Warung Bebas

Minggu, 29 Maret 2009

Happy Birthday

Happy Birthday, Ipe

Matahari pun kembali tenggelam
Seperti biasa... Tak ada yang beda...
Senja merah menghiasi sudut cakrawala
Mengiringi detik berkurangnya usia

Telah engkau buka lembar demi lembar rahasia-Nya
Mengarungi cerita hidup penuh suka duka tangis tawa
Dan kini telah genap dua dasawarsa
Tak lagi muda...

Lewat barisan kata ini kuingin berbagi rasa
Entah,... Mungkin bagimu terasa tak cukup bermakna
Namun, doa dan syukurku selalu terangkai pada-Nya
Semoga engkau senantiasa dalam bahagia...

Met ulang tahun, selaksa pesona jiwa...!

30 Maret 2009

Gambar googling

Kamis, 26 Maret 2009

yang mulia dan yang hina...

Alkisah di negeri dunia, Pak Hakim yang selalu dihormati dan dimuliakan bertemu dengan Pak Pengemis, terjadilah percakapan antara mereka.

Pak Hakim berkata, "Hai engkau, Pak Pengemis. Aku lihat engkau meminta-minta di setiap sudut kota ini. Padahal engkau meminta-minta bukanlah dalam keadaan lapar ataupun menderita. Badan engkau cukup kuat untuk bisa bekerja keras. Aku lihat pakaianmu sangatlah hina, tetapi uang yang kau dapat ada di atas upah minimum negeri dunia ini," dengan wajah menghina.

"Ya, benar, pakaianku yang aku pakai ini sangatlah hina, tetapi uang yang aku dapat adalah uang yang halal. Pemberian dari orang yang tidak kupaksa untuk memberikannya, mereka dengan ikhlas memberikan kepadaku dengan harapan di dadanya sebagai amal untuk ke kampung surga di dunia akhirat," jawab si Pak Pengemis dengan bangganya.

Singkat cerita, Pak Hakim dan Pak Pengemis berhijrah ke dunia akhirat.

Penjaga negeri akhirat sedang mengatur dan memerika dokumen perjalanan para pehijrah, dan tibalah waktunya Pak Hakim dan Pak Pengemis.

Berkatalah Penjaga negeri akhirat kepada Pak Hakim, "Hai engkau Pak Hakim, kemanakah tujuanmu pergi."

"Aku hendak ke kampung surga di negeri akhirat," jawab dengan lantang dan bangganya Pak Hakim ini.

"TIDAK BISA, engkau tidak bisa ke kampung surga di negeri akhirat ini," dengan beringasnya jawaban penjaga itu.

"Kenapa aku tidak bisa, bukankah aku sebagai Pak Hakim yang mulia sewaktu aku di negeri dunia," jawab Pak Hakim dengan keheranan.

"Benar, pakaianmu adalah mulia sewaktu di negeri dunia, tetapi engkau sendiri yang menanggalkan kemuliaanmu, engkau memberi keadilan dengan dasar suap, siapa yang bisa membayarmu, maka keadilan ada di tangan yang membayarmu," jawab si Penjaga negeri akhirat dengan nada yang sangat marah.

"Maka, tempatmu adalah sebagai penduduk di kampung neraka di dunia akhirat ini," jawab si Penjaga dengan tertawa-tawa.

"AH.. AH.. AH.., SI YANG MULIA DI NEGERI DUNIA, TETAPI YANG HINA DI NEGERI AKHIRAT," tertawalah dengan kerasnya si Penjaga. "AH.. AH.. ALAMATMU ADALAH DI KAMPUNG NERAKA DI NEGERI AKHIRAT INI."

Pak Pengemis setelah mendengar jawaban dari Penjaga tersebut semakin takut, berkatalah ia di dalam hatinya, "Bagaimana mungkin aku yang hina di negeri dunia bisa masuk ke dalam kampung surga di negeri akhirat. Sedangkan Pak Hakim yang mulia pun tidak bisa masuk."

Seakan dapat membaca pikiran si Pak Pengemis, berkatalah Penjaga ini, "TIDAK wahai Pak Pengemis, engkau dapat masuk ke dalam kampung surga di negeri akhirat ini, tempat dambaan setiap penghuni negeri dunia. Benar, engkau adalah yang hina di negeri dunia, tetapi engkau mendapatkan uang yang halal. ENGKAU ADALAH YANG HINA DI DUNIA, TETAPI ENGKAU AKAN MENJADI PENDUDUK KAMPUNG SURGA DI DUNIA AKHIRAT INI," jawab si Penjaga dengan lemah lembutnya dan senyuman yang indah.
seperti biasa co-pas kiriman temen :D. mau jadi hakim atau pengemis? ah, jawabannya tentu tidak sesederhana itu. setiap orang pasti mempunyai pendapat sendiri. mau berbagi? silakan...

Rabu, 25 Maret 2009

Seberapa Cepat Anda Mengetik ?

TES KECEPATAN MENGETIK ANDA DISINI

Keyboard adalah benda penting yang tak bisa dipisahkan dengan komputer. Ya, karena alat yang satu ini sangat berkaitan erat dengan pengoperasian komputer. Mulai dari mengetik rangkaian huruf sehingga membentuk kata atau operasi rumit lain kadang hanya bisa dilakukan dengan keyboard.

Bila komputer diibaratkan sebuah manusia, maka keyboard bertugas sebagai lidah atau mulut. Manusia berkomunikasi dengan lidah di mulutnya. Sementara keyboard mampu mengkomunikasikan kata, bahasa pemrograman dan operasi lain sehingga komputer mampu memahami dan memrosesnya.

Secara umum kemampuan mengetik yang kita ketahui ada dua. Yang pertama mengetik dengan 10 jari. Dan yang kedua adalah mengetik 11 jari...

Weh, bukannya yang 11 jari itu lebih cepat ya. Kan lebih banyak jumlah jarinya? Hehe.. Tunggu dulu. Sebelas jari disini artinya satu jari telunjuk kanan dan satu jari telunjuk kiri. Ya, mirip-mirip dengan jaman mesin ketik manual dulu..

Nah bagi anda yang sudah mampu mengetik 10 jari, anda bisa menggunakan layanan yang ada disini untuk mencoba mengukur kecepatan anda saat mengetik dan berapa tingkat kesalahannya. Semakin cepat anda mengetik maka semakin banyak pula poin yang anda dapatkan. Selain itu hasil ketikan anda akan diranking berdasarkan urutan poin terbanyak yang pernah ditorehkan dalam web tersebut.

Berikut ini adalah hasil tes mengetik saya... Jika anda tertarik untuk mencoba silahkan klik pada gambar dibawah ini dan mulai mengetik sesuai dengan susunan kata-kata yang ada... Selamat mencoba!

85 words
hasil tes saya:

You reached 445 points, so you achieved position 446 of 38998 on the ranking list

You type 550 characters per minute
You have 85 correct words and
you have 0 wrong words


Ada yang unik di hasil tes mengetik saya di atas. Hehe...

85 kata per detik... Wah pas sekali dengan tahun lahir saya, 1985.

Poin 445 dan peringkat 446. Wah angka berurutan dan persis mengandung 4 angka kembar, sebagaimana tanggal lahir saya, 4 April (4/4)... Hehe.....

Nama Jalan

ANDA MAU KE IRAK? LEWAT SINI MUNGKIN BISA. HEHE...

Jalan Irak, desa Buluagung, Trenggalek

Ada satu pemandangan unik di Trenggalek, tepatnya di desa Buluagung. Kira-kira beberapa ratus meter sebelah barat sekolah Iephe dulu, SMAN 1 Karangan Trenggalek. Atau lebih tepatnya berapa pada Km 3 Jalan Raya Trenggalek - Ponorogo.

Disitu terpampang sebuah papan nama jalan yang tertera dengan jelas sebagai Jalan Irak. Irak? Ya, sebuah nama negara di wilayah Timur Tengah yang pernah dibombardir tentara kapitalis Amerika Serikat selama bertahun-tahun itu.

Tidak ada yang aneh memang. Just another street name sign...

Hanya sebuah papan nama yang menunjukkan arah jalan sebagaimana fungsi nama jalan itu sendiri, yakni sebagai penunjuk dan identitas sebuah jalan. Persis seperti nama yang melekat pada seorang manusia sebagai pembeda identitas, meski terkadang ada kesamaan nama. Haha... Ngomong-ngomong soal kesamaan nama saya jadi teringat kembali tentang posting ini...

Nama jalan adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah jalan. Fungsi nama jalan adalah untuk memudahkan menghafal serta mengidentifikasi sebuah jalan. Nama jalan juga sebagai pembeda jalan yang satu dengan yang lain, karena biasanya nama jalan itu unik dan khas pada satu daerah tertentu yang mungkin saja berbeda dengan daerah lain.

Biasanya pemberian nama jalan yang umum adalah nama para pahlawan, nama bunga, nama kota, atau bahkan nama hewan. Bila ada sebuah sejarah yang cukup istimewa pada jalan tersebut maka jalan itu biasanya diberi nama sesuai dengan apa yang dulu pernah terjadi disitu.

Ya, salah satunya seperti nama Jalan Irak yang ada pada gambar di atas. Ada sejarah dibalik nama jalan tersebut. Mengapa jalan itu diberi label Jalan Irak?

Menurut Iephe ada sebuah rumah di jalan tersebut yang mempunyai usaha dan memiliki banyak truk yang selalu keluar masuk jalan ini. Nah, di bak bagian belakang truk selalu ada tulisan Irak. Inilah yang menyebabkan nama jalan Irak digunakan pada jalan juga yang menunjukkan arah masjid Darussalam (seperti pada gambar).

Apakah anda juga pernah punya cerita mengenai nama jalan di sekitar anda? Mengapa kok diberi nama seperti itu, apa dan bagaimana sejarah jalan tersebut? Atau bahkan anda sendiri tidak tahu nama jalan tempat dimana sekarang anda tinggal.. Hehe...

Senin, 23 Maret 2009

Telaga Ngebel dan Nila Bakar

POTENSI WISATA ANDALAN PONOROGO

Malam itu terdengar suara dering handphone berdering tanda sebuah pesan singkat mendarat telak di handphone saya. Dan terbaca sebuah pesan yang secara tiba-tiba menggerakkanku untuk lekas bergegas menghampiri sebuah iming-iming pesta di landmark sebuah kota kecil nan elok, Ponorogo. Walau sebenarnya memang sudah ada keinginan mengunjungi Ponorogo.

Dengan menimbang waktu dan tenaga maka diputuskan secara mendadak bahwa hari itu saya tancap gas meluncur ke kota para warok. Seperti sudah mendapatkan sinyal lampu hijau, jalan raya yang biasanya ramai sesak berganti dengan suasana sepi menyambut perjalanan saya. Perjalanan nyaris tanpa hambatan berarti. Saya bersama Honda Supra meluncur tanpa lawan dan bisa ditebak akibatnya waktu tempuh menjadi terpangkas.

Tiga jam berlalu akhirnya sampai di terminal Seloaji Ponorogo, dan beberapa menit berikutnya datang blogger warok yang menjemput, Wily. Kemudian saya dibawa menuju markas warokwati kebanggaan Trenggalek dan kotareyog di sebuah kos-kosan yang menyamar sebagai bangunan 'cagar budaya'...

Saya jamin anda pasti terkagum-kagum saat pertama kali menginjakkan kaki di depan 'cagar budaya' ini...

Tampak beberapa blogger warok duduk menikmati suguhan air putih dan beberapa camilan sembari menghirup udara segar di kawasan 'cagar budaya' usai menuntaskan agenda rutin Yu Darmi. Ada Iephe, Dawam, Dayat, Wily, dan Rosi menyambut ramah. Tak lama berselang Dafhy datang menyusul.

Dan dalam obrolan muncul sebuah ide untuk mengunjungi sebuah objek pariwisata yang menjadi andalan kota Ponorogo, telaga Ngebel. Telaga Ngebel terletak kurang lebih 24 km dari pusat kota Ponorogo. Berada pada ketinggian 723 meter di atas permukaan laut pada lereng Gunung Wilis yang masuk wilayah kecamatan Ngebel.

Di tengah perjalanan hujan turun dengan deras membuat kami harus mengenakan 'kondom' tubuh. Jas hujan dan mantel.

Rosi dan Iephe

Wily: Lipat celana dulu euy
Dafhy: Ini bos jas hujannya

Sebelum sampai di telaga Ngebel, anda akan disuguhi panorama indah dan menawan lereng gunung Wilis. Pepohonan hijau, udara yang sejuk dan kondisi alam yang masih asri serta lekuk relief pegunungan begitu sedap dan kembali mengingatkanku saat menikmati senja di lereng Gunung Wilis wilayah Trenggalek minggu lalu.

Akhirnya sampai juga di telaga Ngebel

Telaga Ngebel merupakan danau dengan luas permukaan air sekitar 1,5 km persegi dan terdapat jalur jalan yang mengelilingi tepi danau sepanjang 5 km. Pemandangan air telaga Ngebel begitu indah dan memesona. Pantulan bukit-bukit yang berada di tepi danau tampak begitu indah berbaur dengan pantulan langit yang begitu biru. Wuih..

Mengelilingi jalan di tepi telaga Ngebel

Motor boat di telaga Ngebel, Rp 60.000 per sekali angkut (maks. 10 orang)

Memandangi indahnya telaga Ngebel

Bila anda mengunjungi telaga Ngebel anda pasti menemui pedagang durian di tepi telaga. Durian Ngebel ini terkenal dengan rasanya yang manis.

Selain tempat wisata, telaga Ngebel ini juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menyuplai pasokan listrik bagi daerah sekitarnya. Bagi yang ingin menginap juga tersedia berapa kamar-kamar siap sewa dengan harga yang nyaman di kantong.

Namun, ada satu hal yang perlu ditingkatkan lagi yakni promosi yang gencar dan akses yang mudah bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke telaga Ngebel. Paling tidak bisa menyamai fasilitas yang terdapat di telaga Sarangan, Magetan.

Dibelain jauh-jauh ke Ngebel cuma buat beli barang ini. Duh, Iephe Rosi.

Satu hal yang juga menjadi daya tarik telaga Ngebel adalah terdapat banyak kafe dan semacam rumah makan di pinggir telaga yang menyajikan masakan Ikan Nila Bakar. Kita bisa menikmati gurih dan enaknya daging ikan nila sembari melihat pemandangan telaga. Ikan nila ini ditangkap langsung dari telaga Ngebel dan dihidangkan dalam aneka menu sajian makanan. Untuk urusan harga relatif terjangkau.

Hm.. Enaknya Nila Bakar Ngebel..
Fotomodel: Rosi

berpose di telaga ngebel

Sayang sekali jika anda ke Ponorogo tapi tidak mengunjungi tempat ini... Hehe....

Jumat, 20 Maret 2009

Wejangan Berbakti kepada Orang Tua

PETUAH DARI MBAH KAKUNG

Ada satu pelajaran hidup yang bisa saya peroleh ketika pulang kampung ke Trenggalek kemarin. Sebenarnya banyak sekali wejangan yang ditularkan dan diingatkan kembali oleh beliau waktu itu, namun pada satu hal yang ditekankan oleh mbah kakung (meski bukan mbah kakung kandung) kepada saya selaku cucunya.

Petuah dan wejangan yang diberikan adalah mengenai berbakti kepada kedua orang tua.

Sebagian orang yang sudah menikah itu tidak mau lagi menyisihkan atau menafkahkan sebagian hartanya kepada kedua orang tuanya. Ada satu hal yang membuat mengapa hal semacam ini terjadi. Yakni perasaan takut kepada istrinya.

Namun, hal ini tidak bisa dibenarkan, karena bagaimanapun juga orang tuamu lah yang telah banting tulang dengan susah payah untuk mengantarmu ke dalam kehidupan seperti sekarang ini. Dan sudah menjadi semacam tuntutan bagimu untuk membalas budi mereka.

Dan sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua, sekaligus sebagai calon suami yang diberikan tugas mengatur harta, maka sudah selayaknya engkau tetap ingat kepada kedua orang tuamu. Inilah yang harus dijelaskan oleh calon-calon suami kepada calon istrinya kelak.

Mbah kakung bilang bahwa kewajiban seorang lelaki adalah berbakti kepada Tuhan dan Rasul baru setelah itu adalah kepada ibunya. Sementara untuk anak perempuan adalah berbakti kepada Tuhan, Rasul, dan berikutnya adalah kepada suaminya. Namun, bukan menghalangi niat istri untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Begitulah wejangan yang paling saya ingat ketika sowan ke rumah mbah kakung.

Namun, ada satu hal yang membuat saya tidak merasa nyaman saat mendengarkan wejangan mbah kakung. Benci kalau harus 'boso' sama keluarga yang lebih tua. Basa Jawa Krama saya grothal-grathul je.

Rabu, 18 Maret 2009

Papan Nama Sekolah

Posting berikut masih merupakan lanjutan oleh-oleh pulang kampung ke Trenggalek kemarin. Di blog biru ini, saya akan kembali bercerita tentang kota kebanggaanku. Trenggalek, kota yang memiliki semboyan Trenggalek Berteman Hati...

Namun, posting kali ini tidak akan membahas tentang pesona Trenggalek. Topik yang diangkat sangat sederhana, hanya sebuah jepretan kamera pada sebuah plang atau papan nama sebuah sekolah dasar negeri yang beranjak maju menjadi sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional).

Foto di bawah ini saya ambil saat sedang asyik berkeliling di kota yang hanya berukuran kurang lebih 2.5 km x 1.5 km ini. Ya! Kota Trenggalek hanya sekitar 4 km², kota kecil nan damai dan tenteram. Foto ini adalah sebuah plang atau papan nama SDN 3 Surodakan yang terletak di Jl. Jaksa Agung Suprapto, jalur jalan poros Trenggalek - Ponorogo.

Satu hal yang membuat saya tergelitik adalah ketika melintas dan sesaat mengamati tulisan yang terpahat dan tergores pada papan nama tersebut. Selintas memang seperti papan nama sekolah pada umumnya. Namun mata saya menangkap sebuah keunikan dan kelucuan, menurut saya.

Disitu sangat jelas terlihat bahwa sekolah tempat beberapa sahabat-sahabat saya, Nuning, Yuyus, dkk bersekolah semasa SD dulu ini telah menjadi sekolah RSBI, rintisan sekolah bertaraf Internasional. Namun, apa yang terpahat disitu belum mencerminkan bahwa sekolah ini benar-benar siap menyambut gelar menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).

Mengapa? Bukan bermaksud untuk menggurui atau sok tahu, melainkan ini hanyalah sebuah usulan dan pendapat dari saya pribadi sebagai seseorang yang sangat mencintai Trenggalek. Bukan semestinya terjemahan "Sekolah Dasar Negeri 2 Surodakan" ke dalam bahasa Inggris menjadi "Elementary School (of) Country 2 Surodakan".

Mungkin, terjemahan yang lebih tepat dan 'aman' adalah "State Elementary School Surodakan 2". State bisa berarti negeri. Kalau sekolah dasar non-negeri atau swasta bisa memakai "Private Elementary School". Ini adalah saran yang muncul setelah saya berbincang dengan mbakku tercinta, Mbak Olin.

Papan Nama Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)
Something funny?

Ah, yang saya tahu adalah bahwa semakin banyak kemajuan di Trenggalek dalam hal pendidikan. Sekolah-sekolah direnovasi menjadi semakin baik, semakin banyak yang menjadi SSN (Sekolah Berstandar Nasional) dan RSBI. Beda jauh dengan sekolah-sekolah di jamanku dulu... Pegang komputer saja waktu itu menjadi sebuah kebanggaan. Hehe...

Semoga murid, wali murid, guru, kepala sekolah SDN 2 Surodakan membaca blogku ini. Atau bahkan orang-orang di dinas pendidikan Trenggalek, bahkan kepala dinasnya.. Hehe... Ngisin-ngisini, cah! Masa tetep ngunu ae... Amin...

Maju terus Trenggalek-ku!!

Senin, 16 Maret 2009

Pesona Trenggalek

Liburan akhir pekan kemarin datang menjemput rasa kangen akan kota kebanggaan tempat saya dilahirkan dan menghabiskan sebagian usia. Kota Trenggalek. Banyak orang mungkin yang belum tahu nama sebuah kota kecil di Jawa Timur yang berjarak kurang lebih 200 km arah barat daya Surabaya.

Kota yang berada di dataran yang dikelilingi gunung-gunung tinggi menjulang. Kemanapun arah mata kita memandang maka disitu terdapat rangkaian gunung tegak tinggi menjulang. Gambar di bawah yang diambil dari Google Maps rasanya bisa menggambarkan bagaimana posisi Trenggalek yang terjepit oleh rangkaian gunung-gunung dengan rata-rata ketinggian 1000 mdpl.

Trenggalek, kota kecil yang dikelilingi gunung-gunung

trenggalek bird view

my home
(klik untuk memperbesar)

Potensi Wisata

Banyak potensi wisata Trenggalek yang sebenarnya bisa dikembangkan. Terutama daerah tempat peristirahatan serta wilayah dengan keindahan yang belum terjamah secara maksimal seperti gua, pegunungan dan pantai. Potensi yang dimiliki bahkan bisa melebihi dari tempat wisata lain yang sudah lebih (dulu) terkenal, pantai di Bali misalnya.

peta wisata Trenggalek
(klik untuk memperbesar)

Ada beberapa wisata alam yang ada di Trenggalek. Goa Lowo
Pantai Prigi, Pantai Karanggongso, Pantai Damas, Pantai Ngampiran, Pantai Blado, Pantai Pelang, dan Pantai Konang adalah beberapa pantai yang menjadi andalan pariwisata Trenggalek.

pantai prigi, pantai pasir putih sejuta pesona

Wisata budaya di Trenggalek ada Larung Sembonyo, Bersih Dam Bagong, Kesenian Jaranan, Tiban, Seni Tayub, serta kesenian Pegon dan Brung. Pemandian Tapan juga bisa dipilih sebagai tempat rekreasi keluarga.

Atraksi wisata yang menjadi andalan selain Hari Jadi Kota Trenggalek yang jatuh setiap tanggal 31 Agustus adalah perayaan Lebaran Ketupat di Durenan.

Informasi lebih lanjut tentang potensi pariwisata, transportasi menuju Trenggalek, informasi hotel dan penginapan, dan lain-lain bisa anda kunjungi di http://www.pariwisata-trenggalek.com.

Jalan-jalan

Dan iseng-iseng kemarin saya menikmati liburan dengan berkeliling wilayah Trenggalek melihat perubahan-perubahan yang telah terjadi pada kota yang konon merupakan tempat kelahiran Supriyadi tokoh pejuang PETA yang hilang entah kemana.

Sambil menyalurkan hobi jalan-jalan, saya menyisir jalan-jalan pegunungan yang naik-turun berliku tajam dan menikmati pemandangan alam yang subhanallah menyegarkan dahaga hati. Uhh... Saya terpikat dan terpaut...

jalan pegunungan yang masih asri

Kali ini saya memilih untuk menyusuri rute Trenggalek - Bendungan yang berada di lereng Gunung Wilis dengan rata-rata ketinggian diatas 500 hingga 1200 mdpl. Sesekali terpaksa memelankan kendaraan untuk menikmati indah pemandangan pegunungan dan melihat sorot sinar jingga matahari senja.

Di sepanjang perjalanan tampak juga anak-anak kecil yang duduk di tepi jalan. Yang saya tahu mereka sedang menikmati indahnya matahari senja yang menghilang di antara celah gunung-gunung. Cakrawala yang memerah begitu indah dan memesona. Sedap dipandang.

matahari beranjak senja

Usai menikmati senja, saya pun lekas beranjak dan kembali pulang. Perjalanan pulang melewati jalan berliku yang sama. Jalan yang mulus dan relatif sepi membuat jiwa pembalap menyeruak dari dalam diri untuk mengejar datangnya malam. Jalanan berkelok naik turun dengan jurang menganga dan tebing tinggi di sisi jalan tak membuat ciut nyali. Wuzz..

Lain waktu ingin sekali untuk kemping.. Hehe... Insyaallah...

Kota Pensiun

Kota Trenggalek mungkin adalah kota yang cocok sebagai kota pensiun. Kota yang relatif sepi jauh dari hingar-bingar kota yang penuh gejolak. Penduduknya ramah dan cara berfikir tidak neko-neko yang penting tentram, penuh kedamaian dan sederhana. Barang-barang murah. Hawa dingin khas lembah pegunungan.

Meski penghasilan penduduknya relatif pas-pasan, namun gaya hidup sederhana di kota ini membuat suasana adem ayem dan kondusif. Semoga jangan sampai terkena invasi kapitalis-kapitalis sehingga banyak berdiri mall-mall dan sejenisnya. Biarlah tetap seperti apa yang diidam-idamkan bangsa ini. Tetap menjadi kota yang aman dan tenteram..... Amin.....



Sebagian foto googling, flash player dari sini

Jumat, 13 Maret 2009

Modifikasi Jok Motor

BIAR TIDAK REPOT SAAT MENGISI BENSIN

Semakin tua peradaban manusia, semakin kreatif manusia itu sendiri dalam menghadapi hidup. Tidak terkecuali pemilik sepeda motor bebek yang gambar jok motornya berhasil saya jepret beberapa hari yang lalu.

Entah karena tidak ingin kerepotan dalam mengisi bensin dan ingin kemudahan mengisi bensin seperti motor-motor non-bebek atau hanya sekadar gaya-gayaan saja supaya beda dengan motor-motor yang lain saya tidak tahu pasti.

Yang saya tahu pasti hanya ia begitu mudah dalam mengisi bensin. Cukup buka tutup bensin tanpa harus membuka jok motor seperti layaknya motor bebek pada umumnya. Selesai pengisian bensin hanya tinggal menutup tangki penyimpanan bahan bakar dan busa penutup jok.

Saya tidak sempat menanyakan kepada yang bersangkutan, karena begitu saya jepret, ia telah menyelesaikan urusan pengisian bensin di sebuah agen bensin di kawasan Keputih, Surabaya dan kemudian langsung tancap gas dengan motornya, entah kemana. Sepertinya ia sedang tergesa-gesa.

Dan saya pun kembali melanjutkan obrolan dengan rekan sejawat yang sudah lama tidak bertemu....

jok bolong, biar tidak repot saat mengisi bensin

Selasa, 10 Maret 2009

Macet Melekat

TAK PERDULI LIBUR ATAU TIDAK, TETAP SAJA DOYAN MACET
Doyan atau Takdir yang Melekat?


Masyarakat Jakarta sepertinya sudah ditakdirkan untuk mengalami macet di hari apapun. Hehe.. Nggak perduli hari libur atau tidak, macet dan kemacetan selalu melekat dalam keseharian mereka. Kemacetan seperti pindah kota saja. Di hari kerja Jakarta yang macet, sedangkan di hari libur kota sekitar Jakarta yang macet.

Seperti bisa kita lihat di libur panjang kemaren. Hari libur mulai Sabtu, Minggu dan Senin (plus Selasa) benar-benar dimanfaatkan orang Jakarta untuk menikmati libur, lepas dari keseharian mereka. Namun sayang, yang ditemui tetap saja kemacetan.

Kalau di hari kerja, mereka selalu berjuang melawan macet untuk sampai ke kantor, sekolah, mall, dll. Perjuangan hebat sebelum melaksanakan aktivitas keseharian mereka. Hm..

Nah, di hari libur macet dan kemacetan tetap menghantui warga Jakarta yang ingin rekreasi menghabiskan waktu libur mereka. Jakarta memang tampak lengang, tapi ini lain untuk daerah Puncak, Bogor, Bandung dan wilayah sekitar Jakarta yang memiliki sarana rekreasi selalu diserbu warga Jakarta demi menikmati hari libur.

Dan akibatnya bisa ditebak. Macet! Kiriman puluhan ribu kendaraan ke kota sekitar Jakarta selalu membuat macet ruas jalan yang selalu itu-itu saja, nyaris tidak bertambah. Edun!

Mungkin ini adalah sebagai sebuah bentuk balasan Jakarta atas kiriman air dari Bogor dan sekitarnya saat musim hujan tiba yang mengakibatkan banjir Jakarta. Hahaha... Balasannya adalah kemacetan haha..

Dua kesimpulan dari artikel ini. Pertama, masyarakat Jakarta doyan macet di hari libur maupun tidak, di hari libur malah menantang kemacetan di kota lain. Kedua, Jakarta mengirim kemacetan ke kota lain sebagai balasan atas kiriman air ke Jakarta yang membuat macet saluran air Jakarta, alias banjir! Hahaha.. Nggak ding, emang kaya gitu kan...

Sabtu, 07 Maret 2009

Fobia

APA YANG MEMBUAT ANDA TAKUT?
Apakah Fobia Itu?


Pernahkan anda merasa takut pada suatu hal? Dan rasa takut yang kita miliki tersebut bagi orang lain aneh dan tidak masuk akal. Karena menurut mereka hal yang kita takutkan sebenarnya tidak menakutkan bahkan bisa dibilang apa yang kita takutkan menjadi sebuah hal yang lucu dan konyol.

Misalnya saja rasa takut anda pada sebuah keadaan atau pada barang tertentu. Rasa takut yang muncul saat anda berada berada di lift atau di tempat sempit, lorong gelap yang membuat anda merasa tidak nyaman. Juga rasa takut pada hal remeh-temeh semacam buah salak, rambutan, dan lain-lain.

Hal semacam itulah yang dinamakan dengan Fobia. Jadi, fobia adalah gangguan pengendalian rasa takut (berlebihan) yang dimiliki oleh seseorang. Ketidakmampuan mengontrol rasa takut ini bisa disebabkan oleh kejadian buruk di masa lampau pada satu hal tertentu yang membekas kuat dan mengendap sehingga membuat rasa takut berlebihan atas satu hal tersebut.

Sulit dimengerti bagaimana munculnya fobia atau rasa takut pada suatu hal. Ya, kembali lagi karena sebagian orang menganggapnya menjadi sebuah keanehan dan keganjilan. Namun bagi si 'penderita' gangguan pengendalian rasa takut, apa yang dirasakannya adalah sebuah hal yang sangat menakutkan, menjijikkan bahkan mengerikan.

Semua ini memang tergantung pada sudut pandang. Sudut pandang subjek 'penderita' fobia dan sudut pandang orang lain adalah berbeda. Orang yang mengalami fobia akan melihatnya berdasarkan apa yang ia rasakan, sementara kita yang tidak mengalami fobia akan melihatnya berdasarkan nalar dan logika.

Rasa takut itu memang sudah lumrah, wajar dan manusiawi. Takut adalah respon dari diri manusia atas tanda atau sinyal bahaya yang akan datang. Rasa takut pada sosok binatang buas seperti harimau menjadi sinyal bahwa bahaya akan datang bila kita berada dekat dengannya. Takut salah artinya kita mencegah supaya tidak terjadi bahaya dan efek buruk yang muncul akibat kesalahan kita.

Lalu bagaimana dengan takut cewek, takut kecil, takut hilang, takut matematika, takut mati?

fobia pisang

"Sejatinya, Ayu bisa berdamai dengan pisang. Asalkan wujudnya tidak mencolok bulat panjang."

Posting tentang fobia ini terinspirasi setelah kemarin saya membaca salah satu artikel di halaman Metropolis salah satu koran yang berisi tentang kumpulan cerita dari orang-orang yang takut pisang, buah yang bulat panjang itu. (gambar atas)

Berikut kutipan pada lanjutan beritanya (gambar bawah):

"Sejatinya, Ayu bisa berdamai dengan pisang. Asalkan wujudnya tidak mencolok bulat panjang."

Hmm.. Kalau takut pada pisang yang bulat panjang, apakah sosok wajah yang ada dalam ilustrasi dan sosok yang diwawancarai tersebut juga takut pada sesuatu yang bulat panjang lainnya.

Jumat, 06 Maret 2009

Merenung

merenung

merenung

Terduduk di sebuah kursi yang tak lagi empuk dan menatap sebaris kalimat yang keluar begitu saja tanpa sadar. Terdampar dalam sebuah persimpangan yang membingungkan. Antara terus melangkah dan menyerah salah. Hanya marah dan marah terkumpul menebar ke sejuta arah.... Cukup. Disini aku mulai mengerti. Bahwa ini saatnya untuk kembali merenung.... Maafkan aku....

Banjir dan Memancing

AKTIVITAS MEMANCING SAAT BANJIR DATANG
Ada Banjir? Memancing Yuk?


Sepeda motor banyak berjajar terparkir di tepi jalan raya yang tampak cukup ramai. Ada truk tronton, angkutan umum, mobil dan motor bergantian lewat di jalan yang semakin menyempit lantaran semakin banyaknya deretan kendaraan dan orang di sisi tepi kanan kiri jalan.

Banyak orang duduk berkerumun di tepi jalan, ada yang duduk di atas motornya yang bahkan masih menyala, ada yang berdiri bergerombol, sebagian terlihat duduk bersila diam seperti sedang bersemedi tapi tidak sambil berkomat-kamit. Terik matahari yang membakar kulit tak membuat mereka bergeming. Hanya sesekali mereka memandang sesuatu ke arah air.

Terlihat ada beberapa diantara mereka yang membawa semacam kayu panjang berujung senar berkait. Oh, rupanya mereka telah dan sedang akan memancing. Sebagian dari mereka adalah pengguna jalan yang terpaksa memelankan kendaraannya dan bahkan berhenti karena tertarik mengamati sekitar.

Lokasinya bukan di kolam pemancingan ikan melainkan tepi jalan raya yang mendadak menjadi tempat pemancingan umum akibat genangan air yang terkumpul setelah dua hari hujan deras selalu turun setiap sore hingga malam menghilang.

Ketinggian air hampir sama dengan badan jalan. Hujan deras beberapa jam lagi mungkin akan menyebabkan jalan tertutup air banjir. Tapi hal itu tak mampu menyurutkan semangat mereka untuk tetap beradu peruntungan mendapatkan tangkapan ikan yang tak terduga.

Yup, seperti itulah gambaran pemandangan unik saat musim banjir tiba. Banyak pemancing dadakan menyerbu tepi jalan. Jika kita melihat lebih dalam pada motivasi mereka memancing sebenarnya bukan untuk mendapatkan tangkapan sebanyak mungkin, melainkan euforia air banjir yang tiba-tiba menghanyutkan pikiran sepi mereka untuk menghabiskan waktu sambil memancing.

Aktivitas baru yang begitu menyenangkan karena mampu membunuh sepi di sela-sela waktu nganggur mereka. Ini bisa dibuktikan dari rona wajah mereka yang terlihat sumringah saat diajak ngobrol. "Lagi ngapain, mas?". "Ini mancing, sapa tahu dapat ikan sambil ngabisin waktu daripada bosen di rumah dan bisa sambil liat banjir, haha....".

Ketika siang tadi melihat perulangan pemandangan serupa dari hari ke hari di tepi jalan yang hampir tiap hari saya lewati membuat tangan ini rindu untuk memindai pikiran ke dalam ketikan tangan pada keyboard komputer untuk sekadar berbagi gejolak dan keresahan hati. *halah*

Ingatan pun melayang kembali ke masa setahun silam saat liburan ke kota Ronggolawe saat Bengawan Solo sedang ganas mengirim aliran air yang tumpah menggenang di jalur yang dilewati dari Jawa Tengah hingga muara di Jawa Timur. Saat itu, tepi jalan Tuban-Babat yang terimbas banjir tak ubahnya lokasi piknik memancing. Edun!

Menunggu itu memang membosankan, tapi ini akan lain artinya bagi mereka yang memang meniatkan diri untuk menghabiskan waktu dengan memancing. Justru waktu menunggu seekor ikan bodoh yang khilaf tersangkut di jebakan kail mereka yang akan menjadi kenikmatan yang tiada banding.

memancing

Apalagi memancing di tempat dadakan seperti saat banjir. Bukan hasil yang ditakar, melainkan refreshing dan rekreasi pikiran dari kejenuhan yang dialami. Atau bahkan mengisi waktu karena sehari-hari menganggur tidak ada pekerjaan selain meratapi rasa bosan di rumah.

Itulah nikmatnya memancing......!

Rabu, 04 Maret 2009

Tembolok Google Cache

AWAS, GOOGLE SANGGUP MEMBONGKARNYA!

Hehe... Google Cache. Apa itu ya? Cache, atau padanan kata yang digunakan dalam Google versi bahasa Indonesia adalah tembolok.

Google Cache atau Tembolok Google ini adalah cached-copy web atau salinan dari laman web yang diambil oleh Google dalam proses penelusuran web (spider bot search engine crawling). Salinan web ini kemudian akan disimpan dalam pusat data Google.

Google akan mengindeks laman web (dan kemudian akan menambahkan pada cache atau tembolok Google) lebih sering apabila laman web tersebut terkenal (pagerank tinggi) dan update secara teratur. Update laman web secara teratur membuat tembolok atau cache akan otomatis berganti dengan yang cache versi terbaru, menggantikan versi lama dari cache laman web tersebut.

Adanya Google Cache atau Tembolok Google ini adalah sebagai arsip Google untuk menelusuri kembali laman web dan digunakan dalam proses pencarian dalam mesin pencarinya. Jadi kesimpulannya, Google adalah perpustakaan maha besar yang berisi milyaran bahkan trilyunan cached laman web.

Jadi, jika laman web tersebut telah 'punah', hilang atau telah diganti isinya, maka dengan menggunakan Google Cache atau Tembolok Google kita bisa menelusur ulang laman web tersebut persis sama seperti saat terakhir kali Google menelusuri, menyimpan dan mengarsipnya dalam pusat data tembolok (cache) Google.

Ada dua cara untuk kita membuka versi tembolok (cache) Google. Yang pertama adalah dengan mengklik link tembolok pada bagian bawah dari setiap hasil pencarian Google (pada beberapa web tidak tersedia karena belum atau tidak tersedia). Kedua, dengan memasukkan keyword pencarian cache:urlwebkita misalnya cache:anangku.blogspot.com

Google Cache atau Tembolok Google

tampilan cache Anang's Blog

tampilan Anang's Blog

Banyak yang menginginkan agar webnya cepat masuk dalam cache Google atau di-index oleh Google yang notabene adalah search engine atau mesin pencari terbesar dan terhebat saat ini. Ya, karena bila telah berhasil masuk dalam tembolok atau cache maka otomatis pula laman web tersebut telah lebih dulu diindex oleh Google. Begitu analoginya.

Mereka saling bersaing agar blog atau website cepat di-index Google dan agar mendapat kemungkinan besar mendapat posisi terbaik pada persaingan hasil pencarian Google atas keyword tertentu. Seperti yang telah dan sedang terjadi pada kontes-kontes SEO.

Tips dan trik agar cepat terindex Google dan mesin pencari mungkin bisa dibahas di posting berikutnya. Hehe.. Keep stay tune ajah...!

di google dua menit setelah posting

keyword: tembolok: #7 google.co.id
keyword: google tembolok. #1 google.co.id

Oh ya, Tembolok Google kadang bisa kita manfaatkan untuk membuka forum yang harus register dulu, membuka milis yang juga harus register dulu, membuka halaman web yang telah mati dan berubah kontennya, dll. Tergantung cerdik dan pintarnya kita dalam menggunakan tembolok Google juga sih.. Bisa untuk kebaikan bisa untuk kemudharatan alias keburukan.

Mata Google ternyata lebih tajam ketimbang SILET! Google sanggup membongkar apa saja. Hmmm.... Terima kasih untuk Google...

Selasa, 03 Maret 2009

Nggersik One Step Ahead

SATU LANGKAH KE DEPAN

Kumpul-kumpul blogger Gresik akhirnya berhasil diadakan di sebuah kafe ternama di bilangan Gresik Kota Baru. Lima belas blogger Gresik yang terserak di berbagai daerah, mulai dari Gresik 'pusat' hingga Gresik 'daerah' alias Gresik coret bahkan Gresik perantauan pun rela berbasah-basah untuk datang berkolaborasi bersama dalam sebuah ajang bincang-bincang santai tapi serius (kok bisa?) membicarakan langkah ke depan Nggersik.Com.

peyek-membara
Tony "Peyek" membara

kumpul-rek1
foto kumpul-kumpul


Banyak hal yang dibicarakan dalam acara kumpul-kumpul ini... Untuk lebih lengkapnya silahkan berkunjung ke website resmi Nggersik.Com disini.

Minggu, 01 Maret 2009

Kecap

CERITA UNIK TENTANG KECAP DAN BOTOL KECAP

Kecap adalah bumbu dapur dan penyedap masakan yang merupakan cairan agak kental berwarna hitam yang biasanya dibuat dari kedelai (hitam). Kecap merupakan hasil fermentasi dari bahan nabati atau hewani yang mengandung protein cukup tinggi di dalam larutan garam. Kecap bermacam rasanya, ada yang asin, ada yang manis.

Banyak masakan asli Indonesia yang tidak bisa lepas dari kecap. Konon rasa dan aroma masakan akan menjadi kurang sedap dan kurang mak nyus, kurang nendang, dan kurang cakep apabila tidak ditambahkan kecap kedalam bumbu maupun bahan makanan tersebut. Memang kecap berfungsi sebagai penyedap masakan.

Tak heran bila di banyak warung di Indonesia selalu tersedia kecap di meja makannya, selain tisu dan tusuk gigi tentunya.

Rawon di Tuban

Pernah suatu hari saat pertama kali merasakan makanan rawon di Tuban dan mengamati kebiasaan orang Tuban saat menyantap salah satu masakan khas Jawa Timur itu. Bila kita mampir di kota Tuban dan sempat singgah di warung tepi jalan yang menyediakan rawon maka biasanya rawon akan dibungkus dengan daun jati, selain piring. Hm.. Aroma daun jatinya mak nyus!

Rawon yang kuahnya sudah berwarna kehitaman dari kluwak atau kluwek itu masih harus juga disiram dengan kecap yang lumayan banyak. Edun! Saya hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat kebiasaan nyaris sebagian besar masyarakat kota Tuban yang menyantap nasi rawon yang masih ditambah kecap lumayan banyak.

"Kurang sedep rasane nek ora nganggo kecap, mas (=rasanya kurang nikmat bila tidak memakai kecap, mas!)" kata mereka. Entah, begitulah kebiasaan mereka.

Botol Kecap

Hmmm.. Sekarang ngobrol soal botol kecap. Kalau botol kecap pada umumnya biasanya bentuknya berupa botol gelas atau botol plastik seperti gambar di bawah ini.

tutup botol kecap biasa

Kalau anda sempat mampir di Surabaya dan berkumpul bersama TuguPahlawan.Com pada hari Minggu pagi dalam acara JMP yang selalu diadakan di Taman Bungkul Surabaya (TBS) maka anda akan mendapati botol kecap dengan bentuk yang seperti di bawah ini.

Memang botolnya diperjualbelikan secara bebas, tapi pandangan mata siluman-siluman TPC yang penuh tatapan kemesuman menganggapnya sebuah humor yang aneh.

tutup botol kecap mbak kentang Taman Bungkul Surabaya.
Latar belakang wajah Andi Bagus...
Kunam Bagus?


Saya jadi ingat kembali posting lawas akhir September 2006 berjudul Ah.. Segarnya..!

BACA JUGA:
Ternyata Tidak Semua Kecap No 1
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger