ingin memiliki sepedamotor, tapi uangnya tak mencukupi? tak perlu khawatir. kini dengan berbagai kemudahan yang diberikan (atau di-iming-iming-i?) kita dapat demikian mudahnya menaiki sepeda motor. kita pun diberikan kebebasan untuk memilih merek yang disukai. makanya tak perlu heran kalau kini separuh jalan (?) isinya adalah sepeda motor dan sepeda motor (tentunya campur antara pembeli tunai dan kredit).
dampak dari banyaknya sepeda motor dapat bermacam-macam. semakin banyak pedagang baru yang berjualan aksesoris sepeda motor seperti helm, jaket, sarung tangan dan lain sebagainya. juga membuka lapangan kerja baru dengan spesialisai montir atau mekanik. dan, masih banyak lagi disamping kemacetan yang ditimbulkan akibat berkendara seenak hati :d.
para pengguna sepeda motor juga membentuk klub-klub yang (barangkali) didukung oleh para atpm alias agen tunggal pemilik merek seperti suzuki, honda, dan yamaha. sebagai wadah bersatunya para 'biker' klub-klub ini kegiatannya (sepanjang sepengetahuan saya sih) umumnya positif. kalaupun ada yang 'nakal' ini kan namanya oknum ya. dan, solidaritas mereka umumnya tinggi.
solidaritas atau rasa senasib tentu saja bagus dan harus dipelihara agar tak mati. tapi kalau mendengar cerita seperti ini kok rasanya 'gimana gitu loh'... kejadiannya adalah seperti ini... lokasinya di dekat terminal pasar minggu. saat itu hujan rintik yang cukup membuat jalan menjadi licin.
dalam keadaan jalan yang agak macet. entah karena apa penyebabnya, tiba-tiba saja sebuah motor terjatuh. sementara di belakangnya ada sebuah metro mini. angkutan umum yang terkenal 'semau gue' ini berhenti di belakang motor yang terjatuh. dan, seperti biasa bila ada motor yang terjatuh tanpa diminta siapapun pengendara motor lain otomatis berhenti dan melihat. entah sekadar melihat atau barangkali ingin menolong.
namun diantara kerumunan itu, tanpa mengerti keaadaan yang sebenarnya tiba-tiba saja ada suara: 'bakar aja, bakar aja'. maksudnya bakar aja tuh metro mini. duh, gusti, kok bisa-bisanya muncul 'provokator'. alhamdulillah, akal sehat masih berjalan mulus. kebakaran pun dapat dihindari.
kalau yang seperti itu namanya solidaritas jugakah?
dampak dari banyaknya sepeda motor dapat bermacam-macam. semakin banyak pedagang baru yang berjualan aksesoris sepeda motor seperti helm, jaket, sarung tangan dan lain sebagainya. juga membuka lapangan kerja baru dengan spesialisai montir atau mekanik. dan, masih banyak lagi disamping kemacetan yang ditimbulkan akibat berkendara seenak hati :d.
para pengguna sepeda motor juga membentuk klub-klub yang (barangkali) didukung oleh para atpm alias agen tunggal pemilik merek seperti suzuki, honda, dan yamaha. sebagai wadah bersatunya para 'biker' klub-klub ini kegiatannya (sepanjang sepengetahuan saya sih) umumnya positif. kalaupun ada yang 'nakal' ini kan namanya oknum ya. dan, solidaritas mereka umumnya tinggi.
solidaritas atau rasa senasib tentu saja bagus dan harus dipelihara agar tak mati. tapi kalau mendengar cerita seperti ini kok rasanya 'gimana gitu loh'... kejadiannya adalah seperti ini... lokasinya di dekat terminal pasar minggu. saat itu hujan rintik yang cukup membuat jalan menjadi licin.
dalam keadaan jalan yang agak macet. entah karena apa penyebabnya, tiba-tiba saja sebuah motor terjatuh. sementara di belakangnya ada sebuah metro mini. angkutan umum yang terkenal 'semau gue' ini berhenti di belakang motor yang terjatuh. dan, seperti biasa bila ada motor yang terjatuh tanpa diminta siapapun pengendara motor lain otomatis berhenti dan melihat. entah sekadar melihat atau barangkali ingin menolong.
namun diantara kerumunan itu, tanpa mengerti keaadaan yang sebenarnya tiba-tiba saja ada suara: 'bakar aja, bakar aja'. maksudnya bakar aja tuh metro mini. duh, gusti, kok bisa-bisanya muncul 'provokator'. alhamdulillah, akal sehat masih berjalan mulus. kebakaran pun dapat dihindari.
kalau yang seperti itu namanya solidaritas jugakah?