kalau anda ingin berbisnis atau menjadi pengusaha pasti perlu modal dan naluri bisnis yang kuat. katakanlah sekarang anda mempunyai modal yang besar dan naluri bisnis juga tajam, tapi masih bingung ingin berbisnis apa. kenapa tidak mengambil bisnis model waralaba? di jakarta dan kota-kota besar indonesia banyak sekali usaha macam ini. dan, yang banyak bertebaran adalah ini, dan ini.
sementara salah satu waralaba di bidang santap-menyantap yang cukup kondang adalah ini. dulu dekat pertigaan perdatam, pasar minggu, ada salah satu cabang bakmi ini. entah cabang yang ke berapa namun sangat jelas kelihatan karena billboardnya yang lumayan besar. restoran bakmi itu terlihat cukup ramai bila saya melewatinya. dan, ini berjalan sekian lama. tahu-tahu billboard bakmi itu ditutup dengan kain lain yang menggunakan logo bakmi itu. sekilas orang pasti masih mengira bahwa itu cabang bakmi terkenal itu. namun kalau diperhatikan lebih seksama ternyata ada yang berbeda.
kini, restoran itu bukan lagi cabang bakmi bersangkutan. tapi yang menarik adalah tulisan yang ada di billboard itu. meski bukan cabang lagi dan sudah berganti merek, ia masih menggunakan logo yang lama sebagai pemberitahuan. "DISINI BUKAN Bakmi Japos LAGI!!!" itu yang tertera.
kalau sudah begini: siapa mengiklankan siapa ya? dan, bisnis model waralaba yang kelihatannya gampang itu belum tentu bisa berjalan mulus. dilihat sepintas memang kelihatannya meriah. salah pilih ya bisa gulung tikar. entah kalau kasus bakmi ini. saya belum sempat menanyakannya. :d
sementara salah satu waralaba di bidang santap-menyantap yang cukup kondang adalah ini. dulu dekat pertigaan perdatam, pasar minggu, ada salah satu cabang bakmi ini. entah cabang yang ke berapa namun sangat jelas kelihatan karena billboardnya yang lumayan besar. restoran bakmi itu terlihat cukup ramai bila saya melewatinya. dan, ini berjalan sekian lama. tahu-tahu billboard bakmi itu ditutup dengan kain lain yang menggunakan logo bakmi itu. sekilas orang pasti masih mengira bahwa itu cabang bakmi terkenal itu. namun kalau diperhatikan lebih seksama ternyata ada yang berbeda.
kini, restoran itu bukan lagi cabang bakmi bersangkutan. tapi yang menarik adalah tulisan yang ada di billboard itu. meski bukan cabang lagi dan sudah berganti merek, ia masih menggunakan logo yang lama sebagai pemberitahuan. "DISINI BUKAN Bakmi Japos LAGI!!!" itu yang tertera.
kalau sudah begini: siapa mengiklankan siapa ya? dan, bisnis model waralaba yang kelihatannya gampang itu belum tentu bisa berjalan mulus. dilihat sepintas memang kelihatannya meriah. salah pilih ya bisa gulung tikar. entah kalau kasus bakmi ini. saya belum sempat menanyakannya. :d