Saya jadi heran sendiri, nyaris monoton semua ucapan sang ikon acara variety show makan-makan Indonesia ini. Enak, nendang, cakep, dan aneka rupa kata-kata berbumbu pujian selalu meluncur manis dari bibirnya yang juga sedang sibuk mengunyah makanan itu.
Dan ditutup dengan kata-kata pamungkas, mak nyus! Nyaris tidak pernah ditemukan kata semacam ini, cuih kecut, pedes, ora enak... Mwahahahahaha...
Ya jelas, tujuan acara ini untuk memancing perhatian orang yang menontonnya. Supaya tertarik mencicipi dan mencoba aneka jenis makanan yang telah ditayangkan. Dan menambah wawasan pemirsanya tentang ragam kuliner tanah air atau bahkan mancanegara.
Nah, kalau bilang masakannya ga enak. Ya siapa yang akan tergerak hatinya untuk mencoba menu makanan tersebut.. Hahahahaha...
Sebagai manusia normal tentunya kita punya sesuatu yang disuka dan tak disukai itu wajar. Tapi yang nggak wajar kalau semua hal yang masuk perut itu kita bilang enak. Hahaha...
Jadi ingat tayangan jejak petualang yang berkunjung ke tanah pedalaman Papua. Si presenter wanita 'menyambung hidup' dengan makan bareng warga lokal. Ia menyantap makanan hasil bakar batu. Meskipun sambil mulutnya 'nyebek' karena tak biasa makan seperti itu tetep saja kata enak meluncur darinya. Wahahaha..
Kembali lagi ke pak Bondan. Tuntutan peran memaksanya untuk melakukan hal yang 'lurus-lurus saja'. Dan menjadi seorang yang terlihat sangat expert terhadap bahan-bahan penyusun kudapan yang dilahapnya. Seolah-olah ia tahu persis detil makanan itu.
Tapi, pernah suatu ketika Tukul mengundang beliau ke acara 'toksow' empat mata, dan disuguhi aneka makanan, sambil mata tertutup beliau menebak detil makanan itu. Ah namun, hasilnya kurang memuaskan. Beda dengan acara beliau yang pastinya ada sesi koordinasi sebelum take gambar. Hihi...
Tapi yang pasti acara wisata kuliner telah banyak menginspirasi orang di luar sana... Untuk tetap sehat agar bisa jalan-jalan dan makan-makan bersama wisata kuliner... Mak nyus! Hahahahaha....
Saya juga mau kalo diajak jalan dan makan gratis pak Bondan.... Kapan pak? Mwahahahaha...
