Warung Bebas

Rabu, 30 November 2011

paling menderita di dunia...

berangkat agak siang dan berharap tiba di kantor tidak terlalu siang. tetapi, harapan tinggal harapan. kemacetan yang biasanya dimulai di kilometer sekian jalan tole iskandar malah maju di km minus sekian. ya, sudahlah, mau tak mau harus dinikmati, karena ini sebuah keniscayaan. parahnya lagi, saya mengenakan baju khaki. terik mentari membuat keringat menetes.

lepas dari tole iskandar. melaju di margonda. alhamdulillah. keringatpun tak lagi menetes. tapi, galian saluran membuat jalan macet. tarik nafas. untungnya tidak terlalu panjang. namun, baru berjalan beberapa meter lepas dari kemacetan terdengarlah suara mendesis. yah! ban kanan belakang kempes. turunlah para penumpang termasuk saya. ah, tinggal ganti angkutan.

itu teorinya. praktiknya, menunggu kendaraan pengganti itu agak menyebalkan. tak kurang dari sepuluh menit barulah saya mendapatkan angkutan pengganti. sambil manggut-manggut terkantuk-kantuk saya duduk di depan bersama pak sopir. asap knalpot pun berpadu dengan asap rokok sang pengemudi. kenapa tidak pindah saja? kalau ada bangku kosong di bagian belakang, sudahlah pasti saya memilih itu.

menjelang terminal pasar minggu, banyak sekali polisi lalu lintas. "jangan turun sembarangan," tegas pak sopir. "banyak polisi, jangan turun dulu, nanti di terminal," imbuhnya. tumben, penumpang menurut semua. tak ada yang menggerutu. kamipun turut di tempat yang ditentukan pengemudi. dari sini, saya harus menumpang metro mini untuk sampai di kantor. lah, tidak seperti biasanya, kok, bus kesayangan saya malah jarang lewat.

menunggu lagi. lama. hampir saja saya kembali ke rumah naik taksi :D akhirnya setelah berpanas-panas datang juga metro mini saya. tapi, lagi-lagi tapi, pak polisi menyuruh pak sopir untuk menepikan kendaraannya. dari dalam saya melihat pak sopir berusaha 'bernegosiasi' dengan pak polantas. gagal. dan, pak sopir mendapatkan sehelai kertas berwarna merah yang ditakutkan para pengemudi. hanya ada satu pasal pelanggaran: '"tilangnya dua ratus lima puluh ribu pak."

pak sopir yang sudah mengenakan seragam metro mini dan mempunyai kpp (kartu pengenal pengemudi) dua-duanya resmi keluaran metro mini yang harus ditebus dengan selembar seratus ribuan seakan tak percaya mendapatkan surat tilang. lebih dari sekali ia melihat dan melihat lagi surat itu. dalam benaknya sudah terbayang harus mengangsur denda dengan bos pemilik kendaraan. lagi, sebuah keniscayaan.

akan halnya razia angkutan umum, memang sudah direncanakan dishub jauh-jauh hari. tapi, tadi pagi tak ada satupun petugas dinas lalu lintas angkutan dan jalan (dllaj) dari dishub. semua perazia adalah polantas. angkutan umum sejatinya adalah ranah dllaj sementara polantas mengurusi surat ijin mengemudi dan stnk. pelanggaran yang dilakukan pak sopir adalah tidak masuk ke terminal. urusan siapakah ini?

di tengah kegalauan pak sopir yang sudah membayangkan harus mengangsur denda lewat bos pemilik kendaraan, ada seorang penumpang yang memberikan sumbang saran. "bapak cari relasi aja pak, biar bisa bayar lebih murah," katanya. barangkali, maksudnya, bukan lewat jalur resmi. "tadi mau saya kasih 50 ribu gak mau polisinya," jawab pak sopir.  "saya sih bukan nganjurin gak bener," imbuh sang penumpang budiman?:D. tapi, semuanya begitu, sekalian aja hancur, katanya lagi. "kecuali, razianya gak hangat-hangat tahi ayam," tutup sang penumpang.

blar. gubraks.

awalnya saya berpikir, hari ini saya adalah orang yang paling menderita sedunia lebay banget ya. tapi, demi melihat penderitaan pak sopir. dan, mendengar saran si penumpang, kantuk saya kembali menyerang...

Senin, 28 November 2011

tempurungnya pun menghasilkan uang...

pernah lihat batok kelapa? bukan kepala ya. saat berangkat ke kantor acap saya melihat tukang kelapa parut dengan mesin. kalau di rumah biasanya kan menggunakan parutan kayu secara manual. nah, secara tidak langsung, sambil menunggu angkutan kota, saya memperhatikan aktivitas tukang kelapa itu. umumnya yang memeras (lebih pas disebut dengan memasukkan daging kelapa ke dalam mesin) adalah kaum hawa. oh, ya, para ibu ini ikut menguliti kelapa yang akan diparut.

sementara batok yang keras itu menjadi bagian para bapak untuk mengupasnya. ini bukan pekerjaan sembarang mengupas. diperlukan keterampilan khusus untuk melakukannya. salah mengupas bisa-bisa tangan yang terkena. hasil kupasan ini bukannya tidak bermanfaat. coba lihat karung-karung merah itu. isinya tak lain adalah pecahan tempurung kelapa. batok kelapa yang sudah dipecah-pecah ini akan dijadikan arang.

bagaimana pengolahannya? secara sederhana dilakukan seperti ini:
Batok Kelapa langsung dibakar diatas tanah, setelah menjadi bara, matikan api, biasanya dengan cara disiramkan air pada bara tersebut. Hasil arang dari cara ini, kwalitas arang kurang bagus karena arang banyak yang pecah-pecah dan mengandung kadar air tinggi.
cara lain yang lebih canggih dan beromzet miliaran adalah seperti ini:
Pengolahan tempurung kelapa menjadi arang dilakukan dengan cara pembakaran. Setumpuk tempurung kelapa dimasukkan ke dalam drum. Kemudian, tempurung kelapa dibakar. Setelah itu, tempurung kelapa yang belum dibakar dimasukkan lagi setahap demi setahap ke dalam drum.

Hal itu terus-menerus dilakukan sampai drum penuh dengan tempurung kelapa. Setelah penuh, drum ditutup dan seluruh batok kelapa di dalam drum mengalami proses pembakaran. Lambat laun, tempurung kelapa akan menjadi arang. Setelah dipisahkan dengan sampah- sampah hasil pembakaran itu, arang tempurung kelapa akan menjadi bahan baku produk arang inovatif yang akan diekspor ke pasar dunia.
kembali batok di pinggir jalan. banyak juga rumah makan (padang, terutama) yang menggunakan langsung pecahan tempurung itu untuk memanggang aneka makanan. konon, kabarnya, arang tempurung ini memberikan panas yang merata. dan, jangan dilupakan, jerigen biru itu. isinya tak lain dan tak bukan adalah air kelapa. kalau anda memintanya padahal membeli tentu akan diberikan. tapi kalau tidak meminta, air kelapa ini akan mereka simpan. salah satu kegunaannya adalah untuk membuat tempe bacem...

Sabtu, 26 November 2011

Jembatan Tenggarong Runtuh

RUBUHNYA JEMBATAN PENGHUBUNG SAMARINDA DAN KUTAI KARTANEGARA

Jembatan Tenggarong sebelum runtuh.

Peristiwa dahsyat terjadi sore tadi sekitar pukul 4 WITA. Jembatan yang membentang sepanjang hampir satu kilometer di Tenggarong, Kutai Kartanegara, runtuh secara tiba-tiba. Puluhan kendaraan yang sedang melintas dan beberapa orang yang berada di jembatan ikut jatuh ke sungai Mahakam yang memiliki kedalaman 50 meter.

Korban tewas pun berjatuhan pada runtuhnya jembatan kebanggaan Kalimantan Timur tersebut. Mereka turut tenggelam bersama kendaraan yang juga ikut tercebur ke sungai. Sementara ini pencarian dan evakuasi korban sedang dilakukan di lokasi jatuhnya jembatan yang baru selesai dibangun tahun 2003 ini.

Menurut informasi rubuhnya jembatan Tenggarong ini akibat adanya perbaikan pada jembatan, sementara arus kendaraan yang melewati jembatan yang dibangun menyerupai jembatan Golden Gate di Amerika tersebut tidak ditutup.

Jembatan Tenggarong setelah runtuh.

Blog biru ikut mengucapkan bela sungkawa untuk para korban. Semoga para korban luka lekas pulih dan kembali seperti sedia kala, sementara bagi mereka yang harus meregang nyawa semoga semua amal ibadah mereka diterima dan keluarga yang ditinggalkan tetap diberi ketabahan dalam menjalani ujian hidup. Untuk pemerintah segera audit apa yang salah terhadap Jembatan yang dibangun di era Bupati Syaukani tersebut.....

Rabu, 23 November 2011

baung ada, stop last ya ada...

menarik menilik asal-usul nama sebuah jalan atau daerah di jakarta. antara lain, ada yang dikaitkan dengan sebuah peristiwa bersejarah, tumbuhan yang ada di daerah itu atau tokoh yang bermukim di situ.

akan halnya nama pluit di jakarta utara sana, kita pastinya berpikir nama itu berhubungan dengan peluit seperti digunakan wasit atau polisi. ternyata, tak ada hubungannya ...
Menurut peta Topographish Bureau Batavia (1903), sebutan bagi kawasan ini adalah Fluit. Lengkapnya Fluit Muarabaru. Menurut kamus Belanda Indonesia (Wojowasito), fluit berarti suling, bunyi suling dan roti panjang sempit.

Rupanya nama kawasan itu tidak ada hubungannya dengan sulit, atau pluit, semacam pluit wasit sepakbola atau polisi. Ternyata nama kawasan tersebut berasal dari fluit, lengkapnya fluitschip yang berarti kapal (layar) panjang berlunas ramping.
yang agak lucu, kalau boleh dikatakan demikian, adalah nama jalan di depok yang dari pertigaan jalan margonda (nah, ini juga gak jelas asal usul namanya :D) menuju ke arah jalan raya bogor. satu jalan utuh itu mempunyai (sedikitnya yang saya ketahui) tiga nama. ada yang menyebutnya jalan sersan aning. tak sedikit yang mengatakan sebagai jalan siliwangi. dan, yang ketiga itu adalah jalan tole iskandar.

agak mirip dengan jalan itu, ada juga jalan dari pertigaan polsek sukmajaya menuju depok dua tengah timur dalam (ribet yah nyebutnya :D). di awal disebut sebagai jalan kebahagiaan. makin ke arah dalam berganti nama menjadi jalan kejayaan. semakin menuju ke dalam berganti lagi menjadi jalan keadilan raya. entah bagaimana proses dan sejarahnya menjadi seperti itu. pak walikota depok saja belum tentu tahu, barangkali :D

nah, sebagai pamungkas, coba perhatikan gambar di atas. mereka yang pengin turun di sini sama pak supir atau kondektur akan bilang: stoplas kiri bang. mereka tidak akan bilang stop last dengan sebutan dalam bahasa inggris. nama baung juga jarang disebut. ini juga rada-rada aneh, satu jalan punya nama dua. entah mana yang lebih dahulu muncul. sepertinya sih 'stoplas' karena ini yang lebih banyak disebut. sementara 'baung' barangkali ini nama yang belakangan dan resmi seperti ada di sini.

jadi, mau ke jalan baung atau stoplas?...

Senin, 21 November 2011

Emas Pun Melayang

INDONESIA GAGAL MERAIH MEDALI EMAS

Kesempatan emas untuk meraih medali emas gagal dimanfaatkan oleh para pemain tim nasional sepakbola SEA Games Indonesia. Indonesia hanya sanggup merengkuh medali perak karena kekalahan yang terjadi di depan publik sendiri. Ya... Usaha untuk kembali memboyong gengsi tertinggi SEA Games pupus sudah.

Timnas U-23 Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Malaysia lewat drama adu pinalti yang menyesakkan. Bagaimana tidak? Dominasi Indonesia di setiap laga melawan Malaysia pada ajang dua tahunan ini tidak berarti dominasi juga terhadap papan skor. Keuntungan bermain sebagai tuan rumah belum sanggup untuk menghadirkan dewi fortuna demi prestasi terbaik.

Timnas U-23 SEA Games

Dalam pertandingan waktu normal Indonesia harus berbagi angka. Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga peluit panjang pertandingan ditiup pengadil lapangan. Setelah dua kali babak tambahan waktu dilangsungkan tidak ada gol tambahan maka pertandingan dilanjutkan ke adu penalti. Dua algojo Indonesia gagal sementara hanya satu penendang penalti Malaysia yang tidak berhasil memasukkan bola ke gawang.

Kedudukan berakhir 5-4 menjadi kado manis buat Malaysia sebelum acara penutupan SEA Games, besok. Blog biru mengucapkan selamat buat Malaysia.

Satu kata, Masyarakat Indonesia masih rindu akan medali-medali emas sepakbola itu.....

PS: Ohya katanya ada dua penonton tewas di GBK. Turut berduka cita buat korban dan semoga keluarga diberi ketabahan. Amin.....

Minggu, 20 November 2011

maaf, perlukah...

AREA di mana sticker ini ditempel jalan kebahagiaan, depok timur, jawa barat adalah lokasi siswa-siswi sekolah menunggu angkot. 'senggolan' sedikit saja dapat membuat suasana menjadi panas membara. pernah kejadian, beberapa tahun silam, sebuah truk marinir sempat diparkir di sini karena seorang siswa yang tertusuk (kalau saia tak salah ingat siswa itu meninggal). 

akan halnya sticker itu. kenapa para pedagang di situ harus meminta maaf untuk sesuatu yang seharusnya tidak perlu dimintakan maaf? rasa sungkan? adat istiadat sebagai orang timur? wong, tawuran itu jelas-jelas mengganggu orang lain. membuat jalan menjadi macet. aktivitas pedagang pun terganggu. belum lagi kerugian material karena adanya kerusakan...

syukurlah, kini, tawuran di situ sudah jarang terjadi. sticker itu merupakan kenang-kenangan atau penanda bahwasanya tawuran itu merugikan orang lain selain diri sendiri.

Senin, 14 November 2011

umkm: dibina, jangan dibinasakan...

sudah beberapa kali saya melewati warung mie yang didominasi warna hijau itu. setiap lewat saya suka senyum membaca namanya: mie khangen, enaknya ngangenin. saya berpikir, seenak apa sih, lihat warungnya gitu-gitu aja kok. tapi, ya selalu cuma dilewatin saja. sampai satu saat ada temen (istri saya) yang pasang status: siapa mau bakso sehat. wah, bakso sehat. tidak memakai segala pernik yang beracun itu tentunya. usut punya usut, bakso sehat itu adanya di mie khangen ini. 

penasaran dengan daging bundar itu, sabtu kemarin kami menyambangi mie khangen. warungnya berada di tepi jalan merdeka, depok 2 timur. ketika masuk kami disambut dengan poster besar bertulisan: 9 alasan kenapa kita mengkomsumsi mie khangen, salah satunya:
'mie khangen selalu fresh & sehat karena di proses dan di masak pada hari yang sama dan di buat dari bahan kwalitas no 1.
"alasan-alasan" di poster yang ditempelkan di dinding warung agak berbeda dengan 8 manfaat kenapa kita mengkonsumsi mie khangen. saat kami tiba jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang namun belum semua masakan yang ada di daftar menu tersedia. lihat-lihat akhirnya pilihan jatuh pada mie hijau. harganya memang lebih mahal daripada mie biasa. mie sehat ini merupakan campuran daun katuk, bayam, sawi dan brokoli. namun, begitulah, yang namanya makanan sehat, tidak begitu sedap dipandang mata. selain mie hijau, ada juga mie orange yang berbahan dasar wortel.

siapa sebenarnya pemilik ide mie sehat ini? ternyata, adalah markiyat berlian
Di usia mudanya ia pernah bekerja di sebuah perusahaan pembuat mie kering. Pengalaman itu begitu membekas dan menjadi guru bagi Marki, demikian panggilan akrabnya untuk membuka lahan usaha. Marki meyakini mie mempunyai pasar yang sangat baik. Tua muda menyukainya dan enak disantap setiap waktu. Penyajiannya juga bermacam-macam, bisa dibuat mie rebus, mie ayam, mie bakso atau mie goring. Tak ada yang tak menyukainya. Markiyat meyakini jika ditekuni maka usaha ini akan sukses dikemudian hari. 
putra kelahiran gunung kidul, yang menamatkan kuliah di fakultas sastra ui-depok ini juga pernah bekerja di perusahaan minyak negara berlambang kuda laut. predikat mantan atlet nasional disandangnya di cabang olah raga hockey. masih dirasakan kurang kesibukannya ia pun menjadi trainer untuk pelatihan di berbagai organisasi mahasiswa, perusahaan swasta/bumn.
 
menuai sukses sebagai pengusaha mie kering, markiyat kemudian bergulat dengan mie siap saji atau mie ayam gerobak. tidak kurang dari 80 gerobak dimilikinya. masuk di tahun 2010, marki panggilannya – memulai usaha mie khangen, kedai siap saji yang menyediakan beraneka menu berbahan dasar mie. dan, dalam empat bulan sudah hadir cabang kedua di jalan raya bogor. 

dalam berusaha, marki tidak setengah-setengah. usahanya sudah mengantongi sertifikat halal dari LPPOM MUI, provinsi jawa barat. juga sertifikat mie sehat dari dinas kesehatan kota depok. dan, tentu saja sebagai umkm (usaha mikro, kecil dan menengah) mie khangen mendapatkan binaan dari pihak-pihak terkait. ditemui, sehabis meracik mie pesanan kami (ya, marki masih terjun sendiri meracik mie meski statusnya adalah juragan), saya sempat menanyakan mengapa masih menggunakan styrofoam yang merupakan kemasan yang tidak sehat dan tidak ramah lingkungan. 


sambil senyum, marki menjawab, sejatinya saya tahu ada kemasan yang sehat dan ramah lingkungan, ada styrofoam dan juga karton yang sehat. "tapi, harganya tidak ngangkat (maksudnya, kemahalan)," sambungnya. styrofoam yang dipakainya hanya berharga enam ratus per buah sudah lengkap dengan mereknya. sementara harga styrofoam sehat lebih dari seribu rupiah per buah.

barangkali, sudah saatnya, bagi pihak-pihak terkait yang mengurusi umkm untuk benar-benar membina mereka (dalam segala hal) dan bukan sebaliknya membinasakan karena mereka kekurangan akses untuk hal-hal yang dapat memajukan usaha mereka. semoga...
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger