Warung Bebas

Selasa, 24 Januari 2012

kalau setiap orang ingin menjadi pahlawan...

judul asli tulisan yang saya kutip dari milis ini adalah "Aku Ingin Menjadi Orang Yang Bertepuk Tangan di Tepi Jalan" dan bagian akhirnya dilengkapi dengan puisi gibran tentang anak. tapi, saya ubah, kalau setiap orang ingin menjadi pahlawan, siapa yang akan bertepuk tangan di pinggir jalan kala sang pahlawan lewat?
Aku Ingin Menjadi Orang Yang Bertepuk Tangan di Tepi Jalan

Read more at: http://www.ocidbrass.com/2012/01/aku-ingin-menjadi-orang-yang-bertepuk.html
Copyright ocidbrass.com Under Common Share Alike Atribution
Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya. Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja.

Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar. Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak kami: Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa? Anak kami menjawab: Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian luar biasa. Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya tanpa tertahankan tertawa sendiri.

Pada pertengahan musim gugur, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya. Anak perempuan kami yang berusia 15 tahun terlihat sibuk sekali sedang membantu anak-anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya kelak. Di bawah desakan orang banyak, akhirnya dia menjawab dengan sungguh-sungguh: Kelak ketika aku dewasa, cita-cita pertamaku adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari dan bermain-main. Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan akan cita-cita keduanya. Dia menjawab dengan besar hati: Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang-bintang. Semua sanak keluarga tertegun dibuatnya, saling pandang tanpa tahu akan berkata apa lagi. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali.

Sepulangnya ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak menjadi guru TK? Apakah kami tetap akan membiarkannya menjadi murid kualitas menengah? Sebetulnya, kami juga telah berusaha banyak. Demi meningkatkan nilai sekolahnya, kami pernah mencarikan guru les pribadi dan mendaftarkannya di tempat bimbingan belajar, juga membelikan berbagai materi belajar untuknya. Anak kami juga sangat penurut, dia tidak membaca komik lagi, tidak ikut kelas origami lagi, tidur bermalas-malasan di akhir minggu juga tidak dilakukan lagi. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan tanpa henti. Namun biar bagaimana pun dia tetap seorang anak-anak, tubuhnya tidak bisa bertahan lagi dan terserang flu berat. Biar sedang diinfus dan terbaring di ranjang, dia tetap bersikeras mengerjakan tugas pelajaran, akhirnya dia terserang radang paru-paru. Setelah sembuh, wajahnya terlihat kurus banyak. Akan tetapi ternyata hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja nomor 23.

Kemudian, kami juga mencoba untuk memberikan penambah gizi dan rangsangan hadiah, setelah berulang-ulang menjalaninya, ternyata wajah anak perempuanku semakin pucat saja. Apalagi, setiap kali akan ujian, dia mulai tidak bisa makan dan tidak bisa tidur, terus mencucurkan keringat dingin, terakhir hasil ujiannya malah menjadi nomor 33 yang mengejutkan kami. Aku dan suamiku secara diam-diam melepaskan aksi menarik bibit ke atas demi membantunya tumbuh ini. Dia kembali pada jam belajar dan istirahatnya yang normal, kami mengembalikan haknya untuk membaca komik, mengijinkannya untuk berlangganan majalah "Humor anak-anak" dan sejenisnya, sehingga rumah kami menjadi tenteram kembali. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak mengerti akan nilai sekolahnya.

Pada akhir minggu, teman-teman sekerja pergi rekreasi bersama. Semua orang mempersiapkan lauk terbaik dari masing-masing, dengan membawa serta suami dan anak untuk piknik. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa dan guyonan, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan karya seni pendek. Anak kami tiada keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan gembira. Dia sering kali lari ke belakang untuk menjaga bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat agak miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap jus sayuran yang bocor ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan terjadi satu kejadian di luar dugaan. Ada dua orang anak lelaki, satunya adalah bakat matematika, satunya lagi adalah ahli bahasa Inggeris. Kedua anak ini secara bersamaan menjepit sebuah kue beras ketan di atas piring, tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau membaginya. Walau banyak makanan enak terus dihidangkan, mereka sama sekali tidak mau peduli. Orang dewasa terus membujuk mereka, namun tidak ada hasilnya. Terakhir anak kami yang menyelesaikan masalah sulit ini dengan cara sederhana yaitu lempar koin untuk menentukan siapa yang menang.

Ketika pulang, jalanan macet dan anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku terus membuat guyonan dan membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan banyak bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan, membuat anak-anak ini terus memberi pujian. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio masing-masing. Ketika mendengar anak-anak terus berterima kasih, tanpa tertahankan pada wajah suamiku timbul senyum bangga.

Sehabis ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau nilai sekolah anakku tetap kualitas menengah. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang hendak diberitahukannya, hal yang pertama kali ditemukannya selama 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi dan alasannya. Selain anakku, semua teman sekelasnya menuliskan nama anakku.
Alasannya sangat banyak: antusias membantu orang, sangat memegang janji, tidak mudah marah, enak berteman, dan lain-lain, paling banyak ditulis adalah optimis dan humoris. Wali kelasnya mengatakan banyak usul agar dia dijadikan ketua kelas saja. Dia memberi pujian: Anak anda ini, walau nilai sekolahnya biasa-biasa saja, namun kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu.

Saya berguyon pada anakku, kamu sudah mau jadi pahlawan. Anakku yang sedang merajut selendang leher terlebih menundukkan kepalanya dan berpikir sebentar, dia lalu menjawab dengan sungguh-sungguh: “Guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Dia pelan-pelan melanjutkan: “Ibu, aku tidak mau jadi pahlawan, aku ingin jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Aku terkejut mendengarnya dan mengamatinya dengan seksama.

Dia tetap diam sambil merajut benang wolnya, benang warna merah muda dipilinnya bolak balik di jarum bambu, sepertinya waktu yang berjalan di tangannya mengeluarkan kuncup bunga. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Pada ketika itu, hatiku tergugah oleh anak perempuan yang tidak ingin menjadi pahlawan ini. Di dunia ini ada berapa banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi pahlawan, namun akhirnya menjadi seorang biasa di dunia fana ini. Jika berada dalam kondisi sehat, jika hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hati, mengapa anak-anak kita tidak boleh menjadi seorang biasa yang baik hati dan jujur.

Jika anakku besar nanti, dia pasti akan menjadi seorang isteri yang berbudi luhur, seorang ibu yang lemah lembut, bahkan menjadi seorang teman kerja yang suka membantu, tetangga yang ramah dan baik. Apalagi dia mendapatkan ranking 23 dari 50 orang murid di kelasnya, kenapa kami masih tidak merasa senang dan tidak merasa puas? Masih ingin dirinya lebih hebat dari orang lain dan lebih menonjol lagi? Lalu bagaimana dengan sisa 27 orang anak-anak di belakang anakku? Jika kami adalah orangtua mereka, bagaimana perasaan kami?

Rabu, 18 Januari 2012

Satu Tahun Pernikahan

Hari ini, tak terasa setahun sudah kita mengarungi bahtera hidup bersama.... Banyak suka dan duka yang kita rekam bersama, sayang... Semua menjadi satu dalam hati....


Satu kado istimewa adalah dedek yang sekarang masih bersembunyi di perut bunda.... Hmm.. Ga sabar melihat datangnya si buah hati.... :)

bis, eh, bus yang kutunggu-tunggu...

Bis sekolah yang ku tunggu
Ku tunggu tiada yang datang
Ku telah lelah berdiri
Berdiri menanti nanti


meski bahasa bakunya adalah bus, koes plus lebih suka menggunakan kata bis ketimbang bus. dan, lebih enak juga menyebut bis sekolah daripada bus sekolah ketika dinyanyikan. coba deh, kalau tidak percaya :D

ngomong-ngomong soal bus sekolah di jakarta, seturut ini sudah digulirkan sejak tahun 2007 dan di tahun 2008 ditambah lagi jumlah armada dan trayeknya. entah sekarang di tahun 2012 armada dan trayeknya bertambah atau malah berkurang.

sewaktu smp dulu saya juga penggemar, eh, pengguna bus sekolah. namun, warnanya bukanlah kuning melainkan biru. ini juga sejatinya adalah bus jemputan sekolah. karenanya tidaklah gratis alias harus membayar. cara pembayaran setiap kali ikut, jadi kalau tidak ikut ya tidak usah membayar.

sebenarnya naik bus sekolah ada enaknya juga. kalau telat karena macet ya tidak menjadi masalah. tak akan ada pertanyaan macam-macam dari guru piket. tidak enaknya ya, mau tak mau harus tepat waktu. tak ada cerita bus sekolah mau menunggu. kalau kita tak ada di tempat biasa menunggu, bagi sang pengemudi itu artinya kita tidak ikut.

saya pernah punya 'setori' gak enak dengan bus sekolah ini. jaman smp itu kan lagi sok-sok-nya. alih-alih membawa tas, buku malah diikat menggunakan ikat pinggang. tempat pensil dan sebagainya juga tidak dipakai. nah, saya pernah mengantungi jangka di kantung celana belakang. alhasil, tanpa saya sadari, jangka itu merobek kulit penutup kursi. awalnya saya tidak tahu.

sang supir yang anak muda marah-marah karena kursi robek. saya dan teman-teman cuek saja. lah, dia gak pernah ngomong. baru belakangan dia ngomong. padahal, kami sudah siap-siap saja kalau diajak berkelahi (sok banget yak :D). buntutnya, saya dan teman-teman harus mengganti-rugi. untung saja jumlahnya tidak banyak dan masih masuk akal untuk ukuran anak smp.

menginjak sma, saya tidak lagi menggunakan bus sekolah. karena bus diganti dengan ukuran yang lebih besar dan tidak lagi melewati daerah tempat tinggal saya. sebagai gantinya saya nunut teman yang dekat rumah :D

nah, apakah anda punya 'setori' juga dengan bus sekolah?

Senin, 09 Januari 2012

Mitos Sesat tentang Matematika

Matematika adalah salah satu ilmu pasti yang wajib dipelajari di sekolah. Dari sekian survey yang diadakan bisa ditarik kesimpulan bahwa Matematika merupakan momok besar bagi para siswa. Kecenderungan terhadap hal ini memang menjadi salah satu tantangan besar, khususnya bagi para pendidik dan pengajar mata pelajaran yang berkaitan.

Pandangan masyarakat terhadap Matematika juga mengamini apa yang tersebut diatas. Hm.. Berbagai mitos sesat pun tumbuh dan mengakar kuat di benak kita semua. Tak terkecuali bagi para siswa.

Berikut ini blog biru akan mengupas beberapa mitos sesat Matematika yang harus kita tumpas bersama-sama:

Matematika adalah pelajaran yang sangat sukar.
Koreksi: Matematika tidaklah se-menakutkan seperti tersebut. Sulit atau tidaknya satu subjek pelajaran memang relatif. Sebagai contoh perbandingan antara Matematika SMP dengan pelajaran SMP lain. "Jika perbandingan sudut segitiga adalah 1:2:3 maka tentukan besar masing-masing sudut tersebut!" dengan "Sebutkan tiga tarian daerah Sulawesi Selatan". Dari dua soal tersebut secara rata-rata jika diujikan kepada siswa maka soal Matematika cenderung lebih banyak yang menjawab benar. Hal ini membuktikan bahwa jika pengetahuan dasar konsep bilangan dan perbandingan sewaktu SD sudah dikuasai maka langkah analisis dan menghitung akan cenderung lebih mudah dan mengasyikkan.

Banyak rumus yang harus dihafalkan.
Koreksi: Matematika bukanlah sekadar menghafalkan rumus. Roh dasar Matematika adalah pemahaman konsep dasar dan tidak semua rumus harus dihafalkan. Karena memang dari sekian daftar rumus dalam satu bab, sebagai contoh rumus di bab Trigonometri SMA, tidak semuanya harus dihafalkan. Cukup memahami konsep dasar trigonometri pada segitiga siku-siku, maka rumus-rumus yang lain akan muncul sendiri melalui pemahaman konsep dan pengembangan konsep. Atau dalam contoh yang lain, yakni konsep Bangun Ruang Sisi Lengkung SMP, hanya sedikit rumus yang dihafalkan konsepnya yaitu tentang luas Bangun Datar dan konsep volume yaitu luas alas kali tinggi, maka 90% rumus bangun ruang sisi lengkung mudah dikuasai.

Harus cepat dalam menghitung.
Koreksi : Memang satu hal ini yang menjadi mitos paling serius harus ditanggapi. Matematika memang berkaitan dengan hitung-menghitung seperti yang mutlak harus dikuasai waktu di SD dulu. Tapi menginjak SMP dan SMA hitung-menghitung hanyalah alat bantu untuk menemukan solusi pemecahan masalah Matematika. Proses analisis penalaran terhadap masalah atau soal sehingga bisa menemukan formula dan model Matematika lalu diselesaikan menggunakan konsep menghitung. Jadi peranan penalaran dan pemahaman konsep adalah satu hal yang menjadi titik berat dalam Matematika.

Matematika adalah ilmu abstrak, tidak jelas penerapannya dalam kehidupan.
Koreksi: Nah, mitos inilah yang menjadikan banyak orang 'emoh' terhadap Matematika dan mereka menganggap Matematika hanyalah pelajaran waktu di sekolah saja tidak bisa digunakan dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Jelas ini salah kaprah. Bagaimana tidak? Coba mari kita lihat dengan seksama bagaimana proses pembuatan jembatan jika tidak disertai dengan konsep hitungan Matematis yang kuat, maka konstruksinya tidak akan bertahan lama. Atau coba amati bagaimana komputer yang canggih itu bisa membantu manusia dalam berbagai aktivitas. Pada mulanya komputer tersebut ada karena Matematika. Coba tengok lagi, konsep-konsep Kimia, Fisika, Ekonomi semua bisa diciptakan menggunakan Matematika. Satu hal sederhana yang ada di Matematika SMA adalah penerapan Program Linear untuk menemukan solusi optimum terhadap permasalahan fungsi objektif. Jelas bahwa Matematika sangat erat bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari.

Matematika itu membosankan
Koreksi: Matematika sangatlah menyenangkan bila kita sudah menjadikan Matematika menjadi salah satu alat untuk menemukan solusi terhadap sebuah permasalahan tertentu. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Matematika adalah mengubah permasalahan menjadi model Matematika sehingga bisa ditemukan solusinya menggunakan penalaran dan pemahaman konsep Matematika. Dalam proses penemuan jawaban dan solusi tidak terikat pada satu cara saja, melainkan ada banyak metode dan langkah penyelesaian yang bisa dikerjakan. Kalau pepatah bilang "Banyak jalan menuju Roma", rasanya ini cocok jika diungkapkan terhadap Matematika. Dalam proses menemukan jawaban, kita bebas memilih cara mana yang kita lakukan. Kita bisa melakukan manipulasi terhadap konsep dan metode sehingga bisa ditemukan langkah-langkah praktis yang biasa disebut CARA CEPAT atau TRIK SMART SOLUTION, misalnya. Nah, ketika berhasil menemukan cara cepat dari pengembangan konsep Matematika tentunya kita akan bangga dan menjadi lebih tertantang untuk menemukan cara-cara lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan Matematika. Bila sudah terlanjur asyik dengan Matematika rasanya sangat menyenangkan.

Jadi kata siapa Matematika itu sulit dan menakutkan? :)

Jumat, 06 Januari 2012

Ringkasan Materi UN Matematika SMA 2012

RANGKUMAN DISUSUN PER INDIKATOR KISI-KISI SKL UN 2012

Ujian Nasional tinggal menghitung hari. Momen penting nan krusial bagi siswa kelas akhir di semua tingkat pendidikan dasar dan menengah sudah di depan mata.

Mari sambut dengan tangan terbuka dan penuh optimisme. Karena memang sudah tak perlu ada harus ditakutkan dari sebuah proses yang disebut ujian nasional... Mengapa? Soal pun bisa diprediksi dari kisi-kisi SKL UN yang dikeluarkan oleh BSNP sejak pertengahan Desember tahun lalu. Bentuk dan tipe-tipe soal yang akan muncul pada ujian nasional pun sudah bisa dibayangkan.


Satu hal yang diperlukan dalam menghadapi Ujian Nasional adalah konsep yang matang pada pelajaran-pelajaran yang diujikan. Nah blog ini pun berbaik hati untuk berbagi ringkasan materi yang sesuai dengan indikator-indikator pada kisi-kisi SKL Ujian Nasional tahun 2012 ini....

Blog biru awali dari mata pelajaran yang dianggap horor dan momok menakutkan, apalagi kalau bukan Matematika... Hm.... Sudah dari jaman angka nol belum ditemukan matematika mungkin rasa takut terhadap matematika muncul dan mendarah daging hingga sekarang hihihi....

Sudahlah tidak perlu dicemaskan. Mari kita bersama-sama menyongsong hari baik di tanggal 18 April 2012 mendatang.... Ujian nasional Matematika untuk tingkat SMA akan dihelat serentak di Indonesia.... Beruntungnya hari itu hanya satu pelajaran yang diujikan... Nah itulah istimewanya Matematika. Hihi....

Berikut ini adalah rangkuman dan ringkasan materi penting pelajaran Matematika SMA yang akan keluar dalam Ujian Nasional tahun 2012. Diantaranya adalah memuat materi tentang:
- Penarikan Kesimpulan beberapa premis
- Ingkaran atau kesetaraan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor
- Aturan pangkat, akar, dan logaritma
- Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
- Diskriminan persamaan atau fungsi kuadrat
- Sistem persamaan linear
- Persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran
- Teorema sisa dan teorema faktor suku banyak
- Fungsi komposisi atau fungsi invers
- Program linear
- Matriks
- Operasi aljabar vektor
- Sudut antara dua vektor
- Proyeksi vektor
- Transformasi geometri
- Pertidaksamaan eksponen atau logaritma
- Fungsi eksponen atau fungsi logaritma
- Deret aritmetika dan geometri
- Jarak dan sudut dua objek di ruang
- Aturan sinus dan aturan kosinus
- Persamaan trigonometri
- Jumlah dua nilai trigonometri atau jumlah dua sudut trigonometri
- Limit fungsi aljabar atau limit fungsi trigonometri
- Aplikasi fungsi turunan
- Integral tak tentu dan tertentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
- Aplikasi integral luas daerah dan volum benda putar
- Statistik: ukuran pemusatan
- Aturan pencacahan, permutasi dan kombinasi
- Peluang


Silahkan download pada link berikut:

Download rangkuman materi Ujian Nasional Matematika SMA 2012

Atau bila anda ingin melihat langsung di blog ini, berikut ini adalah tampilan file ringkasan materi UN Matematika SMA 2012 yang bisa anda lihat....


Sttttttt.....!!! Bila butuh bocoran naskah soal ujian nasional SMA 2012 ada disini.

Kamis, 05 Januari 2012

Toilet Dua Milyar


Sungguh terlalu. Toilet pun dibuat proyek untuk menggemukkan kocek pribadi....

Yah! Mungkin dugaan tersebut sudah menjadi bahan perbincangan mulai tingkat diskusi politik di warung kopi hingga ke meja para politikus negeri ini. Bagaimana tidak, makin cepat dan makin derasnya berita membuat apa saja yang dilakukan para wakil rakyat bisa diendus oleh media dan segera menyebar ke publik.

Seperti yang baru saja menjadi headline adalah tentang proyek baru DPR yang menggelontorkan uang rakyat sebesar Rp 2 Milyar 'hanya' untuk renovasi toilet. Duh, masih banyak hal 'penting' selain masalah toilet.... Lha kok malah urusan 'belakang' ini yang dikedepankan... Ini yang salah siapa coba?

Entahlah saya pun tidak habis pikir. Kenyamanan memang diperlukan demi kinerja maksimal. Tapi tidak selalu demikian. Pejabat itu pelayan masyarakat. Dimana-mana yang dilayani harusnya mendapatkan kenyamanan lebih daripada pelayan... Hehe... Pelayan bekerja untuk melayani dan mendapatkan upah setimpal dari yang dilayani. Harusnya seperti itu analogi sistem yang dijalankan.

Alangkah lebih bijak bila para pejabat dan abdi masyarakat mendahulukan aspek kinerja mereka ketimbang kenyamanan yang kadang malah meninabobokan mereka dalam gelimang harta dan jabatan, sehingga kinerja menjadi terbengkalai. Hm... Tunjukkan kalo mereka itu memang benar-benar memihak pada rakyat.

Bukankah lebih baik uang sebesar itu digunakan untuk merenovasi mindset para pejabat negeri ini agar tidak bertujuan pada uang, tapi pada kinerja.... Hihihi....

Minggu, 01 Januari 2012

Knalpot Brong

TEROMPET TAHUN BARUNYA ANAK MUDA JAMAN SEKARANG

Knalpot Brong

Brong... Brong... Bronggggg.... Suara memekakkan telinga itu muncul dengan tiba-tiba saat makan di sebuah warung makan mengagetkan beberapa orang yang sedang mulai menyantap hidangan di depannya. Rasa kaget dan penasaran pun timbul untuk menyelidiki ada apakah gerangan?

Ternyata suara tersebut berasal dari knalpot brong sepeda motor anak-anak muda yang sedang merayakan pergantian tahun.... Seolah mereka sedang berlomba dan bersaing knalpot siapa yang bisa menghasilkan suara paling gede. Ditunjang dengan gelora muda yang selalu ingin unjuk diri, mereka pun berkeliling jalanan kota dengan membetot gas keras-keras....

Entah apa yang mereka banggakan dari suara keras yang keluar dari knalpot motor mereka? Lha wong pabrikan motor aja berusaha mendisain knalpot yang menghasilkan suara paling halus.... Wkwkwkwk.... Konyol....

Apalagi aksi mereka menyetop jalanan untuk sekadar menampilkan aksi liar knalpot brong..... Ya! Seolah-olah mereka menjadi penguasa tunggal jalanan, tanpa menghiraukan pengguna jalan yang lain mereka tetap menarik tuas gas dalam-dalam dan bangga akan suara knalpot yang meraung-raung..... Tingkah polah mereka dalam berkendara pun zig zag kesana kemari tanpa menghiraukan keselamatan.

Ah... Jaman semakin tua, semakin gila saja dunia... Entah apalagi yang akan ditunjukkan anak cucu kita nanti dalam menyambut tahun baru..... Kita memang harus menyadari bahwa darah seni dan kreativitas mengalir di tubuh muda mereka. Tapi kita juga tidak boleh menepikan bahwa ketenangan dan kedamaian juga harus ditegakkan...

Kreativitas sih sah-sah saja, tapi asalkan tidak mengganggu orang lain..... Berkreasilah dengan bijak tanpa mengganggu hak orang lain untuk istirahat dengan nyaman tanpa gangguan suara berisik knalpot.... Hihi....

Akhir kata, selamat tahun baru buat pengunjung blog biru. Semoga beroleh sukses dan bahagia... Amin!
 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger