Kota yang berada di dataran yang dikelilingi gunung-gunung tinggi menjulang. Kemanapun arah mata kita memandang maka disitu terdapat rangkaian gunung tegak tinggi menjulang. Gambar di bawah yang diambil dari Google Maps rasanya bisa menggambarkan bagaimana posisi Trenggalek yang terjepit oleh rangkaian gunung-gunung dengan rata-rata ketinggian 1000 mdpl.
Potensi Wisata
Banyak potensi wisata Trenggalek yang sebenarnya bisa dikembangkan. Terutama daerah tempat peristirahatan serta wilayah dengan keindahan yang belum terjamah secara maksimal seperti gua, pegunungan dan pantai. Potensi yang dimiliki bahkan bisa melebihi dari tempat wisata lain yang sudah lebih (dulu) terkenal, pantai di Bali misalnya.
Ada beberapa wisata alam yang ada di Trenggalek. Goa Lowo
Pantai Prigi, Pantai Karanggongso, Pantai Damas, Pantai Ngampiran, Pantai Blado, Pantai Pelang, dan Pantai Konang adalah beberapa pantai yang menjadi andalan pariwisata Trenggalek.
Wisata budaya di Trenggalek ada Larung Sembonyo, Bersih Dam Bagong, Kesenian Jaranan, Tiban, Seni Tayub, serta kesenian Pegon dan Brung. Pemandian Tapan juga bisa dipilih sebagai tempat rekreasi keluarga.
Atraksi wisata yang menjadi andalan selain Hari Jadi Kota Trenggalek yang jatuh setiap tanggal 31 Agustus adalah perayaan Lebaran Ketupat di Durenan.
Informasi lebih lanjut tentang potensi pariwisata, transportasi menuju Trenggalek, informasi hotel dan penginapan, dan lain-lain bisa anda kunjungi di http://www.pariwisata-trenggalek.com.
Jalan-jalan
Dan iseng-iseng kemarin saya menikmati liburan dengan berkeliling wilayah Trenggalek melihat perubahan-perubahan yang telah terjadi pada kota yang konon merupakan tempat kelahiran Supriyadi tokoh pejuang PETA yang hilang entah kemana.
Sambil menyalurkan hobi jalan-jalan, saya menyisir jalan-jalan pegunungan yang naik-turun berliku tajam dan menikmati pemandangan alam yang subhanallah menyegarkan dahaga hati. Uhh... Saya terpikat dan terpaut...
Kali ini saya memilih untuk menyusuri rute Trenggalek - Bendungan yang berada di lereng Gunung Wilis dengan rata-rata ketinggian diatas 500 hingga 1200 mdpl. Sesekali terpaksa memelankan kendaraan untuk menikmati indah pemandangan pegunungan dan melihat sorot sinar jingga matahari senja.
Di sepanjang perjalanan tampak juga anak-anak kecil yang duduk di tepi jalan. Yang saya tahu mereka sedang menikmati indahnya matahari senja yang menghilang di antara celah gunung-gunung. Cakrawala yang memerah begitu indah dan memesona. Sedap dipandang.
Usai menikmati senja, saya pun lekas beranjak dan kembali pulang. Perjalanan pulang melewati jalan berliku yang sama. Jalan yang mulus dan relatif sepi membuat jiwa pembalap menyeruak dari dalam diri untuk mengejar datangnya malam. Jalanan berkelok naik turun dengan jurang menganga dan tebing tinggi di sisi jalan tak membuat ciut nyali. Wuzz..
Lain waktu ingin sekali untuk kemping.. Hehe... Insyaallah...
Kota Pensiun
Kota Trenggalek mungkin adalah kota yang cocok sebagai kota pensiun. Kota yang relatif sepi jauh dari hingar-bingar kota yang penuh gejolak. Penduduknya ramah dan cara berfikir tidak neko-neko yang penting tentram, penuh kedamaian dan sederhana. Barang-barang murah. Hawa dingin khas lembah pegunungan.
Meski penghasilan penduduknya relatif pas-pasan, namun gaya hidup sederhana di kota ini membuat suasana adem ayem dan kondusif. Semoga jangan sampai terkena invasi kapitalis-kapitalis sehingga banyak berdiri mall-mall dan sejenisnya. Biarlah tetap seperti apa yang diidam-idamkan bangsa ini. Tetap menjadi kota yang aman dan tenteram..... Amin.....
Sebagian foto googling, flash player dari sini