Warung Bebas

Kamis, 12 Januari 2006

malinkundang...

kehebohan soal formalin, kelihatannya, sudah agak mereda. di awal-awal merebaknya pemakaian formalin di berbagai makanan, seperti biasa munculah pernyataan-pernyataan dari berbagai pihak yang berwenang. departemen yang satu, misalnya, akan mengatur tata niaga formalin. departemen lain lagi melakukan operasi di pasar-pasar. lalu instansi terkait akan melakukan yang lain lagi.

padahal dari dulu formalin sudah digunakan, meski bukan untuk makanan. wong, bahan kimia yang sebenarnya berbahaya ini, dijual bebas. (seorang teman bercerita bahwa jenazah ayahnya disuntik formalin di beberapa bagian tubuhnya agar tidak rusak ketika dibawa ke manado dari jakarta. nah, kalo tiap hari kita memakan sajian yang mengandung formalin berarti kita sama dengan…).

kalau anda berminat mengenal formalin lebih jauh klik aja situs depkes indonesia atau buka websitenya badan pom.

dan, sebagai pelengkap saya kutipkan di bawah ini artikel lain tentang formalin:
Para ilmuwan di Univeritas Oxford baru-baru ini telah memecahkan misteri batu Malinkundang di Ranah Minang. Sekian lama batu yang menyerupai sosok tokoh Malinkundang tersebut, dalam cerita rakyat Minang, diyakini hanya merupakan cerita legenda belaka.

Namun para ahli sekarang telah mengetahui bahwa batu itu diawetkan dengan formula canggih – khas resep Indonesia - yg kehebatannya melebihi ramuan para mummi dari Mesir. Formula rahasia Malinkundang terkuak setelah ditemukan sisa-sisa cairan yang terdapat pada botol, terkubur secara aman, tak jauh dari batu Malinkundang.

Pada label botol tersebut tertulis dengan jelas "FOR: Malin" yang artinya" untuk Malin". Penduduk sekitarnya - dan rakyat Indonesia pada umumnya - biasa menyebut "formalin" yaitu sebuah resep rahasia nenek moyang yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, namun karena kenaikan harga BBM dan krisis yang berkepanjangan, formalin saat ini lazim dipakai untuk mengawetkan tahu, ikan asin, bakso, mie basah dan tentu saja… mayat, seperti dapat terlihat pada batu Malinkundang yang masih tetap awet sampai sekarang di Ranah Minang.

0 komentar em “malinkundang...”

Posting Komentar

 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger