Warung Bebas

Kamis, 13 September 2012

herman o lantang, turun gunung masuk dapur...


M16 itu adalah nomor mikrolet jurusan pasar minggu-kampung melayu. M16 bisa juga merupakan senjata api andalan negara paman sam. M16 pun julukan untuk secret intelligence service (SIS) inggris. selain tiga yang sudah saia sebutkan ada juga m 016 ui. nah, yang terakhir ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan angkutan umum, senjata maupun agen rahasia. kaitannya adalah dengan alam...

siapakah pemilik nomor registrasi itu? tak lain dan tak bukan adalah herman o lantang yang dilahirkan di tomohon sulawesi utara. oh, ya, 'm' ini kependekan dari mapala (mahasiswa pencinta alam) dan ui ya pastilah universitas indonesia. satu lagi 'o' nya itu adalah onesimus, jadi lengkapnya herman onesimus lantang. banyak sudah cerita mengenai sang sahabat alam sejati ini. sila tanyakan pada mbah google, akan keluar aneka gambar dan cerita mengenai herman. dan, ia makin tekenal sejak film 'gie' -- garapan sutradara riri riza. gie mengisahkan seorang tokoh bernama soe hok gie, mahasiswa universitas indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam -- diedarkan. 


alhamdulillah, beruntung saia bersama isteri dapat bertandang ke rumahnya. sebuah rumah sederhana namun bernilai sejarah tinggi. rumah tua di kawasan jagakarsa, jakarta selatan ini menampilkan ciri khas seorang antropolog. barang-barang antik dan ornamen budaya menjadi hiasan rumah di jalan kelapa tiga yang lalu lintasnya kerap macet.

'nama besar'nya sebagai mantan ketua mapala ui (1972-1974) dan pecinta alam yang sudah malang-melintang ke berbagai pelosok negeri tidaklah nampak manakala kami menemuinya. om herman begitu sederhana. penuh kehangatan kami berbincang-bincang. (sesekali putranya, errol, ikut berbicara). soal mendaki gunungkah? bukan. untuk yang satu itu di internet bertebaran ceritanya. kami malah kongkow soal roti. ya, betul roti. tapi, ini roti yang istimewa. healthy bread, meminjam kata-katanya.

sejak pensiun -- herman pernah bekerja di beberapa perusahaan pengeboran minyak sebagai ahli lumpur atau 'mud doctor'. sebuah profesi yang tidak ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dulu dipelajari di fakultas sastra universitas indonesia, jurusan antropologi. -- herman malah berkutat dengan gandum murni dan aneka bahan pembuat roti. 'Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe' ini nama toko kue herman. jangan bayangkan toko kue yang besar dengan pendingin udara. nama ini tampaknya hanya sekadar penanda bahwa sang empunya rumah membuat dan menjual kue. dan, kelapa tiga tak lain adalah nama jalan rumahnya.


dari mana herman mendapatkan keterampilan memasak? rupanya sudah sejak jaman mahasiswa herman piawai memasak. bakat ini nampaknya turun dari tante yang ahli masak. kalau hanya sekadar bubur manado atau klappertaart bukan masalah buatnya. herman juga punya buku resep berbahasa belanda kuno.

sambil ngobrol herman mondar-mandir menuju dapur melihat-lihat apakah rotinya sudah siap panggang. kami juga diajak melihat pohon yang usianya sudah ratusan tahun di belakang rumahnya. sambil menuju halaman belakang, kamipun mendapatkan aneka cerita mengenai koleksi pribadinya. mulai dari kursi dari hotel des indes (yang sekarang menjadi pertokoan duta merlin), kursi di rumah duka orang china, koper besi, dayung, sepeda hingga land rover.

herman mengerjakan semuanya seorang diri. mulai dari menakar bahan, mengadon, memanggang hingga membungkus rotinya. sambil bekerja ia juga tak henti berbagi cerita. ah, hanya sang waktu yang membuat kami harus pamit. dan, tiga buah mangga harum manis yang baru dipetik menjadi buah tangan...


Jumat, 17 Agustus 2012

Berkah Ramadhan

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Tuhan penguasa alam semesta. Ramadhan tahun ini cukup spesial dan terasa berbeda dibandingkan dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya.

Ramadhan tahun ini dilewati dengan datangnya anggota keluarga baru yang telah sembilan bulan lamanya 'mendekam' di perut bundanya. Berkah ramadhan itu ditandai dengan hadirnya Anang Junior ke dunia ini.

Alhamdulillah melalui proses persalinan normal akhirnya jabang bayi putra pertama kami lahir dengan selamat dan insyaallah sehat.

Tepat pada hari Minggu Wage tanggal 29 Juli 2012 pukul 14.40 WIB, telah lahir putra pertama kami yang bernama, Sindhung Jaladri Anangta Putra.

Bayi yang ketika lahir berbobot 3500 gram dengan panjang 48 cm ini kini telah menambah gelar baru di depan nama saya dengan sebutan Ayah... :)

Mohon doanya semoga dek Shindung kelak akan menjadi anak yang sholeh, menjadi penyejuk bagi orang tuanya, sehat dan cerdas, bermanfaat bagi Agama dan Ummat. Amin.






Selasa, 22 Mei 2012

muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga...

anda tahu kan yang namanya bunuh diri. apa-apaan ni kok ngomongin bunuh diri :-D. seturut  om wiki "bunuh diri adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan". itu kan seturut wiki, nah bagaimana bunuh diri dilihat dari Traditional Chinese Medicine (TCM)?

Tulisan di bawah ini, mengupas (sedikit) tentang bunuh diri dari teori TCM. Ternyata bunuh diri tidaklah sekadar urusan salah atau gagal. Tubuh yang kita miliki mempunyai jejaring fungsi yang saling berkelidberkelindan. fisik dan psikis bukanlah bagian yang terpisah. gangguan fisik dapat menyebabkan psikis menjadi sakit. dan, seterusnya silakan dibaca. oh, ya, penulisnya seorang dokter lulusan ui dan kini bermukim di new zealand menjadi praktisi TCM atawa Chinese Medicine Practitioner, yang mencakup terapi akupunktur, terapi herbal, terapi makanan, terapi kop, tuina, terapi guasha (kerokan), terapi moxa (moxibustion). kalau tulisannya agak ‘mbeling’ mohon dimaklumi karena memang sudah dari sononya :-D. kalau ingin Tanya ini dan itu, pak dokter sony dapat dihubungi di tren2000@gmail.com

Coba angkat jari siapa yang setuju dengan pernyataan di atas? :-D Kita sisihkan dulu soal masuk surga karena ini adalah wilayah gusti Allah. Muda foya-foya kemudian tua kaya raya, sepertinya enak banget ya. Tapi, apakah lantas kalau itu dicapai hidup akan menjadi aman tenteram damai? Tidak ada lagi persoalan apapun? Tunggu dulu.

Kita hidup di dunia yang berubah setiap saat. Dan, selama hayat dikandung badan tak mungkin kita lepas dari persoalan sekecil apapun. Kasus bunuh diri tiga atlet hoki nasional Canada Derek Boogard, Rick Rypien dan Wade Belak (selengkapnya lihat di sini) adalah salah satu contohnya.

Apa sih yang kurang dari mereka? Sukses, top, duit melimpah sudah mereka miliki tapi mengapa melakukan hal yang tidak terpuji itu? Mereka juga dikelilingi oleh dokter, psikolog yang boleh dikatakan siap 24-jam sehari. Para pakar itupun kebingungan. Seribu pertanyaan muncul dan sejuta penyelidikan digelar. Semua menuding bahwa penyebabnya adalah depresi. Mengapa bisa?

Nah, dilihat dari sudut Traditional Chinese Medicine (TCM), bunuh diri bukan melulu berhubungan dengan masalah spiritual atau psikologis. Namun bisa juga dari masalah fisik. Dan, yang disebut fisik di sini juga bukan hanya karena sakit fisik yang hebat seperti lumpuh kaki-tangan, tumor dan lain sebagainya. Bisa saja karena terlalu "sehat" seperti para atlet tingkat dunia yang sudah disebutkan di atas.

Dalam TCM yang namanya sakit adalah kelainan seluruh komponen tubuh yang fungsinya tidak beres. Tidak dipisahkan antara sakit fisik dan sakit psikis. Kalau ada satu fungsi atau alat tubuh, katakalah liver (hati), tidak bagus/jelek maka aspek emosi liver, yang berupa rasa marah, juga ikut menjadi sensitif. Ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Yang muncul bisa saja Cuma gejala fisik atau juga bisa hanya gejala emosi (psikis) tapi sebenarnya keduanya dalam kondisi yang sama-sama tidak sehat.

Ketika seorang atlet tingkat dunia menggunakan segala tubuhnya dengan maksimal maka akan terjadi penggunaan Qi (enerji) dan Darah yang berlebihan. Ada 4 alat tubuh yang terlibat dalam produksi darah: Limpa, Paru-paru, Jantung dan Liver. Ketika darah terpakai gila-gilaan sebanyak-banyaknya maka alat-alat tadi akan terganggu. Alat yang paling lemah akan rusak fungsinya lebih dulu. Setiap orang dilahirkan dengan perbedaan kemampuan alat-alat (organ) tubuh. Ada yang kuat ada yang lemah.

Alat yang rusak ini kelak akan sangat mempengaruhi organ lain karena semua organ dalam tubuh saling ber-interaksi. Tidak ada organ tubuh yang berdiri dan bekerja sendirian. Tuhan menciptakan tubuh sebagai sebuah super-komputer dengan jejaring yang sangat akrab. Ketika Liver sakit maka diapun dapat membuat Jantung ikut sakit, karena Jantung adalah anak dari "ibu" Liver. Sementara itu Limpa juga bisa ikut lemah karena Liver adalah majikan dari si Limpa. Begitulah hubungan antar mereka. Sama juga dengan organ-organ tubuh lainnya.

Kembali kepada atlet-atlet top sejagad yang jatuh sakit karena penggunaan tubuh yang berlebihan. Dalam TCM secara umum ada 3 faktor yang bisa menyebabkan munculnya gangguan kesehatan:

1. Lingkungan, misalnya suhu di sekitar kita. Kalau kita kedinginan atau kepanasan pasti kita jadi sakit.

2. Gaya hidup. Di dalamnya termasuk cara tidur, cara makan, jenis makanan dan minuman. Antara pukul 23 sampai 1 pagi, badan wajib tidur/istirahat. Itu adalah waktu yang amat sangat penting untuk Jantung untuk beristirahat total. Jantung selain ikut jadi produser darah juga adalah rumah emosi. Kalau rumahnya heboh maka ke-7 jenis emosi akan 'berlarian' di seluruh tubuh dan menciptakan gejala psikologis yang disebut sebagai gangguan mental.

Minum juga harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam TCM setiap individu mempunyai kebutuhan yang sangat individual. Bahkan anak kembar satu telur juga akan berbeda. Tidak ada ukuran universal seperti minum 2 liter air sehari. Minum terlalu banyak akan membuat organ di dalam tubuh 'kebanjiran' dan efeknya mirip dengan orang yang tenggelam. Fungsinya jadi terengah-engah.

Makanpun harus tepat waktu, caran dan jenisnya. Kakek-nenek kita sudah mengajarkan cara yang benar. Makanlah malam di awal malam atau bahkan di akhir sore begitu kata para sesepuh. Di atas jam 19.00 Usus halus sudah tidak bekerja lagi. Jadi bila kita makan di atas jam itu, makanan akan bertahan lebih lama di perut. Kalau hanya basi masih lumayan. Kalau jadi busuk?

Jenis makanan. Setiap benda yang dapat kita telan –termasuk batu– mempunyai 4 sifat atau karakter. Salah satu yang penting adalah suhunya. Kalau badan kita sudah dingin dan kita banyak makan makanan yang dingin atau mendinginkan maka organ-organ akan beku seperti es. Dapatlah diperkirakan apa yang akan terjadi dengan fungsinya. Faktor penting yang satu ini memang masih banyak yang belum paham. Bahkan kebanyakan para praktisi TCM sekalipun. Padahal pengetahuan ini sangat penting. Bukan hanya untuk menjaga kesehatan tetapi juga sebagai alat pengobatan yang handal. Makanan yang tepat bukan hanya bikin sehat (rohani dan jasmani) tapi jelas bisa buat panjang umur.

3. Emosi. Yang satu ini luar biasa penting. Pengaruhnya lebih dari 50%. Emosi yang tidak stabil akan sangat cepat dan kuat mempengaruhi fungsi organ tubuh. Walaupun pengalaman saya selama 4 tahun praktek TCM gangguan emosi itu biasanya disebabkan oleh ketidakberesan fungsi fisik organ-organ tubuh. Seperti penjelasan di atas, tubuh manusia memang merupakan sebuah kesatuan. Tidak pernah bisa dipisahkan antara mind and body seperti yang dikenal dalam ilmu kedokteran konvensional.

Banyak pasien saya yang datang dengan sikap nyebelin seperti sinis dan marah. Setelah fungsi alatnya membaik bukan hanya sikap tetapi bahkan kepribadian mereka berubah menjadi lebih "enteng" dan menyenangkan. Salah satu pasien saya, seorang electrician berumur 60 tahun yang sukses harta dan keluarga, begitu sinisnya ketika pertama kali datang berobat sampai selalu meledek bahwa TCM itu akan gagal mengobati kelainannya. Ketika akhirnya membaik dia menjadi seorang pelawak yang sampai pura-pura pengin menabrak saya di pasar dekat rumah. Dia tertawa terbahak-bahak di dalam mobilnya melhat saya loncat ketakutan. Berubah 180 derajat.

Penutup
Jadi, sekadar menduga bahwa seseorang memilih bunuh diri karena bingung hebat adalah tidak tepat. Sosoknya harus dilihat secara lengkap. Bukan hanya dari aspek spiritual dan psikologis belaka. Saya yakin ada gangguan hardware (fisik) serta software (psikis) yang sangat serius yang terjadi di dalam tubuhnya. Perlu dibuat analisis forensik TCM yang bisa membuat kita belajar supaya tidak terjadi pada diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai.

ilustrasi dipinjam dari http://www.presstv.ir/usdetail/176656.html

Minggu, 13 Mei 2012

Manchester City Juara Liga Inggris 2011/2012


Selamat sangat pantas diucapkan kepada Manchester City yang telah memenangkan liga Inggris musim 2011/2012. Manchester City dan Manchester United memang berbagi poin yang sama, tetapi City jauh meninggalkan United dalam urusan mencetak gol. City unggul selisih gol.

Mereka memang layak mendapatkannya. Sangat fair. Ya! Selama musim ini City telah mengalahkan United dua kali, di Ettihad dan di Old Trafford.....

Perjuangan City untuk mendapatkan gelar tahun ini sangat dramatis. Begitu dramatis.

Pada menit ke 90 mereka masih tertinggal 1-2 atas QPR, tim yang juga sedang berjuang lepas dari jerat degradasi.

Dalam dua menit terakhir mereka membobol gawang QPR untuk melengkapi musim ini dengan kemenangan.. Dan skor akhir pun berubah menjadi kemenangan 3-2 untuk City.

Lengkaplah sudah perjuangan di musim yang sangat dramatis ini. City pun menjadi juara.......!!!!!

Selamat untuk Manchester City....!!!

Trans Corp Berhenti Siaran Sementara

Trans Corp, Transtv dan Trans|7 untuk sementara tidak bisa anda nikmati siaran regulernya. Siaran kedua stasiun televisi swasta tersebut sebenarnya masih bisa disaksikan oleh pemirsa setianya, namun hanya siaran lokal saja. Misalnya daerah Surabaya akan mendapat siaran Transtv Surabaya dan Trans|7 Surabaya, begitu pula untuk daerah lain.

Hal ini dikarenakan terjadi kebakaran pada ruang genset gedung Trans Corp. Kemungkinan terjadi akibat gangguan korsleting listrik. Hmmm sebuah peribahasa yang mencerminkan kesusahan yang diderita oleh Trans Corp adalah sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Ya, mengingat baru saja Transtv kehilangan dua kru televisi terbaik mereka yang jatuh bersama pesawat Sukhoi Superjet 100 di gunung Salak, Jawa Barat. Kini, mereka harus menanggung berita duka lagi atas kebakaran yang menimpa salah satu gedung mereka.

Yah jadi melewatkan minggu malam tanpa OVJ...

Semoga lekas selesai dan kembali mengudara dengan normal deh.... Amin.

Rabu, 02 Mei 2012

tak ada istilah 'nasib sial'...

Suatu hari seorang ayah menyuruh anak-anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda. Anak pertama disuruhnya pergi pada musim DINGIN, anak ke 2 pada musim SEMI, anak ke 3 pada musim PANAS dan yang ke 4 pada musim GUGUR.

Anak pertama mendapati pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok. Anak kedua mendapati pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan. Anak ketiga mendapati pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum. Anak keempat ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahw apohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.

Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda. Ayahnya berpesan: “Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit.” Ketika kamu sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial…

Ingatlah, kamu berharga di mata ALLAH, tidak ada istilah “nasib sial” bagi orang percaya! Kerjakan yang menjadi bagianmu dan percayalah ALLAH SWT akan mengerjakan bagian-Nya…

Jika kamu tidak bersabar ketika berada di musim dingin, maka kamu akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kamu tidak akan menuai hasil di musim gugur. “Kegelapan malam tidak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan.”

Selalu ada pengharapan yang baru.

Jumat, 27 April 2012

BBM (Benar Benar Membingungkan)


Saat ini rakyat Indonesia sedang sibuk membahas topik hangat. BBM. Eits, bukan BBM Blackberry Messenger... Ya! BBM adalah singkatan dari Bahan Bakar Minyak. Namun, juga bisa diartikan benar-benar membingungkan.

Hm.. Bila kita melihat kebijakan pemerintah terhadap satu hal bernama BBM ini memang benar-benar membuat bingung rakyat. Kenaikan harga BBM sudah diputuskan untuk ditunda, bukan dibatalkan. Ini membuat pemerintah bingung menentukan opsi kebijakan untuk 'menyelamatkan' perekonomian negara.

BBM memang benar-benar vital. Ia menjadi sumber energi dalam peningkatan perekonomian. Suplay BBM secara langsung berpengaruh kepada arus barang dan jasa yang berimplikasi pada kesejahteraan dan keberlangsungan hidup rakyat.

BBM belum naik saja harga barang-barang kebutuhan masyarakat sudah melonjak duluan... Dan tidak bisa turun lagi. Kasihan jika melihat rakyat ekonomi lemah bila harga terus melonjak tanpa ada kesempatan rakyat untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Baru-baru ini muncul wacana pembatasan BBM untuk mobil bersilinder tertentu. Wah.. Repot lagi. Bagaimana coba mengeksekusi kebijakan ini di lapangan nanti. Tentunya akan sangat sulit untuk memilah kendaraan berdasarkan silinder.....

Rakyat pun makin antipati pada pemerintahan, melihat bagaimana korupsi merajalela dan tumbuh subur merata dan tersebar di seluruh lini pemerintahan mulai desa sampai istana..... Terlebih kebijakan BBM yang tidak populis makin mengerek turun tingkat kepercayaan rakyat pada pemerintah untuk mengusahakan peningkatan kesejahteraan mereka....

BBM oh BBM.. Benar-benar membingungkan, benar-benar memusingkan....

Selasa, 24 April 2012

mau jadi gula pasir atau sirop....

sudah merasa berjasa tapi kok dilupakan. jadi, sakit hati dong rasanya :D padahal, tak perlu kan seperti itu. tak perlulah gembar-gembor atas apa yang dikerjakan. toh, pada akhirnya orang juga akan tahu...
Tak ada yang lebih gusar melebihi makhluk Allah yang bernama gula pasir. Pemanis alami dari olahan tumbuhan tebu ini membandingkan dirinya dengan makhluk sejenisnya yang bernama sirop.

Masalahnya sederhana. Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, "Ini teh manis." Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.

Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan 'kopi gula pasir'. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti.

Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan. Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis. Berbeda sekali dengan sirop.

Dari segi eksistensi, sirop tidak hilang ketika bercampur. Warnanya masih terlihat. Manusia pun mengatakan, "Ini es sirop." Bukan es manis. Bahkan tidak jarang sebutan diikuti dengan jatidiri yang lebih lengkap, "Es sirop mangga, es sirop lemon, kokopandan, " dan seterusnya.

Gula pasir pun akhirnya bilang ke sirop, "Andai aku seperti kamu."

**

Sosok gula pasir dan sirop merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk umat. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.

Kalau saja gula pasir paham bahwa sebuah kebaikan kian bermutu ketika tetap tersembunyi. Kalau saja gula pasir sadar bahwa setinggi apa pun sirop dihargai, toh asalnya juga dari gula pasir. Kalau saja para pegiat kebaikan memahami kekeliruan gula pasir, tidak akan ada ungkapan, "Andai aku seperti sirop!" (MN/Eramuslim)

Kamis, 05 April 2012

minta tempe jadilah tempe...

kita sering memaksa gusti Allah untuk memberikan apa yang menurut kita paling cocok. ketika permintaan kita tidak dikabulkan, kitapun kecewa berat. galau. padahal hanya gusti Allah yang paling tahu apa yang kita butuhkan...
Di Karangayu, Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang.”Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya…” demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah salat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atas meja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.

Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti tidak akan mendapatkan uang untuk makan dan modal membeli kedelai yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. “Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku…”

Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya. Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe.

Dan… dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacangnya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang “memproses” doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi. Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau maha tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku…

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe. Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan… belum jadi. Kacang itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang tersebut. Keajaiban Tuhan akan datang… pasti, yakinnya.

Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, “tangan” Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa… berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.

Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. “Pasti sekarang telah jadi tempe!” batinnya.

Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan… dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi. Kecewa, air mata menitik di keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.

Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu.

Dan dia tiba-tiba merasa lapar…merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku,

batinnya. Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan… esok dia pun tak akan dapat makan.

Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan “teman-temannya” sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya mulai memuncak.

Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat…

Tiba-tiba sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya. Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya? Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat.

Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menengadahkan tangan. Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe…

Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe…

Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi? tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. “Duh Gusti… bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?” ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat, pembaca?? Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi!

“Alhamdulillah!” pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli. Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. “Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?”

Ooh, bukan begitu, Bu. Anak saya yang kuliah di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu?

Kisah yang biasa bukan, dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa dan “memaksakan” Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok untuk kita. Dan, jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa. Padahal Allah paling tahu apa yang paling cocok untuk kita. Bahwa semua rencananya adalah sangat sempurna.

Kisah sederhana yang menarik, karena seringkali kita pun mengalami hal yang serupa. Di saat kita tidak memahami ada hikmah di balik semua skenario yang Allah SWT takdirkan.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah 216)

Jumat, 16 Maret 2012

naik-naik ke pohon...

siswa-siswa ini kok tidak belajar. lagi jam istirahat kok makanya mereka bermain-main di luar. kebetulan di halaman ada pohon cherry. tiga anak kelas 3 sd di depok inipun seakan berlomba memanjat pohon cherry untuk memetik buahnya. berbahaya? tentu saja. kalau sudah tahu begitu kok malah dilakukan. mengapa mereka tidak main di halaman sekolah?

ternyata, sekolah murid-murid ini sedang direnovasi. untuk sementara siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 3 dipindahkan ke sebuah gedung yang difungsikan sebagai sekolah. jadi, janganlah heran kalau bangunan itu tidak mempunyai tempat bermain. sebagai gantinya mereka panjat-memanjat pohon. sementara mereka yang duduk di kelas 4 sampai kelas 6 dititipkan di sebuah SD negeri terdekat.

sejatinya mereka sudah dapat menempati gedung yang baru, tapi -- menurut rumor -- akibat ulah oknum pemborong yang memboyong dana pembangunan untuk dirinya sendiri, renovasipun terhenti. pihak sekolah angkat tangan dan menyerahkan kepada para orang tua bila ingin berunjuk rasa. lepas tangan? entahlah. yang pasti suasana belajar tidaklah senyaman di sekolah yang sebenarnya. bayangkan juga siswa-siswi kelas 6 yang akan ujian nasional. dan, perpindahan sementara ini juga membebani para orang tua karena mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi...

Senin, 12 Maret 2012

bumi subur, laut kaya, otak padang pasir...

kita berdiri di bumi subur, dan laut kaya, tapi otak kita di padang pasir... beberapa kali, gerson poyk menyebutkan kalimat itu. apa artinya? kita terasing di negeri sendiri!

kenalkah anda dengan nama itu? coba tanyakan pada putera-puteri, teman anda atau diri anda sendiri. barangkali ada yang mengetahuinya. atau, jangan-jangan lebih banyak yang tidak mengenalnya. tidaklah heran bila demikian adanya. sekarang memang bukan eranya gerson poyk mirip nama ceko atau swedia?:D dulu sayapun berpikir beliau adalah penulis bule lagi. boleh jadi di mancanegara nama gerson poyk lebih berkibar.

siapakah gerson poyk yang merupakan salah satu pencetus 'manikebu'? ia dilahirkan di pulau rote, nusa tenggara timur, 16 Juni 1931, tidak jauh dari mercusuar kecil dekat pelabuhan. pernah mengabdi sebagai guru kemudian ia beralih menjadi wartawan sinar harapan 1963-1970. selepas menjalani karir sebagai wartawan, poyk menjadi penulis full time hingga kini. sampai sekarang? ya, sampai sekarang, buku terakhirnya adalah 'keliling indonesia, dari era bung karno sampai sby'. selain itu, poyk adalah peserta angkatan pertama dari Indonesia pada international writing program di iowa university, amerika serikat. hadiah adinegoro didapatnya dua kali pada 1985 dan 1986, dan sea write award diperoleh 1989.

sabtu kemarin, di tengah siraman hujan gerimis yang berangsur mengecil dan membesar lagi, saya beserta istri berkesempatan bertemu dengan gerson. sejatinya rumahnya mudah ditemukan tapi karena catatan alamat ketinggalan, jadilah kami bagaikan orang asing di tanah depok. jalan rumah gerson yang seharusnya bernama haji miun, kami tanyakan jadi haji muin. ada yang memberitahukan, alhamdulillah, dan semakin mendekati lokasi. bahkan, rumahnya sempat kami lewati. ketika kami bertanya dengan seorang bapak: oh pak gerson, itu rumahnya udah kelewatan.

sederhana. inilah kesan pertama ketika melihat rumah penerima penghargaan 'life time award' dari kompas. di sudut kanan halaman (bagai tak terurus) terserak bambu kuning yang baru ditebang. "saya tebang karena tumbuhnya merusak tembok tetangga," ujar gerson. sebuah meja dari akar pohon menjadi penghias utama yang ditemani kursi tamu a la kadarnya.

ruang tamunya juga sangat sederhana. sofa yang sudah lama belum berganti baju serta meja kayu menemani kami berbincang-bincang. "maaf ya saya sambil merokok," katanya mengawali pembicaraan sambil menyalakan rokok kreteknya. opa berusia 81 tahun ini kelihatannya perokok berat. habis satu batang, jeda sebentar disambung lagi dengan batang rokok yang baru. meski, kelihatannya, pendengarannya agak terganggu pembicaraan kami berjalan dengan lancar.

apa kegiatan gerson sehari-hari? "saya baru menulis tiga cerita pendek untuk mengasapi dapur," katanya sambil tersenyum. sampai sekarang ia memang masih selalu menulis dengan laptop. ia juga sedang merampungkan sebuah esei mengenai terorisme. selain menulis, gerson juga aktif berkebun. penyakit asam urat tidak mengurangi kegiatan berkebunnya. biasanya ia bersepeda menuju kebunnya yang disebutkan dekat sebuah situ di daerah raden saleh, depok. sayang karena hujan kami tak sempat bertandang ke kebunnya. "sekarang sedang panen pepaya california," ujarnya lagi. tak terasa hampir dua jam kami habiskan waktu untuk berbincang-bincang dengan penulis yang kondang di jamannya ini. oh, ya, gerson poyk kini juga mengelola yayasan trimedia yang menyelenggarakan sanggar creative writing dan jurnalistik serta menerbitkan karya-karya sastra.

adakah yang berminat menimba ilmu dari gerson? jangan ragu, kelihatan ia tak pelit untuk berbagi ilmu. mau menulis cerpen atau membuat puisi 'yang lahir dari hati', mengapa tidak berguru kepada sastrawan yang seangkatan dengan satyagraha hoerip ini.

Minggu, 11 Maret 2012

Bonek


Bondo Nekat. Itu julukan yang melekat di benak masyarakat. Ya! Sekelompok suporter salah satu klub sepakbola ternama yang berkostum utama hijau-hijau itu memang sudah sangat terkenal ke seluruh negeri.

Asal-muasal nama bonek itu adalah karena mereka memang benar-benar bondo nekat alias bermodal nekat saja. Berangkat ke stadion tanpa harus merogoh kocek, tanpa harus membayar tiket, yang penting masuk terus mendukung tim kesayangan yang tak lain tak bukan adalah tim bajul ijo.

Dimanapun tim bajul ijo bertanding mereka dengan sukarela dan memang bondo nekat saja untuk harus hadir di sisi lapangan, apapun dan bagaimanapun caranya! Semangat mereka patut diacungi jempol untuk setia dan selalu menonton dan mendukung tim kebanggaan.

Angkernya nama bonek menjadi tameng rasa percaya diri berlebih bagi pemuda-pemuda yang ingin menyalurkan hasrat mendukung tim kebanggaan. Apapun akan mereka lakukan demi melihat tim kebanggaan mereka bertanding.

Bangganya bukan main kalau mereka bisa berangkat dengan menumpang kendaraan bak terbuka yang mereka hadang di tengah jalan. Berkostum hijau-hijau dan beratribut tim sepakbola yang logonya terpampang di dada mereka. Keinginan mereka linier dengan julukan mereka, selalu ingin gratis, gak mbondo! Masuk stadion tanpa bayar. Keren bagi mereka, pengalaman yang mengasyikkan.

Di sisi lain, bagi warga masyarakat yang melihat tindak-tanduk para bonek jarang menemui satu hal yang sama. Masyarakat kebanyakan tidak suka dengan para bonek yang identik dengan kekerasan... Masyarakat terlanjur antipati.

Gesekan sedikit saja bisa menciptakan gejolak luar biasa. Tawuran, penjarahan dan perkelahian massal tidak jarang menjadi headline berita saat tim bajul ijo bertanding. Sudah nggak kaget lagi.

Rasanya trenyuh dan prihatin melihat beberapa orang bonek harus tewas dalam rangka mendukung tim yang seharusnya mereka dukung dengan penuh sportivitas dan kesantunan.

Kapan bonek menjadi santun?

NB: Tapi nggak semua bonek seperti itu. Hanya oknum kok..... Tapi oknumnya banyak.

Minggu, 26 Februari 2012

rokok berbahaya, itu kan cuma mitos...

ibarat berkoar-koar di padang pasir. begitulah kalau kita berteriak kepada para perokok untuk menghentikan kebiasaannya merokok. ada yang berhenti, ada juga yang menjadi generasi penerus seperti di gambar sebelah...

peringatan di bungkus rokok yang sejatinya merusak desain itu :D tak pernah diambil pusing. ah, itu kan hanya sekadar kumpulan kata. atau, barangkali, perlu mengikuti yang di manca negara, seperti di brazil, yang langsung memperlihatkan dampak yang ditimbulkan.

begitu pula dengan peringatan di ruang-ruang publik yang nyata-nyata melarang orang untuk merokok bagaikan angin lalu. di angkutan umum? sama saja. siapa yang berani menegur atau melarang pak pengemudi dan kondektur untuk mematikan rokoknya? alih-alih dimatikan bisa-bisa sang penumpang diminta turun. begitu pula kalau kita menegur penumpang sama saja. meski ada juga yang langsung mematikan rokoknya ketika ditegur. anehnya, dan, nyatanya, justru mereka yang muda usia yang ditegur baik-baik malah jadi sungkan. sementara yang lebih tua atau tuaan malahan marah-marah kalau ditegur.

bagi kebanyakan orang indonesia, bahaya merokok boleh jadi terdengar seperti mitos belaka: "si fulan sudah bertahun-tahun merokok malah sehat-sehat saja" atau "merokok atau tidak, kita pasti mati juga". semua peringatan akan bahaya merokok akhirnya tenggelam oleh pesan-pesan yang lebih gencar dan dibungkus sedemikian menariknya di berbagai media. mereka meneriakkan: kesan jantan, gaul, modern dan lain sebagainya.

bagaimana dengan pemerintah? cukai rokok merupakan salah satu pemasukan bagi negara. membangun dengan asap rokok?. meski ada kementerian kesehatan yang berurusan dengan rokok, ada juga perwakilan rakyat yang membuat undang-undang tentang rokok. semua seakan tidak ada artinya. di pihak lain ada  aliansi masyarakat tembakau indonesia yang memosisikan diri:
sebagai suatu wadah perjuangan bagi petani tembakau, cengkeh, pekerja, konsumen, peritel, asosiasi, maupun pabrikan rokok dalam rangka melestarikan industri tembakau Indonesia yang berkualitas
dan, ada juga masyarakat peduli kesehatan akibat dampak rokok yang mempunyai misi:
Menjadikan masyarakat Indonesia terbebas dari resiko akibat dampak negatif dari rokok. 
entah sampai kapan, tarik-menarik kepentingan ini terus berlangsung. atau ingin menunggu seperti non smoking area itu? wallahualam bi'shawab...

Rabu, 22 Februari 2012

made in england, loh...

GAK nasionalis? usahlah kita langsung melabeli sesuatu dengan cara spontan. ini kan hanya urusan sebilah besi bermotif tikar berwarna kuning di jalan margonda-depok. lazimnya benda itu disebut 'polisi tidur'. barangkali yang membuat ia disebut tidak nasionalis adalah tulisan 'made in england' pada tubuhnya. impor dong? tentu saja, harganya pun hanya rp 50 juta per buah (atau per keping ya?)

mengapa sih harus impor? kok ya untuk urusan polisi tidur kita harus membuang-buang devisa. apakah kita tidak mampu membuatnya? kita kan sudah mampu membuat kapal terbang. mobil nasionalpun kita pernah memiliki, meski buatan korea. biar lebih mudah dan tidak mengganggu kendaraan yang lewat, semisal harus dicor seperti di jalan-jalan perumahan? 

katakanlah demikian adanya. kok ya tetap aneh ada polisi tidur di jalan raya alias jalan utama. sejatinya ada keputusan menteri perhubungan nomor 3 tahun 1994 mengenai pembuatan polisi tidur, yang salah satunya adalah "polisi tidur ditempatkan pada jalan di lingkungan pemukiman".

siapakah yang harus bertanggung jawab? pemkot depok atau dinas perhubungan pemkot depok?

Senin, 20 Februari 2012

Kecelakaan

Hampir tiap hari, ya! Hampir tiap hari kini kita disuguhi dengan berita menyedihkan tentang kecelakaan di jalan raya yang melibatkan kendaraan seperti bus dan kendaraan angkutan lainnya... Saya pun sudah susah untuk mengingat banyaknya kejadian tersebut, mulai dari bis yang nyungsep di kolam renang, mendarat di dasar sungai setelah serempetan dengan sedan mabuk, dll....

Semua seperti diawali dengan berita gempar tentang sosok wanita subur yang berinisial A, lantas peristiwa lain menyusul berurutan seperti tiada henti.... Sudah sedemikian parahkan transportasi kita sekarang? Saya prihatin dan trenyuh melihat serta mendengar beritanya...

Sudah waktunya kini untuk memperbaiki segala sisi dan aspek transportasi mulai dari jalan raya hingga kelaikan kendaraan yang harus diperiksa secara detil dan menyeluruh. Hm... Jangan sampai ada korban-korban lagi..... :(

Tidak hanya itu, pengendaranya pun harus lebih santun lagi dalam mengemudi di jalan umum. Tidak bisa dipungkiri bahwa human error merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Saya malu dengan warga Jepang yang notabene produsen otomotif terbesar dunia. Ketika bertemu dengan pejalan kaki yang hendak menyeberang mereka memelankan kendaraan dan mempersilahkan pejalan kaki untuk menyeberang. Jauh berbeda dengan disini yang sangat acuh. Yang penting saya nyampe lebih cepat... :)

Selasa, 14 Februari 2012

valentine lagi deh...

udah sore nih, kok belum ada yang ngirimin coklat ya. kok, dia belum ngirimin sms ya. kok belum ada yang ngasih mawar merah. atau, ni coklat mau dikirim ke siapa ya, layu juga deh nih red rose-nya. dan, lain sebagainya...

banyak cara menyatakan kasih sayang. kalau mau dipas-paskan dan mengikuti budaya dari luar, ya pilihannya adalah 'valentine day' yang selalu jatuh pada tanggal 14 februari. dan, identik dengan warna pink. semua kalau bisa di-pink-an. tapi, saya tidak pengin menulis mengenai sejarah valentine ataupun pro-kontra mengenainya. biarlah itu menjadi wacana para pakar yang berkepentingan. saya hanya mencoba menggambarkan valentine day tahun 2012... 

tahun ini, saya tidak begitu melihat kemeriahan hari valentine. di mal yang saya lewati juga tidak begitu mencolok hiasannya. oh, barangkali itu mal di pinggir kota alias di depok. tadi, OB yang habis 'jalan-jalan' di plaza senayan bilang sama saya: pak kok banyak perempuan yang bawa kembang mawar. segera saya sambar, bunganya warna merah kan. si OB menganggukkan kepalanya. di jalan-jalan juga tidak banyak yang menggunakan busana bernuansa pink. (di kantor juga tidak ada :D) 

namun, di suratkabar, aneka pariwara yang berhubungan (atau dihubung-hubungkan) dengan valentine tetap marak adanya. semua saja menjadi sahih untuk dijadikan hadiah valentine. telepon genggam, kamera, boneka, susu bubuk, coklat (yang ini mah karuan banget yah, secara valentine kan identik dengan coklat), produk bank. malah di depok ada sebuah pengembang perumahan yang menawarkan promo valentine.

pada akhirnya, valentine day hanyalah sebuah komoditas yang bisa dijadikan apa saja oleh para pedagang. entah dengan cara yang halus seakan-akan itu benar adanya atau paksakan saja agar bernuansa valentine. mau ikut atau tidak, semuanya terpulang kepada diri masing-masing...

Senin, 13 Februari 2012

ditindak? ah, cuek aja deh...


    
dari tahun ke tahun ternyata tidak ada perubahan. alias jalan di tempat. kain rentang dengan ancaman ternyata tidak membuat jera para pelaku trek-trek-an. mereka kembali dan kembali lagi.

dari tahun 2008 sudah ada peringatan itu. tahun 2009 peringatan malah lebih keras: jangan ambil resiko, urusannye bisa berabe!!! di tahun 2012, malahan polisi, tentara, pemda dki dan yang lainnya ikutan di situ.

entah apa ada yang di benak mereka? jelas-jelas apa yang mereka lakukan bukan hanya membahayakan diri mereka tapi juga orang lain yang tidak ada hubungannya dengan trek-trek-an. mereka juga sadar bahwa jalan bukanlah arena balap. entah sudah berapa banyak korban yang jatuh.

yang mengerikan spanduk serupa juga ada di dekat kantor dpp pdip, lenteng agung. bearti, kegiatan ini bukannya berkurang melainkan meluas.

Rabu, 08 Februari 2012

hukum adalah hukum tapi di mata hakim...

bisakah atau maukah para hakim berbuat seperti ini?

Cerita ini terjadi di kota New York pada pertengahan 1930an ketika AS mengalami depresi ekonomi. Saat itu hari amat dingin. Di seluruh penjuru kota , orang-orang miskin nyaris kelaparan.

Di suatu ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk menyimak tuntutan terhadap seorang wanita yang dituduh mencuri septong roti. Wanita itu berdalih bahwa anak perempuannya sakit, cucunya kelaparan, dan karena suaminya telah meninggalkan dirinya. Tetap saja penjaga toko yang rotinya dicuri menolak untuk membatalkan tuntutan. Ia memaksa bahwa wanita itu harus dihukum untuk menjadi contoh bagi yang lainnya.

Hakim itu menghela nafasnya. Sebenarnya ia enggan menghakimi wanita ini. Tetapi ia tidak punya pilihan lain. "Maafkan saya," katanya sambil memandang wanita itu. "Saya tidak bisa membuat pengecualian. Hukum adalah hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda kamu sepuluh dolar, dan jika kamu tidak mampu membayarnya maka kamu harus masuk penjara sepuluh hari."

Wanita itu tertunduk, hatinya remuk. Tanpa disadarinya, sang hakim mencopot topinya, mengambil uang sepuluh dolar dari dompetnya, dan meletakkan uang itu dalam topinya.

Ia berkata kepada hadirin: "Saya juga mendenda masing-masing orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar lima puluh sen karena tinggal dan hidup di kota ini dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk menyelamatkan cucunya dari kelaparan. Tuan Bailiff, tolong kumpulkan dendanya dalam topi ini lalu berikan kepada terdakwa."

Akhir cerita, wanita itu meninggalkan ruang sidang sambil mengantongi empatpuluh tujuh dolar dan lima puluh sen, termasuk di dalamnya lima puluh sen yang dibayarkan oleh penjaga toko yang malu karena telah menuntutnya.*

Tepuk tangan meriah dari kumpulan penjahat kecil, polisi New York, dan staf pengadilan yang berada dalam ruangan sidang mengiringi kepergian wanita itu.

Selasa, 24 Januari 2012

kalau setiap orang ingin menjadi pahlawan...

judul asli tulisan yang saya kutip dari milis ini adalah "Aku Ingin Menjadi Orang Yang Bertepuk Tangan di Tepi Jalan" dan bagian akhirnya dilengkapi dengan puisi gibran tentang anak. tapi, saya ubah, kalau setiap orang ingin menjadi pahlawan, siapa yang akan bertepuk tangan di pinggir jalan kala sang pahlawan lewat?
Aku Ingin Menjadi Orang Yang Bertepuk Tangan di Tepi Jalan

Read more at: http://www.ocidbrass.com/2012/01/aku-ingin-menjadi-orang-yang-bertepuk.html
Copyright ocidbrass.com Under Common Share Alike Atribution
Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya. Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja.

Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar. Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak kami: Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa? Anak kami menjawab: Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian luar biasa. Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya tanpa tertahankan tertawa sendiri.

Pada pertengahan musim gugur, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya. Anak perempuan kami yang berusia 15 tahun terlihat sibuk sekali sedang membantu anak-anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya kelak. Di bawah desakan orang banyak, akhirnya dia menjawab dengan sungguh-sungguh: Kelak ketika aku dewasa, cita-cita pertamaku adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari dan bermain-main. Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan akan cita-cita keduanya. Dia menjawab dengan besar hati: Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang-bintang. Semua sanak keluarga tertegun dibuatnya, saling pandang tanpa tahu akan berkata apa lagi. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali.

Sepulangnya ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak menjadi guru TK? Apakah kami tetap akan membiarkannya menjadi murid kualitas menengah? Sebetulnya, kami juga telah berusaha banyak. Demi meningkatkan nilai sekolahnya, kami pernah mencarikan guru les pribadi dan mendaftarkannya di tempat bimbingan belajar, juga membelikan berbagai materi belajar untuknya. Anak kami juga sangat penurut, dia tidak membaca komik lagi, tidak ikut kelas origami lagi, tidur bermalas-malasan di akhir minggu juga tidak dilakukan lagi. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan tanpa henti. Namun biar bagaimana pun dia tetap seorang anak-anak, tubuhnya tidak bisa bertahan lagi dan terserang flu berat. Biar sedang diinfus dan terbaring di ranjang, dia tetap bersikeras mengerjakan tugas pelajaran, akhirnya dia terserang radang paru-paru. Setelah sembuh, wajahnya terlihat kurus banyak. Akan tetapi ternyata hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja nomor 23.

Kemudian, kami juga mencoba untuk memberikan penambah gizi dan rangsangan hadiah, setelah berulang-ulang menjalaninya, ternyata wajah anak perempuanku semakin pucat saja. Apalagi, setiap kali akan ujian, dia mulai tidak bisa makan dan tidak bisa tidur, terus mencucurkan keringat dingin, terakhir hasil ujiannya malah menjadi nomor 33 yang mengejutkan kami. Aku dan suamiku secara diam-diam melepaskan aksi menarik bibit ke atas demi membantunya tumbuh ini. Dia kembali pada jam belajar dan istirahatnya yang normal, kami mengembalikan haknya untuk membaca komik, mengijinkannya untuk berlangganan majalah "Humor anak-anak" dan sejenisnya, sehingga rumah kami menjadi tenteram kembali. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak mengerti akan nilai sekolahnya.

Pada akhir minggu, teman-teman sekerja pergi rekreasi bersama. Semua orang mempersiapkan lauk terbaik dari masing-masing, dengan membawa serta suami dan anak untuk piknik. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa dan guyonan, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan karya seni pendek. Anak kami tiada keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan gembira. Dia sering kali lari ke belakang untuk menjaga bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat agak miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap jus sayuran yang bocor ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan terjadi satu kejadian di luar dugaan. Ada dua orang anak lelaki, satunya adalah bakat matematika, satunya lagi adalah ahli bahasa Inggeris. Kedua anak ini secara bersamaan menjepit sebuah kue beras ketan di atas piring, tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau membaginya. Walau banyak makanan enak terus dihidangkan, mereka sama sekali tidak mau peduli. Orang dewasa terus membujuk mereka, namun tidak ada hasilnya. Terakhir anak kami yang menyelesaikan masalah sulit ini dengan cara sederhana yaitu lempar koin untuk menentukan siapa yang menang.

Ketika pulang, jalanan macet dan anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku terus membuat guyonan dan membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan banyak bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan, membuat anak-anak ini terus memberi pujian. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio masing-masing. Ketika mendengar anak-anak terus berterima kasih, tanpa tertahankan pada wajah suamiku timbul senyum bangga.

Sehabis ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau nilai sekolah anakku tetap kualitas menengah. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang hendak diberitahukannya, hal yang pertama kali ditemukannya selama 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi dan alasannya. Selain anakku, semua teman sekelasnya menuliskan nama anakku.
Alasannya sangat banyak: antusias membantu orang, sangat memegang janji, tidak mudah marah, enak berteman, dan lain-lain, paling banyak ditulis adalah optimis dan humoris. Wali kelasnya mengatakan banyak usul agar dia dijadikan ketua kelas saja. Dia memberi pujian: Anak anda ini, walau nilai sekolahnya biasa-biasa saja, namun kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu.

Saya berguyon pada anakku, kamu sudah mau jadi pahlawan. Anakku yang sedang merajut selendang leher terlebih menundukkan kepalanya dan berpikir sebentar, dia lalu menjawab dengan sungguh-sungguh: “Guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Dia pelan-pelan melanjutkan: “Ibu, aku tidak mau jadi pahlawan, aku ingin jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Aku terkejut mendengarnya dan mengamatinya dengan seksama.

Dia tetap diam sambil merajut benang wolnya, benang warna merah muda dipilinnya bolak balik di jarum bambu, sepertinya waktu yang berjalan di tangannya mengeluarkan kuncup bunga. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Pada ketika itu, hatiku tergugah oleh anak perempuan yang tidak ingin menjadi pahlawan ini. Di dunia ini ada berapa banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi pahlawan, namun akhirnya menjadi seorang biasa di dunia fana ini. Jika berada dalam kondisi sehat, jika hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hati, mengapa anak-anak kita tidak boleh menjadi seorang biasa yang baik hati dan jujur.

Jika anakku besar nanti, dia pasti akan menjadi seorang isteri yang berbudi luhur, seorang ibu yang lemah lembut, bahkan menjadi seorang teman kerja yang suka membantu, tetangga yang ramah dan baik. Apalagi dia mendapatkan ranking 23 dari 50 orang murid di kelasnya, kenapa kami masih tidak merasa senang dan tidak merasa puas? Masih ingin dirinya lebih hebat dari orang lain dan lebih menonjol lagi? Lalu bagaimana dengan sisa 27 orang anak-anak di belakang anakku? Jika kami adalah orangtua mereka, bagaimana perasaan kami?

Rabu, 18 Januari 2012

Satu Tahun Pernikahan

Hari ini, tak terasa setahun sudah kita mengarungi bahtera hidup bersama.... Banyak suka dan duka yang kita rekam bersama, sayang... Semua menjadi satu dalam hati....


Satu kado istimewa adalah dedek yang sekarang masih bersembunyi di perut bunda.... Hmm.. Ga sabar melihat datangnya si buah hati.... :)

bis, eh, bus yang kutunggu-tunggu...

Bis sekolah yang ku tunggu
Ku tunggu tiada yang datang
Ku telah lelah berdiri
Berdiri menanti nanti


meski bahasa bakunya adalah bus, koes plus lebih suka menggunakan kata bis ketimbang bus. dan, lebih enak juga menyebut bis sekolah daripada bus sekolah ketika dinyanyikan. coba deh, kalau tidak percaya :D

ngomong-ngomong soal bus sekolah di jakarta, seturut ini sudah digulirkan sejak tahun 2007 dan di tahun 2008 ditambah lagi jumlah armada dan trayeknya. entah sekarang di tahun 2012 armada dan trayeknya bertambah atau malah berkurang.

sewaktu smp dulu saya juga penggemar, eh, pengguna bus sekolah. namun, warnanya bukanlah kuning melainkan biru. ini juga sejatinya adalah bus jemputan sekolah. karenanya tidaklah gratis alias harus membayar. cara pembayaran setiap kali ikut, jadi kalau tidak ikut ya tidak usah membayar.

sebenarnya naik bus sekolah ada enaknya juga. kalau telat karena macet ya tidak menjadi masalah. tak akan ada pertanyaan macam-macam dari guru piket. tidak enaknya ya, mau tak mau harus tepat waktu. tak ada cerita bus sekolah mau menunggu. kalau kita tak ada di tempat biasa menunggu, bagi sang pengemudi itu artinya kita tidak ikut.

saya pernah punya 'setori' gak enak dengan bus sekolah ini. jaman smp itu kan lagi sok-sok-nya. alih-alih membawa tas, buku malah diikat menggunakan ikat pinggang. tempat pensil dan sebagainya juga tidak dipakai. nah, saya pernah mengantungi jangka di kantung celana belakang. alhasil, tanpa saya sadari, jangka itu merobek kulit penutup kursi. awalnya saya tidak tahu.

sang supir yang anak muda marah-marah karena kursi robek. saya dan teman-teman cuek saja. lah, dia gak pernah ngomong. baru belakangan dia ngomong. padahal, kami sudah siap-siap saja kalau diajak berkelahi (sok banget yak :D). buntutnya, saya dan teman-teman harus mengganti-rugi. untung saja jumlahnya tidak banyak dan masih masuk akal untuk ukuran anak smp.

menginjak sma, saya tidak lagi menggunakan bus sekolah. karena bus diganti dengan ukuran yang lebih besar dan tidak lagi melewati daerah tempat tinggal saya. sebagai gantinya saya nunut teman yang dekat rumah :D

nah, apakah anda punya 'setori' juga dengan bus sekolah?
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger