Nama Miyabi menjadi topik hangat dalam pembicaraan banyak pihak, terlebih oleh anak muda sekarang ini. Sebenarnya siapa sih sosok Miyabi sehingga membuat geger terkait rencana kedatangannya ke Indonesia untuk syuting film komedi dimana ia akan menjadi salah satu bintangnya. Film dengan judul 'Menculik Miyabi' telah menjadi kontroversi.
Semakin kontroversial nama Miyabi semakin populer nama Miyabi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Banyak yang memperbincangkannya meskipun mereka tak mengenal siapa Miyabi itu sebenarnya.
Ini bisa ditilik dari keyword yang mengandung kata Miyabi ataupun Maria Ozawa melonjak drastis di berbagai mesin pencari internet. Hehe... Ya, membuktikan bahwa banyak orang yang ingin 'mengenal' lebih dalam siapa sosok wanita yang tengah menjadi kontroversi belakangan ini.
Sosok wanita yang memiliki nama asli Maria Ozawa ini lebih dikenal dengan nama Miyabi. Ia terlahir dengan membawa darah campuran antara Jepang dan Kanada 23 tahun yang lalu. Menginjak usia 19 tahun ia memulai kiprahnya dengan berani tampil bugil. Hingga kini ia konsisten membintangi 'film panas'. Berbekal tubuh molek, nama Miyabi dan Maria Ozawa mudah melejit menjadi bintang porno papan atas dunia....
Begitu ada berita bahwa Miyabi dikontrak oleh salah satu perusahaan film Indonesia untuk dijadikan salah satu bintang dalam film berjudul Menculik Miyabi, seketika itu pula pro kontra langsung merebak di kalangan masyarakat Indonesia. Ada yang memrotes kedatangan bintang film panas Jepang. Sementara tak sedikit pula yang acuh tak acuh dengan kedatangannya.
Satu yang bisa saya ambil dari momen kedatangan ini adalah keyword Miyabi dan Maria Ozawa melejit sehingga memungkinkan adanya penyebaran pornografi yang sudah semakin merajalela menjadi makin cepat dan masif.
Saya menjadi makin iri dengan Malaysia yang mampu membuat film-film menarik dan mengandung banyak pelajaran hidup. Seperti film kartun Upin dan Ipin. Banyak hikmah yang bisa diambil, mengajarkan puasa, sopan santun, dan kebaikan lain. Kenakalan seorang anak pun diceritakan dengan gaya yang cukup santun.
Sangat jauh bila dibandingkan dengan dunia perfilman kita yang terlalu mendewakan popularitas, keuntungan, namun mengabaikan dampak buruk dari apa yang dihasilkan oleh film tersebut....