Warung Bebas

Selasa, 09 Juni 2009

dipisah, gak masalah...

demi berlangsungnya acara sesuai sunnah rasulullah saw, meraih kebarakahan dari allah swt dalam ikatan suci ini, serta tanpa mengurangi rasa hormat kami. resepsi pernikahan ini akan dilaksanakan sesuai adab islam dengan pemisahan tempat duduk antara tamu pria dan wanita.
pernahkah anda menerima undangan dengan catatan kaki seperti di atas? atau anda tidak melihatnya atau tidak peduli. dan, ketika sampai di tempat pernikahan berlangsung anda menjadi bingung. dalam hati, kok gini, kok gak bilang-bilang. duh, cape deh bo kalau setiap mengantar undangan terus diimbuhi keterangan seperti tertulis.

kalau sudah pernah berarti anda sudah tidak asing lagi dengan tata cara tersebut. kalau belum, saya ingin sedikit berbagi cerita. alhamdulillah, saya dan isteri mendapatkan amanah untuk menjadi penerima tamu.

sesuai dengan apa yang tertera di lembar undangan, penerima tamu di lapis pertama alias teras gedung sudah dipisah pria dan wanita. begitu pula di lapis ke-dua (di mana saya dan isteri berdiri :D). untuk para tamu, saat pasangan (tamu suami-isteri) memasuki gedung dan menulis di buku tamu, seharusnya 'pemisahan' sudah dilakukan di sini.

namun, yang terjadi kemarin adalah betapa susahnya menjelaskan bahwa bagian pria berbeda dengan bagian wanita. sayangnya pula, penjaga buku tamu di kiri kanan semuanya wanita. kalau saja, di salah satu sisi penjaga buku tamu adalah pria mestinya lebih mudah diadakan pengaturan.

nah, saat akan memasuki gedung resepsi, di sini pemisahan benar-benar dilakukan. seorang wanita yang menjaga dengan sopan menjelaskan pada para tamu pasangan untuk sementara berpisah di dalam gedung. yang ini tidak dapat ditawar-tawar lagi. iya atau tidak :) dan, pemisahan ini benar-benar dipisahkan. ada batas yang tegas yang tak memungkinkan para tamu untuk lompat pagar.

kok, kayaknya repot sih? tidak kalau para tamu yang akan datang telah membaca catatan di undangan. melalui catatan ini, justru para tamu diingatkan akan tata cara yang berlaku di walimatul ursy itu. bagaimana dong kalau membawa anak-anak? tidak masalah juga. sepanjang anak itu belum akil baliq silakan saja ia ikut bapak atau ibunya.

selain itu, catatan ini juga 'mengingatkan' para tamu akan busana yang dikenakan. kalau alasannya adalah ingin melanjutkan ke resepsi lain yang tanpa catatan di undangannya, toh, anda masih bisa berbusana yang bisa diterima di kedua tempat tanpa takut kehilangan ketampanan atau kecantikan.

mudah bukan? ah, bagaimana dong kalau saya sudah kenyang dan ingin pulang sementara suami atau isteri masih di sebelah? saya juga tidak membawa telepon genggam loh. jangan bingung dulu dan takut pasangan anda hilang :D kalau di dalam gedung perkantoran ada yang namanya 'car call' di resepsi seperti ini ada yang namanya
guest call'. tak ada biaya yang perlu dikeluarkan (tentu saja :d). anda tinggal bilang kepada petugas jaga yang ada dan nanti di dalam gedung akan ada pengumuman seperti ini: ibu fulanah ditunggu di depan.

masih repot juga? harusnya tidak ada lagi kerepotan. hanya saja yang perlu diingat juga, bukan hanya para tamu yang duduknya terpisah. pasangan pengantin juga dipisah. jadi tamu pria hanya menyalami pengantin pria dan pengantin wanita yang didampingi ibu dan ibu mertuanya hanya disalami tamu wanita. dan, tak ada lah yang namanya foto bersama dengan teman kuliah atau se kantor.

jadi, kalau lain kali anda mendapatkan undangan seperti di atas tak perlu bingung atau kerepotan :)

0 komentar em “dipisah, gak masalah...”

Posting Komentar

 

Ganator Blog's Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger