yah, kita buka puasa di ayam goreng ini yuk. atau di rm sederhana di margonda.ajakan ini sudah disuarakan nanda saat puasa ramadan baru saja berjalan beberapa hari. saya dan bundanya hanya senyum-senyum mendengarnya. berbuka puasa di luar (bukan di luar rumah sendiri alias teras rumah seperti pengertian teman se-kantor saya) bagi saya kok 'gak penting-penting amat gitu loh'.
sudah terbayang penuh-sesaknya orang-orang yang antre. rebutan tempat duduk. sikut juga kadang ikut bicara. bila tempat sudah didapat, maka mereka duduk dengan takzim di meja bagai sedang hadir dalam majlis taklim. padahal sedang menanti beduk magrib.
namun, entahlah bagi sebagian orang acara bukber alias buka puasa bersama di mal, restoran, cafe atau tempat lainnya bagaikan sebuah ritual yang menjadi bagian dari ibadah ramadan. atau sebuah keniscayaan? barangkali ada yang mempunyai jadwal bukber yang tersusun rapi -- dalam artian hari ini di sini dengan si anu, besok di sana dengan si anu -- tak kalah lengkap dari jadwal puasa ramadan. boleh jadi karena keniscayaan (?) itu tempat-tempat makan selalu penuh dengan pengunjung di saat muazin melantunkan adzan magrib. ini tentu tidak salah dan sah-sah saja dilakukan.
teman-teman saya (jaman mahasiswa dulu atau teman-teman kantor lama) suka juga membuat acara bukber. sayapun suka dikirimkan undangan. tapi, saya jarang atau tidak pernah memenuhi undangan itu. kalaupun ada yang saya ikuti biasanya acara kantor. kalau yang ini mau tak mau harus diikuti :d. (saya dan kawan-kawan kantor, sebenarnya, setiap hari kerja, selalu berbuka bersama di kantor. tempatnya ya di ruang makan kantor bukan di mal atau resto)
balik ke ajakan nanda, akhirnya kemarin saya dan bundanya mengajaknya bukber di luar. di rm padang kesukaannya, yang kebetulan anak pemiliknya pernah se-tk bersama nanda. (tapi tak ada harga teman, lho. ini bisnis murni :)loh). kami memilih selesai magrib. agar tak berebut tempat duduk dan suasana makan tetap nyaman.
hari ini anda bukberkah?