nanda ikut menari untuk acara perpisahan. itu kata ibunya. dalam hati saya, kok ya bisa-bisanya ada yang memilih nanda untuk ikut menari. nanda pribadi tentu saja dengan senang hati menolak permintaan ini. lantas ibunya, yang istri saya itu, mencari alasan agar nanda terhindar. tapi memang sudah suratan takdir dari gusti allah swt, nanda tetap terpilih. dan, mau tak mau harus ikut latihan. alhamdulillah, sang pelatih, ibu dari salah satu teman nanda, lulusan dari sanggar tari kondang. maka dengan polesan tangannya anak-anak yang tak pernah menari itu dapat melakukan tugasnya dengan baik. (perfecto:d) tak ada kesalahan ketika manggung.tapi itu cerita enaknya. bagian yang rada tak enak adalah saat mencari batok kelapa. (oh, ya, menarinya tarian batok kelapa atau tari galuah kalau seturut bahasa sumatra barat. tari ini menggambarkan kegembiraan para petani kelapa). alhamdulillah di dekat rumah ada tukang kelapa parut. ibu tukang kelapa ini membolehkan ibunya nanda untuk mengambil batok kelapa sebanyak-banyaknya.
pilah-pilih diambillah beberapa pasang batok. karena masih fresh from the coconut, batok-batok itu harus dihaluskan dulu. alhamdulillah lagi, masih di dekat rumah, ada tukang barang-barang seken yang bisa dimintakan tolong. urusan selesai? belum saudara-saudara. ternyata batok yang diambil harus batok yang tidak bolong atau pecah bila saling diadu. maka hunting batok diulang dan kembali bapak barang seken menolong.
kemudian hari-hari pun diisi dengan latihan dan latihan. ini yang membuat nanda agak kesal karena selepas ujian bukanlah libur malah latihan menari. ibunya pun mau tak mau harus menemani. tapi demi melihat hasilnya, dalam hati, nanda kelihatan luwes saat menari. alhamdulillah.
