Menghadiri Acara Launching Bengawan
Plus Roadtrip ke Solo, Yogya, Purworejo, dll
Oke, kali ini saya akan membayar hutang posting di artikel sebelumnya tentang launching bengawan. Banyak komentar, seperti "wis ngunu tok?". Yah, karena keterbatasan waktu maka posting ini baru muncul hari ini.
Perjalanan arek-arek nggersik.com dalam menghadiri launching sebuah komunitas blogger yang mewadahi para blogger se-Surakarta, Bengawan, dimulai pada Sabtu (21/02) siang pukul 1 sore waktu Gresik. Lima orang berangkat menggunakan sebuah mobil berwarna silver berplat F.
Mereka antara lain, Rofi'i, Agus Rest, Edo, Jazili, dan Roni. Saya dimana? Saya berangkat bersama mereka berlima dari sebuah tempat yang telah disepakati, karena rumah saya Gresik coret. Hahaha..
Rencana awal keberangkatan pada jam 9-10 pagi gagal karena ada sedikit musibah yakni salah seorang saudara Roni di Madura meninggal dunia. Terpaksa jadwal keberangkatan mundur hingga pukul 1 sore. Pun ada sedikit masalah karena personil Nggersik.com yang ditugasi menjadi juru kemudi, Edo, ternyata buta arah... "Weleh-weleh.. Kek opo iki, rek?".
Berbekal semangat dan tekad kuat untuk menghadiri acara launching bengawan, kamipun bergegas melanjutkan perjalanan seraya berharap tidak terlambat untuk datang sampai di Solo. Ah. Namun apalah daya, kami tetap terlambat dan baru sampai ke tempat launching bengawan ketika jarum jam hampir menunjuk pukul 9 malam dan acara tengah berlangsung meriah.
Ohya, ada sedikit cerita lucu dan sedikit insiden aneh dan unik ketika perjalanan kami dari Gresik menuju Solo.
Pertama, perjalanan hampir selalu ditemani dengan guyuran hujan mulai dari Surabaya hingga Solo, seolah awan pembawa hujan bergerak mengikuti perjalanan kami. Hujan paling parah terjadi di sekitar Nganjuk - Madiun hingga jarak pandang hanya 5 meter sahaja.... "Wis gak iso ngebut rek nek ngene carane...! Kapan nyampek'e?".
Kedua, ada kejadian aneh saat kami memasuki Sukoharjo dimana kap mobil belakang kami terbuka dengan sendirinya. Aneh, padahal ketika melewati jalan bergelombang parah tidak sampai terjadi hal demikian. Dan baru pada jalan yang mulus beberapa meter setelah sebuah lampu merah di Sukoharjo kap belakang mobil terbuka. Untung saja tas-tas dan barang penting lain yang sengaja diletakkan di belakang tidak jatuh.
Beruntung hari sedang hujan, sehingga saya dan Rofi'i yang duduk paling belakang pada waktu itu segera sadar karena tiba-tiba ada tetesan air menempel di leher kami berdua. Dan pada saat menengok ke belakang ternyata kap belakang telah terbuka. Kami sempat beradu argumen di dalam mobil setelah kejadian itu. Mungkinkah ini karena ulah pencoleng yang mencolek kunci kap belakang dan berharap 'durian runtuh' dari bagasi belakang mobil? Entahlah...
Setibanya di kota Solo kami bergegas mencari arah Loji Gandrung (rumah dinas Walikota Solo) dengan bantuan naluri. Ah daripada membuang waktu untuk putar-putar kota Solo nan rumit itu, kami pun memilih opsi 'phone a friend' daripada 'ask the audience' maupun 'fifty-fifty'. Tersebutlah seorang Purwoko Blonthank Mbois (PBM) sebagai pemandu arah kami lewat suaranya nan merdu. Jiah! Haha..
Sampai di Loji Gandrung, rasa lapar yang demikian hebat membuat kru nggersik.com segera mendekati gerobak angkringan nasi meong, namun tak mendapati apa-apa selain tumpukan piring dan gelas kotor sisa perjamuan launching bengawan. Hiks.. Beruntung beberapa menit kemudian pasokan nasi meong kembali melimpah dan tangan-tangan rakus segera menyambarnya. Mak hleb, satu dua tiga empat nasi meong masuk dalam perut dan disiram dengan guyuran teh hangat. Uh.. Leganya...!
Acara launching Bengawan sendiri cukup meriah. Tercatat blogger papan atas Indonesia hadir turut serta meramaikan peluncuran komunitas blogger se-Surakarta ini. Ada Ndoro Kakung, Paman Tyo, Mas Iman, Pak Didi, dan penggede-penggede lain, termasuk pakdhe kang Mbois kae... Komunitas Blogger dari banyak daerah pun hadir. Ada CahAndong, Loenpia, Kotareyog, Nggersik, TPC, Blogger Ngalam, Blogger Mojokerto, Malhikdua, dan Bengawan selaku tuan rumah. Juga terlihat ada banyak blogger independen non komunitas yang hadir.
Usai acara pada Minggu siang (22/02) kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju Gunungkelir, Purworejo menikmati surga bandwidth dan beramah-tamah dengan juragan kambing etawa, Genthokelir. Tak lama kami disana karena memang tujuan awal kami selain launching bengawan adalah pelesir. Sayang, acara ke Borobudur terpaksa ditunda karena waktu memang tidak memungkinkan. "Mesakno Roni, rek. Ngempet durung tau nang Borobudur jarene!".
Meluncur turun ke Yogyakarta menikmati malam di Malioboro dan mencari oleh-oleh sebagai buah tangan khas dari Yogyakarta. Rasa penasaran jamuan masangin membuat kami terdampar di alkid (alun-alun kidul) Yogya saat tengah malam. Ah, belum ada yg lulus, semua lolos. Di alkid, arek nggersik pun ditemani oleh Thomas Arie S bersama kopi hangat!.
Untuk skrinsut dan foto-foto silahkan lihat dibawah ini. Klik aja....