Letak kota yang dikelilingi gunung dan wilayah kabupaten Trenggalek yang sebagian besar terletak di kawasan perbukitan maupun pegunungan yang rata-rata diatas 1000 m diatas permukaan laut, menyebabkan sinyal dan gelombang televisi menjadi terhalang oleh banyaknya bukit maupun gunung. Dan sudah menjadi nasib buruk bagi sebagian besar warga di Trenggalek yang tak bisa dengan nyaman menangkap siaran televisi.
Salah satu jalan untuk dapat menikmati siaran televisi dengan kualitas gambar serta suara yang jernih dan bening adalah dengan menggunakan antena parabola. Dan jika tetap memaksakan menggunakan antena UHF untuk menangkap sinyal televisi dari stasiun pemancar terdekat, itu pun mereka harus meletakkan antena pada ketinggian yang sangat-sangat tinggi dan terkadang dimodifikasi dengan lebih dari satu antena. Yah, meskipun harus rela tetap mendapatkan gambar dengan kualitas yang lumayan buruk. Bagi yang punya uang berlebih tinggal membeli antena parabola saja.
Melihat ini semua, salah seorang warga tergerak untuk memulai bisnis baru. Ya! Bisnis TV kabel pun akhirnya menjadi solusi jitu bagi sebagian besar warga kota yang haus akan tayangan televisi dengan murah meriah. Berbekal antena parabola dan belasan receiver yang telah dimodifikasi untuk bisa dipararel dengan televisi tetangga sekitar, salah seorang warga Trenggalek ini berhasil menyebarkan sinyal dan gelombang televisi dengan kualitas gambar yang sempurna ke televisi penduduk kota Trenggalek. Dengan tarif Rp 10.000 per sambungan per bulan, dan dengan ribuan pelanggan maka bisa dihitung sendiri berapa keuntungan yang bisa didapat dari bisnis yang dimulai sejak tahun 2001 ini.
Yah, nasib nasib.. Beginilah kalau kota terisolir oleh rangkaian gunung-gunung.... Hiks.. Gimana nih tanggapan stasiun-stasiun televisi kita.... Masyarakat Trenggalek bermohon supaya jangkauan stasiun pemancarnya agar bisa nyampe di Trenggalek dengan sempurna. Terima kasih....
Kasihan kan mereka yang tidak bisa begadang untuk menyaksikan perhelatan EURO 2008 sekarang ini... Hehe...