bagi yang tak suka sepakbola, akan berucap ini: ‘bola satu kok direbutin 22 orang. dasar gak ada kerjaan.’ namun buat para ‘penggila’ bola inilah momen paling heboh yang tak boleh dilewatkan. bahkan satu pertandinganpun. saya punya cerita asli: sabtu kemarin, lepas magrib, ada rapat pemilihan rt yang digabung dengan arisan ibu-ibu. belum lagi rapat dimulai sudah terdengar permintaan agar rapatnya jangan lama-lama karena pukul delapan inggris melawan paraguay. dan, rapatpun benar-benar berjalan sebentar. sambil makan malam kami menonton beckham menendang-nendang si kulit bundar.
begitu besar pesona para pesohor olahraga kaki itu. mulai anak-anak sampai kakek-kakek menjagokan bintangnya. semua, seakan, takut ketinggalan. takut dibilang gak gaul kalau gak ngomongin bola. nah, ada juga yang bikin cerita seperti ini:
Alkisah, Ochan yang pecandu bola dicurigai suka taruhan dengan uang, untuk pertandingan Piala Dunia kali ini. Mendengar ini, Ustadz di mesjid kompleks tempat ia sering sholat pun menasehatinya.sebulan ini merupakan ‘surga’ bagi para pecandu bola. yang tak suka boleh gigit jari. saya angkat topi tingi-tinggi bagi mereka yang mau mengorbankan segalanya – rela tak tidur, salah satunya –demi (menonton) sepak bola. selamat berjuang, eh, menonton.
"Chan, taruhan itu tidak baik. Mendingan uangnya dipake buat amal, nyumbang anak yatim atau mesjid," kata Ustadz.
Ochan membantah keras. "Tidak benar, Ustadz. Itu fitnah. Orang memang suka menjelek-jelekkan saya. Saya tidak suka taruhan dan tidak pernah taruhan sepakbola," ujarnya berapi-api.
"Betul begitu?" tanya Ustadz dengan wajah ragu.
"Apa? Ustadz tidak percaya? Baik, ayo kita bertaruh, bahwa tuduhan itu sesungguhnya tidak benar dan hanya fitnah belaka!" tegas Ochan, masih dengan wajah lugu.