anda pernah bermimpi? kalau bermimpi melihat burung gereja menurut primbon ini adalah pertanda anda akan mengadakan perjalanan jauh. mau percaya atau tidak sepenuhnya berpulang pada anda. dan, bicara soal burung gereja tadi kothib bercerita soal burung yang bahasa burungnya passer montanus itu.
kita acap melihat yang tersurat tinimbang yang tersirat. yang kasat mata memang selalu mudah dilihat. dan, kitapun dengan mudah menarik kesimpulan setelah melihat dengan mata. mulutpun lalu mengucap, seperti si burung yang jatuh karena sayapnya beku. ia merasa sial sekali. padahal dengan 'dikotori' si sapi, sayap-sayapnya menjadi hangat kembali.
tak mudah memang melihat yang tersirat daripada yang tersurat. namun, barangkali, kita bisa kalau melatihnya. atau kita boleh memilih menjadi burung gereja, sapi atau kucing. (terima buat pak khotib atas pencerahannya).
alkisah pada suatu musim dingin, seekor burung gereja sedang terbang melayang. begitu dinginnya cuaca hingga sayap-sayapnyapun membeku. ia tak mampu lagi menggerakkan sayapnya. si burung pun terjatuh ke tanah.lantas pak khotib bilang: kita selalu melihat sesuatu, entah itu baik atau baik, dari sisi kita sebagai manusia. padahal baik atau buruk dari sisi allah swt bisa jadi kebalikannya.
saat ia kedinginan di tanah lalu lewatlah seekor sapi. sang burung berpikir ia akan ditolong sang sapi tapi apa yang terjadi? ternyata bukan pertolongan yang didapat. sapi itu malah mengeluarkan kotoran dan mengenai sayap burung itu. kemudian sapi itu pun berlalu begitu saja.
si burung merasa bagaikan 'sudah jatuh tertimpa tangga pula'. tak lama datanglah seekor kucing. si burung gereja yang mungil ini ketakutan. waduh, aku dimakan kucing nih, batin si burung. dimakankah? tidak kok. si kucing malah menjilati sayap-sayap si burung sampai bersih tuntas.
beruntung sekali sang burung. dengan sayap yang bersih sebetulnya ia siap untuk terbang kembali. namun karena keenakan dibersihkan ia malah menjadi manja. dipikirnya si kucing benar-benar berbaik hati samanya. ia tenang saja. dan, akhirnya sang kucing benar-benar memakannya.
kita acap melihat yang tersurat tinimbang yang tersirat. yang kasat mata memang selalu mudah dilihat. dan, kitapun dengan mudah menarik kesimpulan setelah melihat dengan mata. mulutpun lalu mengucap, seperti si burung yang jatuh karena sayapnya beku. ia merasa sial sekali. padahal dengan 'dikotori' si sapi, sayap-sayapnya menjadi hangat kembali.
tak mudah memang melihat yang tersirat daripada yang tersurat. namun, barangkali, kita bisa kalau melatihnya. atau kita boleh memilih menjadi burung gereja, sapi atau kucing. (terima buat pak khotib atas pencerahannya).