Sungguh terlalu. Toilet pun dibuat proyek untuk menggemukkan kocek pribadi....
Yah! Mungkin dugaan tersebut sudah menjadi bahan perbincangan mulai tingkat diskusi politik di warung kopi hingga ke meja para politikus negeri ini. Bagaimana tidak, makin cepat dan makin derasnya berita membuat apa saja yang dilakukan para wakil rakyat bisa diendus oleh media dan segera menyebar ke publik.
Seperti yang baru saja menjadi headline adalah tentang proyek baru DPR yang menggelontorkan uang rakyat sebesar Rp 2 Milyar 'hanya' untuk renovasi toilet. Duh, masih banyak hal 'penting' selain masalah toilet.... Lha kok malah urusan 'belakang' ini yang dikedepankan... Ini yang salah siapa coba?
Entahlah saya pun tidak habis pikir. Kenyamanan memang diperlukan demi kinerja maksimal. Tapi tidak selalu demikian. Pejabat itu pelayan masyarakat. Dimana-mana yang dilayani harusnya mendapatkan kenyamanan lebih daripada pelayan... Hehe... Pelayan bekerja untuk melayani dan mendapatkan upah setimpal dari yang dilayani. Harusnya seperti itu analogi sistem yang dijalankan.
Alangkah lebih bijak bila para pejabat dan abdi masyarakat mendahulukan aspek kinerja mereka ketimbang kenyamanan yang kadang malah meninabobokan mereka dalam gelimang harta dan jabatan, sehingga kinerja menjadi terbengkalai. Hm... Tunjukkan kalo mereka itu memang benar-benar memihak pada rakyat.
Bukankah lebih baik uang sebesar itu digunakan untuk merenovasi mindset para pejabat negeri ini agar tidak bertujuan pada uang, tapi pada kinerja.... Hihihi....