Warung Bebas

Selasa, 22 Agustus 2006

bodogol bukan bedugul...

cuti bersama (yang mengambil hak cuti karyawan itu) bulan agustus ini berjumlah lima hari. dimulai dari tanggal 17 sampai dengan 21. lumayan lama untuk dipakai jalan-jalan atau pesiar. maka kami bertiga (nanda, ayahnya dan ibunya) memutuskan untuk menjadi ‘backpaker’ dadakan. tujuan kami adalah bodogol. betul! bukan bedugul, kalau yang ini berada di pulau bali sementara bodogol di jawa barat. letaknya di kawasan taman nasional gunung gede pangrango, tepatnya di kaki gunung pangrango.

kami memasuki kawasan ‘pusat pendidikan konservasi alam bodogol (ppka bodogol – ini sebutan resminya)’ dari lido resort, sukabumi. lokasi ini mudah dicapai dengan kendaraan umum sekalipun. tambahan lagi lido resort yang berlokasi di pinggir jalan dengan danau itu sudah menjadi tempat wisata yang kondang. bodogol ini didirikan atas kerja bareng conservation international Indonesia program, bersama yayasan alam mitra indonesia dan balai taman nasional gunung gede pangrango. luasnya kurang lebih 15.000 meter persegi dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, jadi tidak dingin malah sejuk udaranya.

ngapain sih treking ke hutan? apa sih yang mau dilihat di sana? dan sejuta (melebih-lebihkan ini, pastinya yak) tanya bercampur heran tertumpah kepada kami. (peduli amat yak :d. tidaklah). kamipun harus menjelaskan bahwa kepergian kami bukannya tanpa tujuan. selain untuk memberikan pengalaman
baru kepada nanda (bepergian dengan 'ngeteng' naik kendaraan umum), sebenarnya bodogol merupakan lokasi outing sekolah nanda di bulan november. jadi, kami bagaikan 'tim advance' yang melakukan survei pendahuluan.

beruntung, kami mempunyai saudara yang mempunyai rumah di cigombong (dekat ke lido resort) sehingga untuk penginapan tak perlu keluar biaya lagi. (bukankah ini juga sebagian tujuan bepergian ala backpaker? yaitu hematlah biaya sehemat-hematnya :d). jam tujuh pagi kami (berempat ditambah saudara pemilik rumah) sudah 'ngetem' di tempat parkir lido resort untuk menunggu dijemput menuju bodogol.

tak lama menunggu, sebuah jip (bekas perang dunia ke-dua? entahlah, yang pasti kata kang hary yang mengemudikannya: "jip ini buatan tahun 48 pak."). "wah, kita naik sarge bu," komentar nanda ketika melihat si jip ijo itu. jip atau kendaraan berpenggerak 4-roda memang paling pas buat menuju bodogol. jarak dari tempat parkir ke lokasi memang hanya sekitar 3km tapi off-road. nah, kendaraan yang oke punya ya jip atau motor trail. atau, jalan kaki pun bisa, kalau mau.

setelah ajrut-ajrutan sekitar setengah-jam-an kami sampai di bodogol. rinai gerimis menyambut kedatangan kami. tapi tekad sudah bulat kami harus mencapai air terjun dan jembatan kanopi. istirahat sebentar, kamipun memulai treking ditemani kang jamal, relawan di sana, yang menjadi penunjuk jalan (istilah ppkab, kang jamal ini adalah 'interpreter'.) cikaweni adalah water fall yang akan kami datangi.

diimbuh gerimis, kabut, dan pohon-pohon pinus di kiri dan kanan jalan serta jalan tanah yang agak licin plus track off-road sekitar satu jam berjalan kaki, kami sampai di cikaweni. tidak terlalu tinggi memang air terjunnya, hanya sekitar 10m. tapi rasanya senang melihat nanda begitu antusias. apalagi sepanjang perjalanan, kang jamal memberikan berbagi informasi mengenai flora dan fauna yang ada. tak lama di sini kami kembali ke gazebo untuk istirahat. (ada satu air terjun lagi yang lebih oke yaitu cipadaranten. hanya saja jarak tempuhnya 4km). .... ada sambungannya biar gak kepanjangan bacanya...

0 komentar em “bodogol bukan bedugul...”

Posting Komentar

 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger