setiap laju darah mereka.. Jangan berdalih atas nama seni dan segala tetek bengeknya... Bukankah pepatah sudah berkali-kali berteriak dalam telinga budeg kita ini... Lebih baik mencegah daripada mengobati.... Dan juga untuk kaum berpenis, jagalah pandangan mata kalian... Dari mata jatuh ke hati... Semua yang diterima indera penglihat akan disampaikan ke hati untuk kemudian di proses ke sebuah ruang gelap yang bernama otak, dan menjadi sebuah tanggapan atas rangsang tersebut.

Hmmm... Kapan ya ada berita semacam ini terhadap artis Indonesia yang identik dengan payudara, seperti Julia Perez, Taffana Dewi, Sarah Azhari, dll

Selasa, 22 Januari 2008

Pemimpin Bangsa

Keprihatinan terus-menerus menjadi berita hangat di negeri yang (katanya) memiliki alam yang indah, subur, kaya dan gemah ripah loh jinawi ini. Masyarakatnya (mungkin) terlalu ramah dan sabar sehingga bermacam masalah yang muncul ke permukaan hanya ditanggapi dengan cukup dingin, sedingin air beku yang bertumpuk-tumpuk di ujung bumi sana, oleh para pemimpi(n)nya hehehehe... Mulai harga sembako yang melonjak (sangat) drastis hingga melangit menembus langit ke tujuh, sampai masalah sosial yang tak kunjung menemukan titik pemberhentiannya silih berganti mendera bangsa yang sedang berkembang ini.

Negara ini perlu seorang pemimpi(n) yang benar-benar mampu mengawal bangsa ini ke arah yang lebih cerah... Bukan pemimpin yang hanya mementingkan kepentingan individu dan golongan semata.... Paling tidak seorang pemimpin harus mempunyai dan mewarisi empat sifat dasar ini, seperti yang dimiliki oleh Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Shiddiq, berarti seorang pemimpin sebagai teladan orang yang dipimpinnya harus meresapi sifat jujur dalam dirinya, entah itu dalam perbuatan maupun untaian kata-kata yang terucap dari lidah mulutnya. Amanah, yakni seorang pemimpin harus mampu menjaga sesuatu yang dititipkan kepadanya, dapat dipercaya. Tabligh, menyerukan kepada kebenaran dan menjauhkan diri dari kebathilan. Dan Fatonah, yang artinya pintar dan cerdas sehingga mampu memposisikan diri.... Dan sebenarnya saat dilahirkan pun kita pun sudah diberikan fitrah berupa bakat untuk menjadi seorang pemimpin... Ya minimal menjadi pemimpin yang baik untuk dirinya sendiri...

Banyak pihak pun merasa tergerak hatinya untuk membangun bangsa ini dengan melihat keterpurukan yang telah terjadi di berbagai sektor kehidupan.... Entah kita tak bisa menebak apa motif dan tujuan sebenarnya, dalam hati orang siapa yang tahu...... Contoh terakhir adalah si 'Doel' Rano Karno yang mencalonkan diri menjadi orang nomer dua di Tangerang. Berbekal kepopularitasannya ia pun maju untuk mengabdikan dirinya menjadi hamba masyarakat, sebagai pelayan rakyat. Merubah slogan dari anak sekolahan menjadi si Doel sang pemimpin. Ia pun rela menanggalkan perannya di episod layar kaca untuk mengambil peran lain di layar kehidupan nyata. Semoga si Karno yang satu ini bisa mewarisi wibawa pak Karno sang bapak bangsa ini hehehehe... Asal jangan hanya berbekal kepopuleran saja sehingga mendongkrak jumlah pemilih untuk mencoblos mukanya di kertas suara.... Dan bentar lagi si mas jago taekwondo dan mantan atlit nasional, Dede Yusuf, juga bakal mencalonkan diri untuk menjadi orang kedua di Jawa Barat nih..... Kita tunggu saja aksinya...

Pemberitaan di berbagai media pun mengulas kembali seorang pemimpin bangsa yang telah gak patheken lagi untuk menjadi orang nomer satu di negeri ini, Presiden. Si eyang kakung yang sudah tua renta dan memiliki gaya lambaian tangan yang khas dalam menyapa wartawan dan rakyatnya itu kini hampir tiga minggu sedang menghadapi keadaan antara hidup dan mati di RSPP Pertamina itu. Sebagian orang memuja dia setinggi langit bak seorang pahlawan yang tuntas balik dari medan perang berlumur darah demi membela tanah airnya. Namun tak sedikit pula yang mencerca dan mencela seraya mencaci maki dengan aneka sumpah serapah bak seorang penjahat dan maling uang rakyat yang terenggut timah panas aparat.

Semua orang itu seperti sebuah uang koin yang pasti memiliki dua sisi.. Sisi positif dan negatif.... Dua orang pemimpin bangsa kita terdahulu pun punya kedua sisi tersebut.... Mungkin cuma berbeda dari segi timbangannya saja.... Tapi yang jelas pak Karno adalah perjuang sejati demi tegaknya harga diri Indonesia dengan menanggalkan tujuan perut saja... Tapi pak Harto adalah pejuang sejati demi tegaknya perut-perut Indonesia dengan menanggalkan harga diri.... Sebuah hal yang sangat bertolak belakang....... Tapi dari sejarah itu seharusnya kita bisa memetik hikmah yang ada. Mana yang pantas ditiru dan mana yang harus dijauhi. Bukankah setiap kejadian pasti mengandung hikmah didalamnya....

Hanya untaian harapan dan doa yang ingin saya panjatkan dengan tulus ikhlas kepada-Nya agar bangsa ini tetap mendapat rahmat, hidayah dan lindungan-Nya untuk terus melangkah memperbaiki semua yang sedang sekarat agar lekas sembuh dan mampu berlari mengejar ketertinggalan yang ada....... Amin........

Sabtu, 19 Januari 2008

Tahu Tempe Riwayatmu Kini

Melangitnya harga kedelai dari Rp4000 hingga hampir menyentuh angka Rp8000 membuat meroketnya pula harga tahu tempe yang juga diiringi dengan semakin langkanya keberadaan tempe dan tahu di masyarakat...Kalaupun masih ada itupun sudah susut ukurannya,...

Menyedihkan memang. Tempe yang bisa diperoleh masyarakat kita dengan harga murah meriah ini merupakan salah satu sumber protein nabati yang kandungan asam aminonya mendekati daging. Masyarakat kita yang sebagian besar masih hidup di ambang garis kemiskinan kebanyakan mengandalkan konsumsi protein dari tahu dan tempe ini. Sementara mereka yang hidup mewah bisa mendapatkan dengan mudah dari daging-dagingan, telur atau susu yang untuk masyarakat kelas bawah sulit untuk menjangkaunya. Untuk hidup sehari-hari saja masih serba kekurangan.

Sungguh ironis jika akhirnya tempe dan tahu perlahan-lahan menghilang, bagaimana nasib kaum bawah nantinya? Rakyat miskin tentu sebagian besar mengandalkan konsumsi protein dari komoditas olahan dari kedelai ini yang notabene selain murah juga bergizi.

Tempe dan tahu yang konon katanya makanan asli masyarakat pribumi di negeri ini ternyata tidak hanya ada di Indonesia saja, di mancanegara tempe pun sudah menyebar. Lihat saja disini.

Namun yang harus kita percayai kini adalah hak paten tempe sudah milik Jepang dan hak paten tahu sudah menjadi milik Thailand. Bahkan tahu tempe produksi Indonesia pun tidak seratus persen asli bikinan Indonesia. Bahan-bahannya masih harus mengimpor dari Amerika sono....

Hey, mana Indonesia yang katanya negara agraris dan pernah swasembada pangan itu yang konon orang bilang bahwa tanah kita ini tanah surga dimana tongkat kayu dan batu bisa menjadi tanaman... Buat apa ada IPB ehehehe yang meluluskan ribuan insinyur-insinyur pertanian itu... Hehehehe...

Tapi untunglah harga tempe penyet di warnyet langganan saya masih tetep hehehe... Tetep masih murah dan enak.... Alhamdulillah.....

Jumat, 18 Januari 2008

sambil makan menelepon...

kalau lapar sebaiknya makan saja dulu.
kalau mau berkabar mengapa tidak lewat telepon saja.
dwi-fungsi kata yang dulu sakti ada di sini.
enak memang. saat bercakap lewat kabel lalu perut keroncongan.
langsung saja menyantap yang ada.
bila suatu saat lewat di jalan kemang dan butuh,
jangan ragu untuk singgah.

Rabu, 16 Januari 2008

Doni Tata on MotoGP 2008

THE NEXT INDONESIAN RISING STAR


Salah satu lagi aset nasional berupa seorang pemuda brilian lahir di Indonesia. Doni Tata Pradita yang lebih dikenal sebagai seorang pembalap muda jenius ini mampu menjejakkan kakinya di elit persaingan balap motor terpopuler di dunia. Yup! Si anak muda dari Sleman, Yogyakarta ini adalah pembalap Indonesia pertama yang menggoreskan coretan pertama dalam lembar sejarah MotoGP. Ia akan mengikuti seluruh seri balap di kelas 250cc. Doni Tata akan berjuang di bawah bendera Yamaha Pertama Indonesia Racing Team (YPIRT).

Untuk musim 2008 ini pemuda kelahiran tanggal 21 Januari 1991 ini akan mengendarai tunggangannya berupa motor balap dengan mesin Yamaha TZ250 yang dikembangkan tim profesional dari Eropa yang dipimpin oleh Jaoquin "Kino" Contreras. Sebenarnya ini bukan untuk pertama kali Doni Tata bersaing di kerasnya pacuan kuda besi handal dari pabrikan terkenal di dunia. Sebelumnya ia sudah pernah melakoni 3 kali balapan MotoGP di Sirkuit Sepang berturut-turut pada kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Dua kali di kelas 125cc dan sekali di kelas 250cc melalui fasilitas wild card.. Dua kali finis dan sekali gagal di musim kemarin... Hehe...

Seluruh rakyat Indonesia harusnya bangga bahwa di negeri ini muncul seorang bintang baru seperti Doni Tata Pradita ini... Yah paling tidak tahun ini untuk masa pembelajaran, tahun 2009 dan 2010 adalah saatnya meraih prestasi... Ibaratnya musim ini adalah masa tanamnya, dan di dua tahun berikutnya adalah saat menuai hasil panennya.... Karena konon katanya pihak Yamaha Indonesia akan men-support Doni Tata hingga musim 2010... hehehe... Mari sama-sama berdoa untuk kesuksesan Doni Tata di ajang MotoGP 250cc dan demi kejayaan nama Indonesia.... Merdeka!

Semoga saja Doni Tata Pradita yang sekarang masih berusia 17 tahun kelak bisa menggantikan Valentino Rossi atau Casey Stoner di arena MotoGP??? Mimpi nggak?? Sudah saatnya MotoGP mengalami regenerasi kembali....

Saatnya Doni Tata Pradita jadi juara musim ini... Hahahahaha... Impian yang muluk-muluk boleh juga dong...!

Eh, tapi jangan sampai niru kebiasaan "pembalap" di Indonesia yang suka:

- menyerobot lampu lalu lintas di perempatan, atau nyelonong padahal lampu lalu lintas belum menunjukkan warna hijau (nyali balapnya gede nih, tapi kalau di MotoGP bisa kena jumping start!)

- tidak menggunakan helm, atau terkadang pakai helm yang ga jelas fungsinya (kecelakaan di MotoGP langsung tewas ni...!)

- sering kena tilang karena pelanggaran yang sepele (bisa diskors ga boleh ikut MotoGP dong?)

- menggunakan lampu belakang motor dengan warna putih yang menyilaukan mata pengendara di belakang, atau sering tidak memfungsikan lampu sein saat akan berbelok (katanya ada lomba balap MotoGP yang dilakukan di malam hari lho...!)

- berkendara dengan kelebihan muatan yang diijinkan (performa motor ga bisa maksimal dong di MotoGP kalo kek gini!)

- berkendara sambil bermain-main handphone di jalan raya, menegangkan! (wah ini apalagi....! mau balapan apa pacaran? hahahaha)

- tidak pernah memeriksa kondisi kendaraan sebelum dipakai (kalau ban bocor bingung dong... ga ada tukang tambal di tepi jalan... hahahaha)

Selasa, 15 Januari 2008

TPC Masuk TV

Yah akhirnya lengkap sudah perjalanan Komunitas Blogger Surabaya, setelah radio, koran, sekarang masuk TV...

Klik untuk memperbesar gambar


Saya ga ingin nulis banyak-banyak, toh udah ditulis teman-teman yang lain.. Maaf waktu itu saya sedang agak tidak enak badan alias sakit.. Huhuhu...

Liputan terkait:
TPC menembus SBO dan JTV by Gandhi
Akhirnya datang juga by Nico
Televisi (naif-2007) by Angki
Blogger Kapal Selam Syuting Tivi by Cempluk
Kopdar Sekaligus Wawancara di Monkasel by Anas
River Side Meeting by Donny

Gambar 1 dari Niko
Gambar 2 dan 3 dari Cempluk

tempe enak dan mahal...

di dekat kali mulia-depok, ada resto makanan laut yang sambil menunggu pesanan datang kita disuguhi kedele. sekali waktu, saat kami berkunjung, kedele rebus yang disajikan. di lain kali, kedele goreng yang menemani.bagi yang tidak biasa rasa penganan kecil ini aneh. bagi yang sudah biasa, rasanya malah nganeni. tapi, saya dengar-dengar dari teman-teman yang berkunjung ke sana, resto waktu itu, memelihara anak beruang ini tidak lagi menyediakan kedele. entah karena banyak konsumen yang tidak suka atau alasan lain.

namun, lepas dari alasan apapun, hari-hari ini kedele sedang naik daun. menurut ini: "ratusan pembuat tahu dan tempe berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, untuk mengadukan mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku utama tempe dan tahu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono."

Logikanya kalau bahan bakunya sudah mahal, otomatis bahan jadinya alias tempe atau tahu ya mahal juga. kalau harganya mahal otomatis juga yang mampu beli hanya mereka yang berkantung tebal. tapi, boleh jadi, pemilik kantung ini adalah konsumen minoritas alias sesekali membeli. atau kalaupun membeli, mungkin, untuk para helper
alias pembantunya.

konsumen mayoritas pembeli tempe adalah kelas bawah yang daya belinya tidaklah tinggi. kalau sudah begini, produsen tempe tidak mampu memproduksi tempe. sementara kalaupun diproduksi harganya jadi mahal dan mayoritas konsumen tempe tidak mampu membelinya. tidak berlaku lagi apa kata onghokham "dengan adanya tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat miskin dari malagizi (malnutrition)."

dan, ini menjadi pelengkap konsumen kelas bawah yang harus antre untuk membeli minyak tanah. ah, kayaknya gak ada hubungannya ya.

Cahaya Kehidupan

Sungguh terimakasih sudi mampir dalam mimpiku semalam
wahai engkau cahaya kehidupan
Walau sekejap
namun mampu meredakan kering dahagaku akan diri-Mu.

Dan begitu lakon malam itu siuman
dalam lantunan kokok suara fajar
Aku terbelalak tuk terus melangkah
mencari sumber mata air yang melenyapkan sama sekali dahaga itu.

Dan meski sedikit air terpancar dari bumi
kan kujaga demi sebuah harapan yang diidam-idamkan
semenjak goresan yang dahulu terpahat
pada prasasti hidup itu.

Jumat, 11 Januari 2008

Bila Waktu Itu Tiba

Berilah aku sejumput harapan
Untuk mengais kembali puing-puing kenangan indah
Kan kususun kepingan-kepingan itu agar utuh kembali
Meski ada sebagian yang retak aku tak perduli

Doakan aku sanggup menyelesaikan
Sebelum sang waktu tiba

Dan kalau memang waktu itu tiba
Tak akan kuasa aku menolak
Dan kalau waktu itu benar-benar datang untukku
Takkan kusia-siakan semua yang ada padaku

Kamis, 10 Januari 2008

Bocah Tewas Karena Naruto

MUNGKINKAH NARUTO SENASIB SEPERTI SMACKDOWN ?

*baca kalimat diatas seperti gaya bicara ala Fenni Rose SILET *


Kemarin siang dan pagi ini saya melihat sebuah berita di televisi tentang seorang anak kecil yang tewas terjerat di rumahnya di Semarang, gara-gara si bocah meniru adegan dalam komik atau film Naruto di televisi... Mengenaskan sekali. Pada saat kejadian tersebut dalam rumah cuma ada dua orang, yaitu seorang adiknya dan seorang lagi adalah pembantu. Si adik sudah mencoba memberitahukan ke pembantu tentang kakaknya yang bertingkah aneh, namun semuanya sudah terlambat tatkala didatangi. Sang kakak sudah meregang nyawa...

Saya jadi teringat tayangan smackdown yang menghipnotis anak-anak kecil kita untuk meniru setiap jenis gerakan dalam adegan-adegan acara gulat tersebut, dan korban pun berjatuhan... Saatnya peran orang tua lebih ditonjolkan lagi dalam keluarga ni... Pengawasan terhadap anak harus selalu tercurah untuk menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan....

Rabu, 09 Januari 2008

Bad Memories

RE-OPENED


Tulisan tidak penting dan ga mutu ini muncul terinspirasi gara-gara kekagetan saya saat sedang asik nongkrong di warung kopi langganan dan membaca-baca koran gratisan dan melihat sebuah poto yang terpampang di sebuah media cetak terkenal, Jawa Pos hari ini tanggal 10 Januari 2008. Begitu membuka halaman Metropolis, tuntas membaca halaman depan, langsung menuju ke halaman berikutnya. Dan di pojok atas terdapat sebuah poto yang mengingatkan kembali memori masa lalu saya, saat masih kecil mungil ingusan dan tolol lugu apa adanya... Hehehehe....

Seorang berkumis tampak begitu gagahnya dalam balutan busana PNS terpampang dalam foto hitam putih. Dan sepertinya saya tak asing lagi dengan wajah seorang yang satu ini. Raut muka sangar dan berwibawa ini mengembalikan fikiranku mengenang masa 11 tahun yang lalu, saat saya baru saja lulus Sekolah Dasar dan menginjakkan kaki di bangku SMP.

Waktu awal masuk SMP dulu masih populernya penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) selama 1 atau 2 minggu awal masuk sekolah. Penataran P4 ini ditetapkan oleh Tap MPR No II MPR/1978 dalam bentuk 36 butir Pancasila dengan tujuan agar siswa bisa meresapi dan mengamalkan nilai luhur Pancasila.

Dan pembimbingnya biasanya sih guru PMP (Pendidikan Moral Pancasila, yang sekarang menjadi PPKn atau PKn ya?). Nah pak guru yang waktu itu kebagian jatah mengajar ya pak guru yang foto sangarnya terpampang di Jawa Pos hari ini tersebut. Nama beliau adalah Pak Sumarwoto, guru SMP saya kelas 1 (sekarang kelas VII) yang ngajar PMP semasa itu dan masih awet mengajar hingga saat ini di SMPN 1 Trenggalek.

Banyak pengalaman buruk yang bisa dikenang saat masa ingusan dulu itu yang berkaitan dengan sosok satu ini. Salah satunya, saya yang harus menerima pukulan di kepala saya dengan sebuah buku tebal yang dipegang pak guru Sumarwoto ini. Bahkan peristiwa itu terjadi saat hari pertama masuk sekolah yang waktu itu masih dalam kegiatan penataran P4. Beuh bandel sekali ni anak.

Apa pasal? Saya bikin gaduh di kelas saat penataran P4. Dasar gara-garanya sok suka cari perhatian. Maklum saat itu saya ini belum punya teman sama sekali, berhubung sebelumnya saya sekolah di Gresik. Walhasil si biang gaduh pun disuruh maju ke depan dan menerima hadiah pukulan di kepalanya. Dan si Erwin yang dulu bersama saya juga pernah kena razia polisi di video game center pun juga kena getahnya karena ikut-ikutan bikin gaduh juga. Akibatnya si Erwin pun terpaksa harus duduk jongkok di luar kelas dan mendapatkan tendangan maut ala Ksatria Baja Hitam pada (maaf) bokongnya. Hahahahahaha.... What a funny story to tell!

Peristiwa ini pun masuk pada buku kenanganku pada sub bab Bad Memories... hehehehe....
(The E Team's class/July 25th, 1996) I got the first blow in my head (not was striken by hand, but was stricken by the thick book on my head) by Mr. Sumarwoto - my 1st JHG PPKn's teacher. It was happened 'cos I did some noisy in the class. So embarassing for me that time.


NB: Tulisan Pak Guru Sumarwoto bisa dilihat disini atau versi PDF nya disini.

Senin, 07 Januari 2008

Sakinah Mawaddah wa Rahmah

TERNYATA BELUM BISA KESAMPAIAN, HIKS


Ada yang unik di Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya, yang notabene adalah perkampungan di sebelah selatan kampus teknik ternama di Indonesia Timur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Di Jalan Arif Rahman Hakim terdapat tiga swalayan besar untuk ukuran kampung seperti Keputih... Ketiga swalayan ini sama-sama terletak di sebelah selatan dari jalan raya.

Di sebelah barat sendiri, di depan gerbang masuk ITS dari sisi selatan disitu berdiri swalayan Sakinah. Kemudian jika anda terus meluncur ke timur kurang lebih 500 meter, akan ada perempatan kecil antara Keputih gang II dan Keputih gang III. Persis sebelah timur gang III tersebut, selisih satu rumah lah, anda bisa menemukan swalayan Mawaddah.... Nah, lanjutkan posisi anda ke 300 meter arah timur lagi, anda akan menemui sebuah swalayan lagi... Tapi sayang bukan Rahmah ataupun Warahmah nama swalayan tersebut. Di plang besar swalayan tersebut tertulis sebuah kata, yang juga sama-sama berawalah huruf R, tapi bukan Rahmah, melainkan Ria. Yup... Nama swalayan tersebut adalah Swalayan Ria... Nah, seharusnya nama swalayan itu harusnya Rahmah atau Warahmah biar klop dong... hahahahahahaha... SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH...

Keterangan Foto: (kiri ke kanan) Swalayan Sakinah, Mawaddah, Wa Ria.

nggak ada helm...

tadi malam dalam perjalanan pulang, sambil membunuh waktu sekalian agar pak pengemudi taksi tidak mengantuk saya berbincang-bincang dengannya. kami melewati jalan pasar minggu yang meski malam semakin tua masih cukup padat. dekat pertigaan perdatam kami sempat tertahan karena ada bubaran dari sebuah masjid. banyak sepeda motor yang bergegas keluar dari masjid itu. ada yang seragam dari para pengedara itu: hampir semua berkopiah putih macam pak haji punya.

"nggak ada yang pakai helm ya pak,"
'iya pak. setiap malam selasa mereka pengajian. kayaknya saya nggak pernah lihat ada yang pakai helm,'
"pakainya kopiah semua ya,"
'iya pak. tidak serius semuanya sudah haji kali pak,'
"oh, kopiahnya putih semua ya,"
'iya pak (sambil senyum kecut),'

percakapan bergulir lagi, yang pada intinya sih bagaimana mengingatkan para pemuda harapan bangsa itu untuk mengikuti aturan yang jelas-jelas ada. peraturan tertulis yang lengkap dengan hukuman. peraturan yang dibuat untuk melindungi dirinya sendiri juga orang lain. peraturan yang bukan hanya untuk jadi tulisan mati. sementara, pak polantas yang mengatur lantas di situ juga kelihatannya tidak peduli mempermasalahkan itu.

muncullah ide iseng. mereka kan ikut pengajian. minta tolong saja sama habibnya, untuk mengingatkan jamaahnya. tapi apa iya bisa? apa iya ada yang mau berbicara dengan sang habib? ah, jangan-jangan ini cuma kenyinyiran saya belaka.

Minggu, 06 Januari 2008

TPC on Jawa Pos

Setelah berkelana di gelombang elektromagnetik pada frekuensi radio-radio, kini TuguPahlawanDotCom (TPC) bergerilya pada coretan tinta pada kertas media cetak.


Baca artikel dalam format PDF selengkapnya disini atau segera beli koran atau surat kabar harian Jawa Pos tanggal 7 Januari 2008 di loper koran terdekat...

Sabtu, 05 Januari 2008

Makan Tak Habis, Ayam Mati

NEK ORA ENTEK, MENGKO PITIKE MATI


Ada salah satu falsafah hidup orang Jawa yang masih saya ingat yaitu "yen mangan kudu dientekne, nek ora entek mengko pitike mati lho" (kalau makan harus dihabiskan, kalau tidak habis, nanti ayam akan mati). Setiap kali mengingatnya saya sedikit bertanya-tanya, apa iya ada hubungannya antara makan nggak habis sama ayam yang jadi mati... Hehehe... Bukannya yang bener itu malah kebalikannya, kalau kita makannya habis, ayamnya akan mati karena tidak dapat makan bagian dari sisa makanan kita tadi hehehehehe....

Ternyata setelah dihayati dan direnungkan ternyata ada maksud baik dan mulia dari adanya peraturan tak tertulis itu tadi... Menghabiskan makanan yang akan kita makan tadi merupakan penghormatan kepada makanan itu sendiri dan kepada banyak pihak yang turut andil terhadap hadirnya makanan tersebut di meja makan kita.

Bayangkan bagaimana perjalanan sebutir nasi itu untuk ada di piring kita masing-masing. Sudah banyak proses yang dijalani oleh sebutir nasi itu. Banyak orang pula yang turut andil terhadap proses tersajinya makanan itu. Nasi berasal dari bibit padi yang ditanam petani yang kemudian menjadi beras. Sayuran yang kita makan diperoleh dari petani sayur yang bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh menjaga dan merawat sayur hingga masa panen tiba. Ikan yang kita makan berasal dari para nelayan yang mencari ikan di laut. Kita juga tak bisa menepikan peran penting dari para pedagang yang menjual lalu kita beli dan muncul pada sebuah piring di meja makan kita lewat sebuah proses yang bernama masak-memasak di dapur.

Beras, sayur, ikan dan yang lainnya tersebut kemudian dimasak menggunakan kompor entah itu yang menggunakan minyak tanah atau gas supaya menjadi nasi yang akan kita makan nanti. Sementara gas dan minyak tanah yang kita gunakan tersebut dihasilkan oleh para penambang yang berkerja di kilang pengeboran minyak atau gas bumi.

Jadi begitu banyak peran orang-orang disekitar kita demi hadirnya makanan yang kita santap tersebut. Jadi hikmah dari menghabiskan makanan tersebut adalah kita menghormati begitu banyak orang yang telah berjasa kepada kita serta senantiasa bersyukur akan adanya makanan tersebut. "Karena bila ada sebutir nasi saja yang tercecer karena tidak kita habiskan, ibaratnya nasi tersebut akan menangis," begitulah pesan dari bibiku di Trenggalek untuk selalu mengingatkanku yang selalu kucamkan di otakku hingga saat ini.

Gambar dari sini

Gambar Pemandangan

IDENTIK DENGAN GAMBAR DUA GUNUNG DAN AKSESORISNYA


"Ayo anak-anak mari kita menggambar pemandangan." Alkisah, begitulah seorang ibu guru TK atau SD sedang berkoar-koar menyuruh anak didiknya untuk memulai menggambar sebuah pemandangan beberapa puluh tahun yang lalu. Sang ibu guru tadi pun memulai memberi contoh menggambar pemandangan. Ada dua buah gunung dengan bentuk segitiga lancip, kemudian ditengahnya terdapat matahari pagi yang mengintip diantara dua gunung tersebut, diatasnya ada awan-awan yang menggantung di angkasa, dan ada pula sekawanan burung yang terbang di angkasa berbentuk seperti angka 3 tidur. Ada juga jalan raya yang mungkin juga lengkap dengan tiang listriknya. Sawah berjajar berkotak-kotak di tepi jalan dengan tanaman padi yang berbentuk seperti huruf V berderet-deret, serta rumah mungil beserta pepohonan pun menghiasi coretan gambar pemandangan tersebut. Tak jarang terdapat aliran sungai yang berkelok-kelok. Sang murid pun dengan serta merta mengikuti pola gambaran pemandangan yang dibuat oleh sang ibu guru tersebut. Dan ajaibnya pola gambar pemandangan seperti ini awet dan senantiasa terjaga kelestariannya hingga saat ini, hehehehehehehe......

Stereotype pemandangan seperti itu yang selalu tertancap erat di ingatan anak-anak Indonesia ketika hendak disuruh mengambar pemandangan. Pemandangan ya gambar dua buah gunung, ada matahari, jalan, sawah, rumah, awan, burung.... Gambar dua gunung ya seperti itulah yang dinamakan dengan pemandangan....

Dan apakah kita harus menjaga tradisi ini supaya tidak direbut dan diklaim oleh negara tetangga kita itu, Malingsia, huahahahahahaha....

Kamis, 03 Januari 2008

mana yang asli...

banyak sudah makanan indonesia yang diwaralabakan. salah satunya ya soto ayam ambengan ini. hanya saja beda dengan waralaba impor yang semuanya serba standar, waralaba negeri sendiri belum tentu semuanya sudah baku. soal rasa misalnya, boleh jadi yang di daerah situ beda dengan yang di sini. (nah, kalau makan ayam goreng sang kolonel rasanya sih sama saja di mana-mana.) soal papan nama atau penunjuk juga kadang tidak semua seragam dan standar. contohnya seperti di atas. pak sadi yang asli yang mana sih?

Rabu, 02 Januari 2008

taonbaruan singkongan...

tahun baruan. halah. buat saya pribadi tahun baru dan tahun lama ya tak ada bedanya. saya juga tidak bikin revolusi resolusi yang kemudian dilimpahkan ke orang lain untuk membuat resolusi juga, yang penuh dengan aneka bunga: akan begini dan begitu. sang waktu dirayakan atau tidak pergantiannya, toh tetap bergulir. sang waktu juga tidak rugi atau untung ketika orang-orang merayakannya dengan berbagai cara. biarlah setiap orang punya cara sendiri-sendiri.

menjelang tahun baru, saya mendapat libur panjang empat hari. cukup waktu sebenarnya untuk berdarmawisata. atau berlibur ke luar kota. tapi saya memilih berdiam diri di rumah.
alasannya sih, mau dekat dengan keluarga. mau main sama nanda yang udah-udah sih nandanya digodain :d. alasan lain, bantu bersih-bersih rumah. eh, ada sih yang harus dirapikan: pintu pagar yang harus diperbaiki yang entah kenapa kok jadi meninggi sebelah serta wastafel yang mamfet.

oh, ya, nanda yang juga liburan dan sedang-sedang-nya bertumbuhkembang selalu memerlukan camilan. ibunya sih tahu persis soal ini. kadang ada pisang tanduk yang direbus enak (tidak merepotkan, tinggal dipotong-potong tangkringan di panci)atau dipanggang (ribet ini mah, kudu siap segala macam). nah, kemarin, ibunya kok membeli singkong. lah, nanda kalo singkong cuma direbus bisa-bisa dilirik saja :d.

kudu cari ide. putar otak sedikitlah. aha, voila. tadinya, awalnya, saya cuma ingin memotong-motong gula merah buat dicocol dengan singkong rebus itu. tapi kalo gula merahnya diparut malah lebih asyik nih. sambil 'memarut' si gula, eh, kepikiran lagi, kenapa gak sekalian aja singkongnya diparut juga. jadilah, seperti nampak pada gambar jepretan nanda. kalau dimodel-modelin gini, dengan ide gokil gitu, nanda biasanya jadi ikut mencoba. malahan, idenya nanda lebih liar lagi. kitkat ditaruhya disela-sela singkong rebus. dan, katanya, ini baru asyik. ayah dan anak sama-sama liar idenya.

Selasa, 01 Januari 2008

Bengawan Solo Oh Bengawan Solo

AIR MENGALIR SAMPAI JAUH

Bengawan Solo oh Bengawan Solo.... Hadirmu memberikan sejuta pengharapan bagi umat manusia yang hidup berdampingan denganmu... Gelontoran air dari Bengawan Solo mampu memberikan rahmat kepada para petani yang ingin tanah sawahnya teraliri air demi terjaminnya pertumbuhan tanaman padi atau tanaman lainnya yang mereka tanam hingga masa panen kelak.

Hari berganti hari... Tahun pun berganti tahun. Bengawan Solo yang dulu ramah kepada setiap orang yang tinggal di sepanjang tepian sungai ini, kini menghadirkan mimpi buruk bagi mereka.... Air Bengawan Solo telah mengalir sampai jauh. Bahkan terlalu jauh, hingga memasuki pemukiman warga, dan ada yang menenggelamkan hingga nyaris tak terlihat lagi atap rumah mereka..... Disaat sebagian orang berpesta di tengah hingar bingarnya suasana meriah pergantian detik tahun baru itu, berturut-turut mulai 26 Desember 2007 masyarakat Solo, Sragen, Sukoharjo, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik harus hidup bergelimang air banjir dari Bengawan Solo...

Bengawan Solo, sungai terpanjang di pulau Jawa yang melingkar dan berkelok-kelok sepanjang kurang lebih 600km dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, mulai dari Wonogiri, Solo hingga bermuara di Gresik sana... Sungai yang merupakan denyut nadi kehidupan penduduk yang hidup di sekitarnya kini murka dan menghukum perilaku buruk sebagian kecil orang ditepiannya.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Bengawan Solo ini, mulai dari pengerukan kembali sungai yang sudah mulai mendangkal. Atau meninggikan dan memperkual benteng tanggul-tanggul yang mengular di tepi kanan kiri sungai tersebut.... Seyogyanya kita semua tetap terus menjaga kelestarian alam agar alam bisa hidup berdampingan dengan kita sehingga mampu menghindarkan atau paling tidak mengurangi dampak dari bencana yang timbul nantinya... Amin....

Sebuah syair dari lirik lagu fenomenal dan terkenal "Bengawan Solo" ciptaan Gesang itu hanya mampu menggambarkan indahnya riwayatmu dulu oh Bengawan Solo:

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu
Jadi perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan
Air meluap sampai jauh

Reff:

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatmu dulu
Kaum pedagang
Slalu naik itu perahu

Selamat Tahun Baru 2008

HAPPY NEW YEAR 2008


Saya jadi heran... Kok orang-orang pada semangat menyambut tahun baru dengan hura-hura dan kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Bukannya merenungi apa yang telah terjadi setahun kebelakang ini? Dan bukankah umur dan jatah hidup kita di dunia ini pun berkurang satu tahun, jadi sebenarnya apa yang disambut dengan pesta meriah, hura-hura dan konvoi itu?

Tahun 2007 telah tutup buku... Saya melewatkan malam tahun baru dengan tertidur pulas di pembaringan hehehe... Tepat jam 12 terbangun dan langsung merenung sejenak seraya memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa. Banyak pengalaman berharga yang harusnya bisa dipetik dan dijadikan pelajaran dari kejadian yang telah lalu... Sebagai bekal menatap masa depan yang lebih cerah tentunya... Semoga di tahun 2008 ini kita bisa meraih segala apa yang telah kita pikirkan dan rencanakan masak2 saat ini... mari berjalan dengan kepala tegak menyongsong tahun dua ribu delapan... Oh ya tak lupa pesan pak menteri itu... Sejuta blogger.. Wah berhasil gak ya?
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger