SEMAKIN MENTERENG ATAU MELENCENG ?
Munculnya stasiun televisi baru menggantikan stasiun televisi lama yang dimiliki seorang bekas pejabat elit negeri ini menimbulkan tanya di otakku, apa nama yang digunakan untuk mengubah persepsi orang tentang televisi baru yang akan muncul.. Bagaimana bentuk program acara dan tayangan yang bakal mendominasi di layar kaca stasiun televisi tersebut. Seperti apa konsepnya?
Lativi, begitulah nama stasiun televisi itu dulunya. Mengambil dari nama pemiliknya, yang juga mantan menteri ternama di negeri ini yang konon katanya pernah disangkutpautkan dengan seorang artis wanita dan pesohor berinisial DR itu, hehe. Siapa lagi kalau bukan Latif, Abdul Latif, mantan menaker.
Mulai tanggal 14 Februari yang lalu, ianya telah berubah nama menjadi tvOne, dibaca tiviwan, tipiwan, atau tevewan, tergantung pelafalan lidah kita.
Konsep tvOne sendiri bisa dilihat pada websitenya, yakni tvOne akan berusaha fokus pada informations (berita), sport (olahraga) dan entertainment (hiburan). Makna penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan kesiapan tvOne dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh mitra kerja tvOne yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju. [...]
Kalau dulu diawal kemunculannya, TPI menasbihkan dirinya sebagai Televisi Pendidikan Indonesia lewat acara pendidikan pelajaran anak sekolah semacam Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia dan lain lain yang muncul setiap pagi dan siang. TPI berharap menjadi barometer pendidikan di layar kaca, sekarang semuanya telah bergeser amatlah jauh. Sebagai bahan ledekan TPI diidentikkan dengan Televisi Porno Indonesia saat tayangan pemancing birahi mendominasi, serta menjadi Televisi Pagi-pagi India saat tayangan bollywood menggila, dan Televisi Perdangdutan Indonesia saat menjamur acara berbau musik pribumi itu dan Televisi Pelawak Indonesia saat program lawak menjadi tayangan wajibnya.
Namun kini, peran TPI yang dulu sebagai sarana pendidikan elektronik lewat media televisi mulai digeser dan diambil alih oleh TVE (Televisi Edukasi) yang kadang nongol bareng TVRI dan berbagai TV lokal daerah Indonesia.
Rabu, 27 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)