dulu tidaklah seperti ini... sekarang, ketika masuk dan duduk di angkot, yang pertama dilakukan penumpang adalah mengeluarkan gadgetnya. jari tanganpun lincah memencet keypad. ekspresi segala rupa menghiasi wajah. meringis. senyum. kening berkerut. menggigit bibir. dan lain sebagainya...
kegiatan olahraga jari ini bisa berlangsung sepanjang perjalanan. pernah saya seperjalanan dengan seorang penumpang, dari pasar minggu hingga turun di depok, tak pernah lepas pencat-pencet. kagum saya dibuatnya. jari-jemarinya lincah sekali bergerak. pandang matanya lurus ke layar hapenya. biar pak supir mengerem mendadak, dia bergeming. mobil mau dikebut gak masalah.
di lain waktu. dari dua belas penumpang yang seangkot, cuma saya dan seorang penumpang lain yang tidak bercengkerama dengan gadget. pemandangan seperti ini, bukan hanya dapat disaksikan di angkot. halte, pinggir jalan, ruang tunggu, dan, yang paling terakhir saya saksikan adalah saat khatib shalat jumat, jamaah sebelah saya sesekali memainkan smartphonenya.
sekarang giliran kening saya yang berkerut. sedemikian pentingnyakah untuk terus-menerus terhubung dengan jejaring sosial? sepenting atau segenting apakah berita yang saling dibagikan itu? jangan-jangan, barangkali, di rumah mereka juga melakukan hal yang sama. terus berkutat dengan gadgetnya...
Jumat, 08 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)