Namun, posting kali ini tidak akan membahas tentang pesona Trenggalek. Topik yang diangkat sangat sederhana, hanya sebuah jepretan kamera pada sebuah plang atau papan nama sebuah sekolah dasar negeri yang beranjak maju menjadi sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional).
Foto di bawah ini saya ambil saat sedang asyik berkeliling di kota yang hanya berukuran kurang lebih 2.5 km x 1.5 km ini. Ya! Kota Trenggalek hanya sekitar 4 km², kota kecil nan damai dan tenteram. Foto ini adalah sebuah plang atau papan nama SDN 3 Surodakan yang terletak di Jl. Jaksa Agung Suprapto, jalur jalan poros Trenggalek - Ponorogo.
Satu hal yang membuat saya tergelitik adalah ketika melintas dan sesaat mengamati tulisan yang terpahat dan tergores pada papan nama tersebut. Selintas memang seperti papan nama sekolah pada umumnya. Namun mata saya menangkap sebuah keunikan dan kelucuan, menurut saya.
Disitu sangat jelas terlihat bahwa sekolah tempat beberapa sahabat-sahabat saya, Nuning, Yuyus, dkk bersekolah semasa SD dulu ini telah menjadi sekolah RSBI, rintisan sekolah bertaraf Internasional. Namun, apa yang terpahat disitu belum mencerminkan bahwa sekolah ini benar-benar siap menyambut gelar menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).
Mengapa? Bukan bermaksud untuk menggurui atau sok tahu, melainkan ini hanyalah sebuah usulan dan pendapat dari saya pribadi sebagai seseorang yang sangat mencintai Trenggalek. Bukan semestinya terjemahan "Sekolah Dasar Negeri 2 Surodakan" ke dalam bahasa Inggris menjadi "Elementary School (of) Country 2 Surodakan".
Mungkin, terjemahan yang lebih tepat dan 'aman' adalah "State Elementary School Surodakan 2". State bisa berarti negeri. Kalau sekolah dasar non-negeri atau swasta bisa memakai "Private Elementary School". Ini adalah saran yang muncul setelah saya berbincang dengan mbakku tercinta, Mbak Olin.
Ah, yang saya tahu adalah bahwa semakin banyak kemajuan di Trenggalek dalam hal pendidikan. Sekolah-sekolah direnovasi menjadi semakin baik, semakin banyak yang menjadi SSN (Sekolah Berstandar Nasional) dan RSBI. Beda jauh dengan sekolah-sekolah di jamanku dulu... Pegang komputer saja waktu itu menjadi sebuah kebanggaan. Hehe...
Semoga murid, wali murid, guru, kepala sekolah SDN 2 Surodakan membaca blogku ini. Atau bahkan orang-orang di dinas pendidikan Trenggalek, bahkan kepala dinasnya.. Hehe... Ngisin-ngisini, cah! Masa tetep ngunu ae... Amin...
Maju terus Trenggalek-ku!!