Warung Bebas

Senin, 29 Mei 2006

rayap oh rayap...

”ah, istana aja kena kok. apalagi rumah lo yang cuma kelas btn,” kata seorang teman saat saya bercerita soal si kecil yang hanya berukuran empat milimeter namun dapat meruntuhkan kuda-kuda sebuah rumah. betul! saya sedang berbicara soal rayap, yang di spesiesnya di dunia mencapai hingga 2000 jenis. dan, di indonesia ada sekitar 200 jenis. untungnya (atau rugi?) sembilan puluh lima persen rayap yang hidup di tanah air kita sangat bersahabat dengan manusia.

nah, yang lima persen sisanya inilah nampaknya yang sangat tidak bersahabat dengan istana serta bangunan lain (termasuk rumah saya dan anda juga, barangkali). apa sih tanda-tanda rumah terkena rayap? kalau rayapnya sudah lama mengendon di kayu, katakanlah kusen pintu atau jendela, sangat mudah mengenalnya. adanya serbuk atau serpihan seperti pasir di bagian bawah kusen boleh jadi anda sedang ‘beternak’ rayap di rumah. dan, ketuk-ketuklah kusen itu kalau berbunyi sepertinya kosong, siap-siaplah menggantinya dengan yang baru.

tapi, kayu yang keras belum dan ketika diketuk-ketuk berbunyi padat belum tentu bebas dari rayap. seperti yang saya alami, kasonya ketika diangkat masih keras dan berat tapi saat diperhatikan detailnya jelasnya mulai bolong-bolong digerogoti rayap.

lantas bagaimana agar tak terkena rayap? banyak perusahaan yang menawarkan anti rayap. dengan sistem suntik tanah pada saat konstruksi bangunan akan dimulai. atau dengan menyuntikan anti rayap di dinding bangunan yang sudah jadi. biayanya? relatif mahal (atau relatif murah, tergantung kondisi keuangan masing-masing tentunya).

cara lain adalah janganlah membiarkan kebocoran yang ada. bak kata pepatah, sedikit demi sedikit jadi bukit, kebocoran kecil yang dibiarkan akan menjadi sarang koloni rayap. bisa juga menggunakan kayu yang anti rayap atau sudah dianti-rayap-I, misal kamper yang di-oven atau jati atau ulin. semuanya masuk kategori kayu mahal serta susah didapatkan:d.

atau, gunakan rangka baja. bisa juga mengambil bangunan berbentuk ruko yang atapnya dicor. "bentuknya gak manis ah,” kata seorang teman. “pakai dong jasa arsitek biar manis seperti rumah minimalis,” kata teman lain. dan, teman yang lain lagi bilang: modelnya emang minimalis tapi biayanya mahalis. :d

0 komentar em “rayap oh rayap...”

Posting Komentar

 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger