BERANTAS KORUPSI SEDARI DINI
Melatih Kejujuran Demi Masa Depan Bangsa
Sebuah cara baru untuk memupuk jiwa kejujuran kini mulai diterapkan di banyak sekolah. Cara ini bisa dibilang adalah langkah awal untuk memberangus semakin akutnya budaya korupsi di negeri ini.
Seperti telah jamak diketahui bahwa korupsi merupakan pangkal permasalahan ekonomi di bumi pertiwi. Kesejahteraan rakyat akan menjadi hal yang mustahil diwujudkan jika sifat korupsi masih hinggap di hati-hati para pemimpin negeri ini.
Kantin kejujuran. Ya! Ini adalah sebuah langkah nyata demi memberantas korupsi sedari dini yang dilakukan di lebih dari seribu sekolah SD, SMP, SMA dan Madrasah yang terdapat di seluruh Indonesia. Baik itu sekolah negeri maupun swasta.
Tujuan didirikannya kantin kejujuran ini memang tidak main-main. Dilihat dari namanya saja, kantin kejujuran, kita sudah bisa melihat tujuan utama dari kantin kejujuran yakni melatih kejujuran para siswa serta mencegah tindakan korupsi mulai dari lingkungan sekolah.
Dan diharapkan bahwa perilaku terpuji ini bisa terbawa dan tertular hingga di lingkungan luar sekolah, dan di masa-masa berikutnya selepas keluar dari sekolah dan hidup bermasyarakat pada umumnya.
Kantin kejujuran adalah sebuah kantin yang prinsipnya sama seperti kantin sekolah biasa pada umumnya. Perbedaan mendasar hanya terletak pada tidak ada penjaga kantin yang bertugas melayani dan mengawasi keluar masuk barang dan uang.
Karena tidak ada penjaga kantin, maka setiap siswa yang ingin membeli barang dan makanan yang disediakan di kantin kejujuran ini hanya bisa melihat bandrol harga dan label barang yang tersedia di kantin kejujuran tersebut. Biaya yang dikeluarkan siswa sesuai dengan banyak transaksi barang dan jumlah harga keseluruhan barang yang mereka beli tersebut.
Jadi, bila siswa A membeli barang seharga Rp 2000 maka ia wajib membayarnya Rp 2000 pula. Pun juga dengan uang kembalian, siswa bisa mengambil sesuai dengan besar kembalian yang memang menjadi haknya. Disinilah akan dilatih rasa kejujuran siswa. Siswa yang curang mungkin hanya akan membayar kurang dari harga barang yang dibelinya, taruhlah membeli barang seharga Rp 2000 kemudian ia hanya membayarnya dengan Rp 1000.
Ini akan melatih rasa kejujuran siswa serta mencegah tindakan korupsi sedari dini. Jadi, hakikatnya para siswa sendiri yang menjadi penjaga sekaligus pelayan kantin. Self-service istilahnya.... Jangan ngeres! Sehingga, benar-benar sangat dituntut kejujuran siswa.
Dengan adanya kantin kejujuran semoga perbuatan yang sederhana dimulai dari hal yang kecil seperti ini bisa berlanjut ke tingkat yang lebih besar......... Sehingga slogan 'Anda berbuat, Tuhan melihat, Malaikat mencatat' akan terus terbawa sampai akhir usia setiap warga Indonesia...... Dan semoga Indonesia di masa depan bebas korupsi....
Amin....
Kamis, 30 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)