KAWINKAN GELAR COPA INDONESIA DENGAN LIGA INDONESIA
Final yang seharusnya dihelat di stadion utama Gelora Bung Karno Jakarta akhirnya dipindah ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Jawa Barat rupanya tidak mengurangi beban kedua tim asal Sumatera yang bertemu di final Liga Djarum Indonesia musim ini. Kalau sebelumnya tim asal Jawa yang mendominasi di Liga Djarum, kini giliran tim Sumatera yang mengaum di tanah Jawa. Yup, untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Indonesia terjadi all Sumatera Final.
Pertandingan berjalan menarik dan menegangkan, kedua tim menerapkan strategi sepakbola yang ciamik. Menunjukkan bahwa mereka memang layak ada di partai final ini. Sriwijaya unggul terlebih dahulu melalui Obiora di menit 15 yang menyambut tendangan bebas dari Zah Rahan. PSMS semakin bernafsu untuk menyamakan kedudukan. Alih-alih menyamakan kedudukan, yang mereka dapati malah diusirnya bek Murphy Komunple mendapat kartu merah dari wasit Purwanto asal Kediri, gara-garanya tak sanggup bangkit dari jatuh sehingga menarik kaos Obiora yang berpeluang tinggal menghadapi kiper Markus Horison hahahahaha...
Usaha anak asuh Freddy Muli, PSMS untuk menyamakan kedudukan akhirnya datang di babak kedua, tepatnya di menit ke 69, setelah tendangan striker James Koko Lomel menembus jala gawang Ferry Rotinsulu. Pertandingan normal 90 menit pun berakhir dengan kedudukan imbang 1-1 dan harus dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2x15 menit.
Di perpanjangan waktu pertama, kedua tim masih berambisi menambah pundi-pundi gol mereka, namun hasilnya kedudukan masih tetap imbang 1-1. Dewi Fortuna pun akhirnya menghampiri Sriwijaya FC setelah tandukan Keith Kayamba menyusul sepak pojok Alamsyah Nasution di menit ke 107 berhasil menelusup masuk ke gawang PSMS.
Dan akhirnya kemenangan Sriwijaya FC semakin jelas menghampiri kala Markus Horison si kiper plontos itu melakukan blunder fatal. Di enam menit terakhir babak perpanjangan waktu kedua ia nekat maju hingga pertahanan Sriwijaya untuk membantu menyamakan kedudukan berharap mampu menyongsong bola hasil tendangan penjuru. Namun, alih-alih membantu, yang ada malah blunder Markus ini berhasil dimanfaatkan anak-anak Sriwijaya FC lewat counter attack yang cepat bola langsung mendarat di kaki Zah Rahan yang sudah berdiri langsung mencocor bola dan bola bergulir pelan ke arah gawang PSMS yang kosong melompong tanpa penjaga gawang.Markus Horison pun tak sanggup mengejar bola meski ia sudah berusaha lari sekuat tenaga dari pertahanan Sriwijaya FC.
Sungguh sebuah blunder fatal yang dilakukan Markus, padahal di menit akhir PSMS mampu menyerang pertahanan Sriwijaya FC untuk memaksakan pertandingan berakhir imbang dan menuju ke babak tos-tosan adu pinalti. Namun sayang dengan gol ke tiga Sriwijaya FC ini akhirnya menghambat PSMS mewujudkan mimpi menjadi Juara Liga Djarum Indonesia musim ini... Dan tropi pun harus terbang ke tanah Palembang....
Selamat untuk Sriwijaya FC dan juga sang arsitek mereka Rahmad Darmawan, memang mereka adalah juara sejati musim ini, yang berhasil mengawinkan gelar Copa Indonesia dan Liga Indonesia. Benar-benar sebuah pencapaian fantastico... Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola kita ada tim yang mampu melakukan double winner... Dan itu adalah Sriwijaya FC... Saluto!!
Minggu, 10 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)