Bebeberapa hari terakhir, kita disuguhkan dengan berita kekerasan dalam dunia sepakbola Indonesia. Bukan sesuatu yang baru dan mengejutkan tentunya bagi kita. Liga Indonesia selalu saja lekat dengan kekerasan.
Di stadion yang sama, Stadion Jatidiri Semarang, terjadi dua kali peristiwa heboh. Dua-duanya bercerita tentang hal yang sama. Pemukulan. Hal menariknya disini adalah dua 'petinju' dilapangan adalah dua posisi yang sama. Pelatih dan Wasit.
Peristiwa pertama terjadi pekan lalu, yaitu pemukulan wasit oleh manajer PSIS terhadap wasit yang dianggapnya tidak adil dalam memimpin pertandingan. Sedangkan, peristiwa kedua adalah pemukulan manajer PSM Makasar yang dilakukan oleh sang wasit itu sendiri. Sang wasit berupaya mengantisipasi dan telah belajar dari kejadian sebelumnya. Sebelum dipukul atau jadi sasaran pemukulan, lebih baik memukul duluan... Haha...
Nah, bagaimana kalau sudah seperti ini. Manajer memukul wasit, kemudian dibalas dengan wasit memukul manajer. Pemain memukul pemain. Suporter saling pukul-memukul. Semua adu jotos. Nah, sepakbola tak ubahnya seperti ajang karate, gulat, yudo, dan tinju.
Gambar kiri, manajer memukul wasit
Gambar kanan, wasit memukul manajer
Berita Duka dari SMAN 1 Trenggalek
Kabar duka berhembus dari sekolah dimana saya tiga tahun menghabiskan masa SMA saya dulu. Salah seorang siswanya tewas setelah berlatih pencak silat di SMAN 1 Trenggalek. Luki Prasetya Budi meninggal setelah mengalami pendarahan hebat di bagian lambung hingga muntah darah akibat berlatih pencak silat bersama rekan-rekannya.
Cukup sedih juga melihat dan membaca beritanya. Turut berduka cita sedalam-dalamnya. Hiks... Semoga ini menjadi yang pertama sekaligus yang terakhir.... Juga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi....
Almarhum Luki Prasetya
Semuanya ini disebabkan oleh kekerasan......!!!
Gambar diambil dari sini dan sini.