kalau ada pengamen atau pengemis yang meminta-minta, kadang atau seringnya kita mencari uang receh atau pecahan paling kecil untuk mereka. atau, kata-kata seperti ini: "maaf tidak ada uang kecil". sikap seperti ini, buat saya pribadi, lebih baik daripada memberikan uang tapi dalam hati menggerundel alias tidak ikhlas. namun demikian, memberikan banyak tapi dengan sikap sombong karena merasa sudah mampu, tidaklah baik juga. apapun yang kita miliki tak lain adalah milik gusti Allah, kita hanya dititipkan. lantas bagaimana kita mampu memberdayakan titipan itu tergantung sepenuhnya kepada diri kita. apakah kita tetap mengingatnya sebagai ujian atau sebagai hasil kerja keras kita semata. apa yang kita lakukan selama hidup kita di dunia, baik buruk maupun baik, tak lain adalah investasi untuk ukrawi. kutipan berikut yang saya copy-paste dari milis, barangkali, bisa dijadikan pengingat, paling tidak bagi diri saya sendiri...
Kisah ini diceritakan oleh seorang ulama ternama di kota Bandung yang saat ini beliau masih hidup. Ulama ini mempunyai sahabat seorang pengusaha sukses yang kaya raya dan sekaligus orangnya dermawan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Pengusaha kaya ini kalau sedang menginfaqkan hartanya kepada fakir miskin adalah harta yang terbaik yang dimilikinya tidak seperti kebanyakan orang saat ini yang kalau memberikan harta kepada fakir miskin adalah memilih-milih terlebih dahulu harta yang terjelek (terkecil).
Suatu hari Ulama ini bersama pengusaha kaya tersebut sedang dalam perjalanan di kota Jakarta utk memenuhi suatu undangan, tiba-tiba di perjalanan keduanya kedatangan seorang pengemis yang meminta sedekah kepada Pengusaha kaya tersebut, lalu sang pengusaha merogoh kantongnya yang ada uang Rp 50ribuan karena sifatnya yang dermawan ia langsung saja tanpa fikir panjang memberikan uang Rp 50.000 tersebut kepada pengemis tersebut.
Coba bayangkan Saudaraku bagaimana senangnya pengemis diberikan uang Rp 50ribuan yang biasanya paling-paling orang lain memberikan Rp 1000, tentu saja do'anya panjang x lebar bukan? Pengemis itu mendo'akan pengusaha itu panjang x lebar. Namun Pengusaha itu melakukan kesalahan ketika di doakan oleh pengemis tersebut dengan berkata, "Kamu jangan mendo'akan saya , kamu doakan saja dirimu, kalau saya sudah sukses dan kaya lebih baik kamu berdoa utk dirimu saja."
Pengemis itu lantas pergi setelah dikatakan seperti itu, menyaksikan hal tersebut Ulama sahabat pengusaha kaya langsung menegurnya, "Kamu jangan berkata seperti itu kepada pengemis tersebut, bagaimana kalau ia adalah seorang malaikat?"
Sang Pengusaha kaya langsung tersadar akan kesalahannya, dan langsung mengejar mencari pengemis tersebut. Namun sayang pengemis tersebut tidak ketemu padahal perginya belum lama.
Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung Pengusaha itu terus membahas si pengemis tadi khawatir benar Malaikat yang sedang menyamar mengujinya. Benar-benar ia sangat menyesal dengan perkataannya yang sombong saat bertemu pengemis tersebut. Ulama tersebut melanjutkan ceritanya kepada saya dan teman-teman dengan berkata, "Sejak saat itu Wallahua'lam ada hubungannya atau tidak usahanya mengalami kebangkrutan dan tidak pernah bisa bangkit kembali."
Saudaraku kisah tersebut di atas hendaknya bisa menjadikan pelajaran (ibrah) buat kita semua agar berhati - hati dalam berkata, berbuat dan menjaga hati jangan sampai ada kesombongan walaupun hanya kecil seberat zarah karena Allah,SWT akan langsung membalasnya di kehidupan dunia ini dan di akhirat nanti orang yang hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji zarah tidak akan masuk surga.
Berikut ciri-ciri orang sombong agar kita bisa menjauhinya :
1. Tutur katanya, perbuatannya merendahkan orang lain, merasa dirinya paling baik atau lebih baik dibandingkan dengan orang lain.
2. Menolak suatu nasehat kebenaran dari orang lain padahal nasehat itu sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah,SAW
3. Menjawab salam orang miskin berbeda dengan menjawab salam orang kaya
4. Berjalan dengan gaya sombong yaitu dengan membusungkan dada
5. Selalu berbuat zalim /aniaya kepada orang lain.
Ya Allah Ya Rabb lindungilah bimbinglah hati, perkataan dan perbuatan kami kepada yang Engkau Ridhai dan lindungilah kami dari sifat sombong.
Wallahua'lam