Warung Bebas

Rabu, 23 Agustus 2006

masih di bodogol belum ke bedugul...

agar tak 'gosong' dibakar matahari, istirahat di gazebo pun hanya berbilang menit. jaket pun dilepas karena gerimis telah usai. treking berikut adalah ke jembatan kanopi alias jembatan yang melintas antara pohon ke pohon. panjang sebenarnya 100m dengan ketinggian 0-25 meter dari permukaan tanah. tapi sayangnya yang dapat dilintasi hanya 25m karena ada bagian yang rusak tertimpa pohon. "perbaikannya menunggu anggaran tahun depan," kata pak pepen sang jagawana.

perjalanan menuju kanopi memang lebih mudah karena sudah diperkeras dengan conblock. banyak larangan yang harus dipatuhi ketika menuju jembatan gantung ini. antara lain tak boleh berteriak-teriak atau membuang biji-bijian sembarangan. sepanjang perjalanan, kang jamal kembali bercerita. menerangkan kepada kami tentang tanaman yang ada. ada juga papan berisikan foto-foto yang sayangnya tidak dirawat dengan baik sehingga fotonya hampir tak terlihat. begitu pula dengan petunjuk nama pohon yang mulai memudar.

di tengah perjalanan ini ada juga yang namanya 'catwalk'. tapi jangan membayangkan tempat untuk peragaan busana ya. ini merupakan tempat yang menjorok ke jurang dengan luas sekitar 4x4m untuk istirahat dan 'kalau anda beruntung dapat melihat hewan langka di sini' (tulisan di papan di depan catwalk). oh, ya, banyak hewan langka di bodogol. ada owa jawa yang memang ditangkarkan, macan kumbang, elang jawa dan yang lain. jadi kalau beruntung (atau sial) anda bisa bertemu macan kumbang.

kami memang tidak beruntung saat di catwalk. tapi ketika kembali dari jembatan kanopi yang beruntung adalah nanda dan kang jamal. mereka sempat melihat owa jawa yang bergelantungan. kembali ke gazebo setelah mencicipi jembatan gantung membuat lutut agak gemetar karena jalannya menanjak. mau tak mau kami beristirahat sebentar.

peluh yang bercucuran tak kami hiraukan lagi. rasa puas seakan menghilangkan lelahnya fisik. tapi bagi nanda (dan ayahnya) kepuasan itu semakin bertambah dengan semangkuk mi instan hangat :d. (kata ibunya nanda: jauh-jauh dari depok makannya mi instan juga). makanan yang tersedia memang hanya ini plus makanan kecil (kacang atom) kecuali anda membawa sendiri makanan lain.

usai berkemas-kemas dan agar tak terlalu siang kembali ke tempat parkir (lido resort), kami segera kembali menumpang 'sarge'. kalau saat berangkat kami diguyur gerimis dan kabut, saat pulang kami diguyur sinar mentari siang. plus debu dan juga aroma kompos (dari kotoran sapi). perjalanan pulang lebih cepat karena jalan tak lagi licin. dan, pastinya kang hary sudah hafal sekali jalan itu. bau matahari, debu yang menempel di pakaian dan keringat yang mulai mengering tak lagi kami perhatikan. (yang memperhatikan adalah orang lain: "ini orang abis panen kali yak").

kalau anda suka alam. udah 'bete' ngeliatin hutan beton di kota. punya jiwa bertualang (gak usah gede-gede amat kok), cobalah ke bodogol. lokasinya mudah dicapai. ambil saja jalan ke arah sukabumi dan temukan lido resort atau lebih beken dengan nama taman rekreasi lido di km 21 (dari tol jakarta-bogor-ciawi ke arah sukabumi). kalau berniat menggunakan kendaraan pribadi pastikan kendaraan anda mampu diajak 'ber-off-road-ria' karena medannya menuju bodogol masih berupa tanah dan batu kali.

kalau anda 'ngeteng' kendaraan umum, selain berjalan kaki, tersedia kendaraan sewaan (salah satunya 'si sarge tea euy') dengan kapasitas enam orang sebesar 250.000,00 per mobil. atau anda juga bisa menyewa atv (all terrain vehichle) dari lido resort.

cukup dulu ceritanya, udah kepanjangan kayaknya sih. terima kasih buat teh ika yang menyediakan rumahnya buat diinapi, kang anton ario dari cci, kang asep yang jadi pusat informasi, kang jamal interpreter, kang pepen jagawana, kang ae tukang masak mi, kang hendi di visitor centre dan kang oceng serta kang harry tukang supir jip perang.

0 komentar em “masih di bodogol belum ke bedugul...”

Posting Komentar

 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger