selepas turun angkot dari depok saya harus berganti dengan metro mini jurusan manggarai. di dekat perempatan underpass pasar minggu, mata saya tertumbuk pada pengamen berseragam. ya, betul, pengamen dengan seragam topi dan kaos. dan, bertiga. dalam hati, wah ini pasti mau promosi sesuatu, sebab yang kelihatan jelas di topi yang mereka pakai ada merek salah satu handphone.
rupanya trio pengamen tadi bukanlah satu-satunya. sepanjang perjalanan menuju kantor itu di beberapa halte saya menemukan 'trio-trio' lainnya. komposisinya dua pria dan satu wanita atau tiga-tiganya lelaki. ada yang membawa biola, ada juga yang membawa drum set minimalis atau bongo atau tifa (apalah namanya kadang kendang juga).
sama seperti pengamen lainnya, mereka juga melihat-lihat jumlah penumpang yang ada. bila kelihatan sedikit mereka tak mau manggung. saya pengin tahu lagu yang akan mereka dendangkan. akhirnya naik juga satu trio. seperti biasa mereka berbasa-basi mengucap salam. ternyata mereka dari salah satu provider telepon seluler. sebelum bernyanyi mereka mengatakan akan memberikan kenang-kenangan bila memakai kartu telepon tersebut.
selesai menyanyikan jingle yang lumayan panjang, mereka tidak mengedarkantromol kantong bekas permen. mereka malah menanyakan siapa pemakai kartu telepon yang baru saja mereka nyanyikan. diantara sedikit penumpang, sayalah satus-satunya pemakai kartu itu. iseng si pengamen bertanya, bapak mudik gak pak, saya bilang gak (lah memang saya gak punya udik :d). si pengamen menyambung, mau gak bukunnya pak, kalo gak buat saya. tapi bukunya diberikan juga.
promosi tentu saja boleh dengan berbagai cara, asal menyenangkan dan tidak mengganggu yang lain. entah ya apakah kehadiran 'trio kaos merah' ini ikut memperkecil pendapatan para pengamen sejati. 'trio' ini jelas-jelas dibayar oleh perusahaan itu, mungkin, namanya kontrak sementara. dan, mereka tidak meminta saweran. mudah-mudahan saja, di bulan ramadhan ini tidak terjadi 'gesekan' antara pengamen betulan dengan para 'trio'.
rupanya trio pengamen tadi bukanlah satu-satunya. sepanjang perjalanan menuju kantor itu di beberapa halte saya menemukan 'trio-trio' lainnya. komposisinya dua pria dan satu wanita atau tiga-tiganya lelaki. ada yang membawa biola, ada juga yang membawa drum set minimalis atau bongo atau tifa (apalah namanya kadang kendang juga).
sama seperti pengamen lainnya, mereka juga melihat-lihat jumlah penumpang yang ada. bila kelihatan sedikit mereka tak mau manggung. saya pengin tahu lagu yang akan mereka dendangkan. akhirnya naik juga satu trio. seperti biasa mereka berbasa-basi mengucap salam. ternyata mereka dari salah satu provider telepon seluler. sebelum bernyanyi mereka mengatakan akan memberikan kenang-kenangan bila memakai kartu telepon tersebut.
selesai menyanyikan jingle yang lumayan panjang, mereka tidak mengedarkan
promosi tentu saja boleh dengan berbagai cara, asal menyenangkan dan tidak mengganggu yang lain. entah ya apakah kehadiran 'trio kaos merah' ini ikut memperkecil pendapatan para pengamen sejati. 'trio' ini jelas-jelas dibayar oleh perusahaan itu, mungkin, namanya kontrak sementara. dan, mereka tidak meminta saweran. mudah-mudahan saja, di bulan ramadhan ini tidak terjadi 'gesekan' antara pengamen betulan dengan para 'trio'.