Salah satu yang dinanti-nanti saat pesta kemerdekaan adalah acara perlombaan. Mulai dari perlombaan yang 'kampungan' hingga yang elit. Tak usah disebut disini semua sudah paham dan hafal betul nama dan jenis lomba-lomba yang biasa menghiasi rangkaian peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus ini.
Dari semua lomba, panjat pinang adalah mungkin yang paling populer bersama makan kerupuk. Hmm.. Panjat pinang. Sebuah batang pohon pinang yang dilumuri dengan oli atau minyak sehingga licin dan susah dipanjat. Di atasnya ditempatkan lingkaran hadiah yang menggantung, menggoda untuk segera dipanjat dan direbut.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari panjat pinang. Ada filosofi yang indah bila kita menelaah arti dari sebuah perlombaan tahunan ini.
Dalam panjat pinang diperlukan adanya persatuan untuk bersama-sama meraih impian yang tergantung di atas batang pinang yang menjulang. Akan susah sekali bila sendirian. Ini cermin dari sebuah kata mutiara, bersatu kita teguh bercerai kita kawin lagi... Eh salah... Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.. Yup...!
Sekumpulan orang bersatu padu mengeluarkan tenaga untuk meraih hadiah yang tergantung. Mereka menempatkan posisinya sesuai dengan kemampuannya. Yang memiliki bahu sekuat baja berdiam dibawah sementara yang lihai memanjat bak seekor kera ia berada pada posisi tertinggi, siap untuk menggapai hadiah. Intinya mereka yang kuat menyokong mereka yang lemah.... Mereka yang kelihatan capek mundur sejenak untuk mengambil nafas, diganti mereka yang masih bugar. Mereka yang memiliki keahlian khusus saling membantu melengkapi kekurangan masing-masing. Semangat gotong-royong, tak kenal menyerah dan kerjasama menghiasi perlombaan panjat pinang. Inilah indahnya panjat pinang.....
Yah, asal jangan yang atas sudah menginjak-nginjak yang ada dibawah. Lantas setelah berhasil mendapatkan apa yang telah diimpikan, kemudian lupa dengan mereka yang ada dibawah. Pemimpin besar karena rakyatnya, oleh karena itu tak seharusnya lupa dengan rakyatnya.
Merdeka!!