kalau butuh bermacam-macam barang, tempat yang kita datangi umumnya adalah pasar swalayan atau toserba alias toko serba ada (masih ada tidak ya toko yang pakai nama ini?). di sini anda dapat menemukan hampir segala macam keinginan dan kebutuhan. (kok dibedakan sih antara kebutuhan dan keinginan? menurut orang pemasaran demikianlah adanya. bila sudah berada di pasar swalayan, boleh jadi, barang anda beli belum tentu itu merupakan kebutuhan. karena kebutuhan bisa diciptakan. sementara keinginan adalah yang benar-benar anda inginkan. bingung ya? :d)
balik ke soal ‘serba ada’ ternyata ada alternatif lain dan tempatnya di stasiun kereta api depok lama. tepatnya di emplasemennya. sambil menunggu kedatangan kereta api enaknya sih duduk-duduk ya. tapi, kalau yang biasa main di stasiun (biasa naik krl), pasti tahu bahwa yang namanya tempat duduk di situ kalau tidak dipenuhi yang menunggu juga ya diduduki para penjual.
biasanya sih saya menunggu tidak terlalu lama. tapi sabtu kemarin itu jadi luar biasa. gara-garanya ada kabel listrik atas yang dicuri (bisa-bisanya kabel listrik dicuri. pasti profesional dan tahan listrik nih pelakunya). akibatnya hanya satu jalur krl yang dapat dipergunakan. dan, sudah dapat dipastikan krl banyak yang telat. kata teman: “gak dicuri aja telat, apalagi pake dicuri.”
sambil menunggu di sebelah kiri saya penjual cd lagu-lagu oldies asyik berpromosi. di sebelah kanan ada sebuah ‘kios’ yang masih tutup. tapi tak lama pemiliknya datang dan membuka kiosnya. usai membuka dan merapikan penutup kiosnya barulah kelihatan barang dagangannya. awalnya sih yang kelihatan hanya helm. tapi setelah terlihat semua, dalam hati saya bergumam: ini dia toserba!
ini, sebagian barang yang sempat saya lihat. lemari pajangan: perlengkapan motor: karet footstep, tutup mesin, pengkilap spakbor, spakbor, sarung tangan, busi, baut, kaca spion, penghalang angin, bingkai nomor polisi dan yang lainnya. di lemari lain: intercom, telepon, walkman, mike, earphone, kalkulator. lemari lain lagi: segala macam pemantik atau lighter, batu pemantik, gas. lemari lainnya lagi: batu baterai, setrika, binocular (ya betul teropong tapi yang kecil). itu yang di lemari. barang-barang di atas lemari pajangan itu selain helm adalah antena televisi. dan, masih banyak lagi barang lainnya yang tak sempat saya rekam di benak.
hanya saja, sama seperti para pedagang lainya, ia berjualan di bawah tanda bertulisan: “kawasan khusus penumpang. dilarang berjualan disini!” salah ya dia? atau salah pembeli? atau salah penguasa stasiun? atau saya salah ya karena menuliskan yang salah? :d
balik ke soal ‘serba ada’ ternyata ada alternatif lain dan tempatnya di stasiun kereta api depok lama. tepatnya di emplasemennya. sambil menunggu kedatangan kereta api enaknya sih duduk-duduk ya. tapi, kalau yang biasa main di stasiun (biasa naik krl), pasti tahu bahwa yang namanya tempat duduk di situ kalau tidak dipenuhi yang menunggu juga ya diduduki para penjual.
biasanya sih saya menunggu tidak terlalu lama. tapi sabtu kemarin itu jadi luar biasa. gara-garanya ada kabel listrik atas yang dicuri (bisa-bisanya kabel listrik dicuri. pasti profesional dan tahan listrik nih pelakunya). akibatnya hanya satu jalur krl yang dapat dipergunakan. dan, sudah dapat dipastikan krl banyak yang telat. kata teman: “gak dicuri aja telat, apalagi pake dicuri.”
sambil menunggu di sebelah kiri saya penjual cd lagu-lagu oldies asyik berpromosi. di sebelah kanan ada sebuah ‘kios’ yang masih tutup. tapi tak lama pemiliknya datang dan membuka kiosnya. usai membuka dan merapikan penutup kiosnya barulah kelihatan barang dagangannya. awalnya sih yang kelihatan hanya helm. tapi setelah terlihat semua, dalam hati saya bergumam: ini dia toserba!
ini, sebagian barang yang sempat saya lihat. lemari pajangan: perlengkapan motor: karet footstep, tutup mesin, pengkilap spakbor, spakbor, sarung tangan, busi, baut, kaca spion, penghalang angin, bingkai nomor polisi dan yang lainnya. di lemari lain: intercom, telepon, walkman, mike, earphone, kalkulator. lemari lain lagi: segala macam pemantik atau lighter, batu pemantik, gas. lemari lainnya lagi: batu baterai, setrika, binocular (ya betul teropong tapi yang kecil). itu yang di lemari. barang-barang di atas lemari pajangan itu selain helm adalah antena televisi. dan, masih banyak lagi barang lainnya yang tak sempat saya rekam di benak.
hanya saja, sama seperti para pedagang lainya, ia berjualan di bawah tanda bertulisan: “kawasan khusus penumpang. dilarang berjualan disini!” salah ya dia? atau salah pembeli? atau salah penguasa stasiun? atau saya salah ya karena menuliskan yang salah? :d